chapter 8 : Not A stranger

346 22 5
                                    

"dan ini bukan sebuah ajakan, tapi perintah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"dan ini bukan sebuah ajakan, tapi perintah."

"Lepaskan tanganku!" Pinta Alara namun Marc tetap mengenggam tangannya erat dan menyeretnya.

Usaha Alara untuk melepaskan genggaman Marc sia-sia—tentulah tangan laki-laki itu jauh lebih kuat daritangan mungil Alara. Hanya ada satu strategi yang Alara rasa bisa melepaskan genggaman Marc...

"yahhhh!" Marc meringis kesakitan sambil memegangi lengannya yang baru saja digigit Alara dan Alara berhasil terbebas dari genggaman laki-laki itu.

"Kau ini vampir??" tanya Marc yang masih memegangin lengannya yang sakit.

Alara hanya tersenyum penuh kemenangan lalu berlari keluar hospitaliti sedangkan Marc mengutukinya dalam hati.

***

Sesi latihan bebas dijalani Marc dengan hasil yang memuaskan rider Honda itu berhasil konsisten berada dalam top 3 dan ditutup dengan Pole yang sempurna. Sedangkan pencapaian Marc yang memuaskan justru mimpi buruk bagi Alara dia mengutuki diri sendiri karna terpancing dengan kata-kata Marc dan mengiyakan taruhan sialan itu entah untuk yang keberapa kali.

"Dimana Alara?" tanya Marc sesaat dia selesai melakukan qualifying presscon kepada Jose.

"Ditempat biasa" jawab Jose santai—semenjak kejadiaan gigi Alara mendarat di lengan Marc, Alara menjaga jarak dengan pria itu dan berlindung dengan selalu menempel kepada Roser Alenta aka Ibu kandung Marc dan cara ini cukup manjur karna Marc tidak berani macam-macam dengannya sekarang.

Marc berjalan menuju box Alex dimana Ibunya dan Alara berada.

"Hi Mom, Dad." Sapa pria itu kepada ibu dan ayahnya "Dimana Alex?" tanyanya.

"Alex sedang pijat di medical centre" Jawab ayahnya, Marc berpikir tak mungkin Alara juga ikut dengan adiknya itu ke medical centre.

"Alara?" akhirnya dia kalah dengan gengsinya dan bertanya dimana gadis itu.

"dia sudah kembali ke hotel, mama kira dia sudah pamitan ke kamu, kasihan dia dari kemarin flunya belum membaik." Jawab Roser khawatir.

pasti hanya alasan gadis tengil itu untuk menghindar dariku batin  Marc.

"kami akan kembali ke hotel, kau pergilah makan malam dengan yang lain." Sambung Roser

"tidak Mom, kami akan makan malam di hotel, kami harus menyimpan energi untuk besok." Marc berpamitan kepada orangtuanya dan kembali ke box untuk bersiap kembali ke hotel.

Marc kembali ke hotel bersama Jose dan Hector, hotel terasa sangat ramai tak jauh berbeda dengan paddock karna pada umumnya semua tim motoGP menginap di satu hotel yang sama, Marc berpamitan kepada dua rekannya itu dan menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap makan malam. Hampir 2 hari belakangan ini dia tidak melihat Alara karna di sirkuit dia selalu fokus dengan balapan dan juga ini sesuatu yang baik karna belum ada jurnalis yang memberitakan sesuatu tentang gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Slipstream ( Marc Marquez Fan Fiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang