Ctak ctik ctak ctik ctak ctik. Klik klik klik...
Sepasang tangan kurus menari diatas keyboard komputer, gerakannya begitu intens sambil sesekali menekan mousenya. Wajah tirusnya terkesan santai dan tenang, sambil sesekali menyeringai.
"Sial, dia menghacurkan firewall-ku. Lumayan juga." dia menghela nafas, perlahan menyenderkan punggungnya, diam sebentar sambil mengangkat gelas kopinya. Kopinya sudah dingin, jadi dia menghabiskannya dalam sekali teguk.
"Bagaimana dengan yang ini?" kedua tangannya mulai beraksi melakukan tugasnya masing-masing. Matanya berputar mengikuti segala pergerakan di monitor komputernya, dia tak boleh kalah, meskipun lawannya kali ini bisa dibilang masih amatiran, tapi serangannya lumayan fatal. Hingga akhirnya.
LUAR BIASA! KAU JUGA MENGHANCURKAN KOMPUTERKU YG KE-5. AKAN KU KABARI SETELAH KU BELI KOMPUTER BARU DENGAN SPESIFIKASI LEBIH TINGGI, SETELAH ITU AJARI AKU BAGAIMANA CARA MEMBUAT SERANGAN SEMACAM ITU :):)
Dia membaca sebuah pesan singkat di HP nya, tersenyum lalu mulai membalasnya.
TENTU, TAPI AKU TAK BISA BERJANJI PADAMU. AKU AKAN SANGAT SIBUK BEBERAPA HARI KEDEPAN, KU PIKIR ADA BAIKNYA KALI INI KAU BELAJAR SENDIRI DULU :)
Ia meletakan ponselnya lalu mengangat kepalanya lalu menggeleng-gelengkan lehernya karena pegal, meregangkan tangannya lurus jauh kedepan. Ia memandang jam ditangannya sambil bergumam. "Aah, sudah waktunya. Sebentar lagi pasti mereka datang."
Benar saja, tak menunggu lama ia mendengar suara bel pintu apartemennya berbunyi.
Ting Tong..
Dia memutar kursi rodanya, wajahnya sumringah sambil menekan tombol kecil pada penyangga lengan dibawah tangannya. Pintu didepannya terbuka secara otomatis.
"Ken!!!" pekik pria kurus berkulit hitam itu ketika melihat seseorang berdiri diambang pintu. Dia menggerakan kursi rodanya mendekati pria itu. Sedangkan pria didepannya sedang sibuk melepas sepatunya. Wajah Jepangnya terlihat begitu khas.
"Ed, bagaimana keadaanmu? Apa kau kesepian, ini ku bawakan sushi untukmu." Tanya pria didepannya yang baru datang tadi sambil meletakan sekotak sushi di pangkuan Ed.
"Tidak, aku tak kesepian. Aku berperang dengan beberapa orang, tentu saja dalam video game. Dengan fisik ku yang seperti ini mana bisa aku langsung keluar untuk menghajar mereka seperti kalian. Aah, aku juga baru menyelesaiknan proyek setting untuk satelit Rusia, bayarannya lumayan, hehe." Jawab Ed sambil membuka sushinya, kursi rodanya menuju ke tengah ruangan. Ken menyusul sambil merebahkan tubuhnya disofa.
"Jangan berkecil hati seperi itu Ed," hela Ken, "kau hebat, tanpamu kita tak bisa apa-apa. Kau berperan besar bagi kami"
Tiba-tiba...
"Iyaaa, kita adalah tiiiim..." itu bukan suara Ed ataupun Ken, melainkan suara seorang perempuan. Suara teriakan itu membuat Ed dan Ken serempak menoleh kearah sumbernya lalu berteriak "Claire!!!"
"Hehe, Hai guys, biasa saja. Aku tau kalian merindukanku, tapi jangan berlebihan. Sungguh." Jawab gadis bertubuh mungil didepan mereka sambil mengibas-ngibaskan tangannya, matanya melotot ke arah makanan yg sedang dimakan Ed "Hiiyeeeks, aku tak suka makanan mentah. Ken, belikan aku makanan matang!"
"Aku?" tolak Ken, "yang benar saja!" Ken malah merebahkan tubuhnya malas, matanya terpejam.
"Ken aku lapaaar..." Claire merajuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEHIND THEIR MASK
Mystery / ThrillerCoz peoples used to judge the book by its cover. #Thriller #Action #Detective