Aku selalu pulang sekolah bersama sahabatku Rin. Dia adalah teman masa kecilku dari aku sd sampai sekarang. Wajahnya tidak berubah sama sekali dari semenjak aku duduk di bangku kelas 3.
"heyy Asami, kenapa dari tadi kamu terus ngelamun? Mikirin apa sih--" Rin mengatakannya sambil tertawa pelan.
"hah?" tanyaku kebingungan, "aku baik-baik saja kok."
"aku curiga kamu sedang ngelamunin si anak baru itu... iyakan?" Rin mengangkat salah satu sisi alisnya.
"heyy, jangan mengada-ngada kamu ya--" omonganku terpotong ketika tiba-tiba ada yang menepuk bahu kiriku.
"kalian sedang sibuk berdua ya?" si anak baru itu bertanya kepada aku dan Rin. Hey kawan, sepertinya dia mengode sesuatu kepada Rin untuk meninggalkan kami berdua.
"ohh iyaiya, kalau begitu aku pamit duluan ya Asami," HEEE!! Sudah kuduga Rin akan meninggalkan kami berdua. Awas saja kalau aku bertemu lagi dengannya, aku tidak akan meminjamkan prku lagi padanya. Itu yang dikatakkan hatiku dengan nada kekesalanku pada Rin.
Suasana menjadi hening dan canggung diantara kami berdua. Tidak ada yang membuka obrolan. Alhasil aku menjadi canggung berjalan berdua dengan si anak baru itu.
"emm hey Asami" aku langsung kaget ketika ia mulai membuka pembicaraan.
"apa?"
"memangnya rumah kamu dimana?"
"blok c nomor 34," jangan-jangan rumah si anak baru itu berdekatan dengan rumahku.
"ohh OK kita berdekatan."
haha.. dugaanku benar lagi. "memang rumah kamu dimana? tanyaku.
"di blok c nomor 33."
HEEE?! Rumah kita bersebelahan. Hey, sekarang ada laki-laki tampan yang rumahnya bersebelahan. Well, bukannya aku suka sama dia.. tapi memang wajahnya lumayan tampan.
Saat perjalanan pulang, aku melihat ada toko ice cream. Hmm.. aku langsung berhenti berjalan untuk melihat-lihat ke dalam toko tersebut.
/krink/ suara lonceng saat aku membuka pintu.
"hey Asami, kamu mau beli?" tanya natakashi dengan menunjuk salah satu freezer.
"emm kalau kau memaksa. Ehh tapi--" omonganku terputus karena telah menyadari isi donpetku kosong.
"ada apa?"
"tidak ada apa-apa kok hehe." aku menjawabnya malu sambil menyimpan kembali dompetku ke dalam tas.
"ohh masalah ituu," Natakashi langsung menyilangkan kedua tangannya sambil mengangkat satu sisi alisnya. "tenang saja, aku yang bayar kok."
Dengan wajah memelas sekaligus bahagia(yaa tidak terlalu bahagia juga sih, tapi lumayan loh ditraktir ice cream siang bolong gini).
"asikk, makasih Natakashi!!"
"iyaiyaa, nah sekarang ayo milih sepuasnya" hmm, terdengar seperti sombong. Tapi yasudahlah.
Langkah demi langkah kami berjalan sambil memakan ice cream yang kami beli tadi. Dan akhirnya kami pun sampai di rumah kami(rumah aku dan rumah natakashi bersebelahan, jadi aku menyebutnya rumah kami).
Hanya 15 menit, tetapi terasa seperti berjam-jam. Mungkin karena faktor gugup yang melanda tubuh dan pikiranku.
Ya.. normal saja kalau aku gugup. Lagian mana ada perempuan yang tidak gugup ketika berjalan dengan laki-laki berwajah tampan dengan mata hijau gemerlap.
"kalau begitu aku pamit dulu ya, sampaikan salamku kepada kakakmu, bye Asami.. sampai bertemu besok di sekolah."
"bye." sapaan kecil sebelum kami masuk ke rumah masing-masing.
Aku langsung melempar badanku di kasur dan bermalas-malasan disana. Hari yang melelahkan. Tapi untungnya aku bisa pulang bareng sama si anak baru itu.
"Asami, ayo makan siang dulu" kakakku memanggil sambil menyiapkan makanan di meja makan.
Aku langsung mencium bau steak yang baru dipanggang dan otomatis tubuhku beranjak dari kasur untuk menghampiri aroma yang lezat ini.
Heyy, steak daging sapi ini telah memanggilku. Nafsu makanku yang tadi hampir hilang, kini kembali lagi. Terima kasih kakakku yang baik hati telah membuat daging sapi yang menguras selera makannku.
Dengan lahapnya aku menyantap santapan lezat ini dengan menghayati bumbu dan keempukkan dagingnya.
"kakak memang cheff terhebat di rumah ini!" sautku dengan bersemangat.
"hahaha," dia tertawa kecil "memang siapa lagi yang bisa memasak di rumah ini." jawabnya sambil mengacak-acak rambut pirangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
"BAKAA ONICHAN
General FictionHaii... perkenalkan namaku Asami. Aku punya kaka bernama Katashi.. Kakaku sangat menyebalkan. Coba saja baca cerita di bawah tentang cerita keseharianku memang kakaku ini sangat rese sekali.. bikin menjengkelkan huftt... Ikuti dan baca keseharian As...