Chapter 1

1.7K 210 6
                                    

Jaehyun x Taeyong

NCT
.
.
.

Jaehyun dan Taeyong sudah bersahabat sejak mereka kanak-kanak. Selalu melakukan apapun berdua. Bermain, belajar bersama, berangkat dan pulang sekolah bersama, bahkan tidak jarang Jaehyun selalu menginap di rumah Taeyong. Karena letak rumah mereka bersebelahan, jadi ibu Jaehyun tak perlu mengkhawatirkan anaknya, keluarga Taeyong sudah seperti keluarganya sendiri dan begitu pun sebaliknya. Dan meski usia mereka terpaut dua tahun namun mereka sangat nyambung dalam segala hal. Tak pernah sekali pun mereka bertengkar, karena mereka sudah saling memahami sifat masing-masing. Jadi tak pernah membuat salah satu dari mereka marah.

Semua orang juga tau mereka sangat dekat. Dimana ada Jaehyun pasti ada Taeyong. Dan jika seorang teman mencari Jaehyun, maka mereka hanya perlu mencari Taeyong karena sudah pasti Jaehyun bersama Taeyong. Mereka tak terpisahkan. Dan mereka sudah menganggap diri mereka seperti saudara kandung. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh Jaehyun, Jaehyun sangat menyayangi Taeyong seperti saudaranya sendiri, seperti hyungnya sendiri. Namun tidak dengan Taeyong karena seiring berjalannya waktu, seiring bertambahnya usia mereka, Jaehyun tumbuh menjadi seorang namja yang sangat tampan, dan sering kali Taeyong terpesona oleh ketampanan Jaehyun. Rasa sayang Taeyong kepada Jaehyun telah berubah. Rasa sayang seperti adiknya sendiri telah berubah menjadi rasa cinta. Taeyong sangat mencintai Jaehyun. Tapi tentu Taeyong tak akan mengatakannya kepada Jaehyun. Tidak akan pernah. Taeyong tak ingin Jaehyun membencinya jika Jaehyun tau perasaannya.

Taeyong akan menyimpannya dalam hati. Namun Taeyong berharap. Sangat berharap Jaehyun juga memiliki perasaan yang sama seperti yang ia rasakan. Perasaan yang lebih dari seorang sahabat atau saudara. Taeyong berharap Jaehyun juga mencintainya. Dan Taeyong mendapat sedikit cercah harapan itu ketika mereka sedang makan siang di kantin.

"Jae, kau lihat itu. Para perempuan itu terus melihatmu." ucap Taeyong sambil melihat kearah beberapa yeoja yang sedang melihat kearah mereka sambil tertawa. "Apa tidak ada salah satu dari mereka yang kau sukai?" tanya Taeyong basa-basi.

Jaehyun melihat kearah mereka sebentar saja dan membuat para yeoja itu tertawa kegirangan. "Tidak ada, hyung. Tidak ada yang aku suka. Lagi pula aku tidak punya waktu untuk pacaran, waktuku aku habiskan bersamamu." ucap Jaehyun sambil tersenyum menampilkan dimple andalannya, membuat jantung Taeyong berdetak cepat. Taeyong segera memalingkan wajahnya, tak ingin Jaehyun melihat wajahnya yang memerah. Jaehyun dengan senyum manis itu dapat membuat Taeyong jatuh cinta setiap harinya. Dan ucapan Jaehyun tadi membuat Taeyong bahagia. Jaehyun akan menghabiskan waktu bersamanya. Apa Jaehyun juga punya perasaan yang sama dengannya?

Namun rasa senang Taeyong dengan ucapan Jaehyun beberapa hari yang lalu langsung hilang. Ketika Taeyong tidak sengaja mendengar percakapan Jaehyun dengan salah satu teman sekelasnya.

"Aku tak yakin kau dan Taeyong hyung hanya bersahabat," ucap Yuta, nama teman sekelas Jaehyun itu, membuat sebelah alis Jaehyun terangkat. Bingung.

"Apa maksudmu, Yuta?"

"Maksudku, kalian selalu bersama, berangkat sekolah bersama, makan siang di kantin bersama, pulang sekolah juga bersama. Dan bahkan Taeyong hyung selalu menunggumu saat kau ada latihan basket. Benarkan?"

"Lalu?" tanya Jaehyun, masih tak mengerti.

"Hal-hal semacam itu hanya dilakukan oleh sepasang kekasih, kau tau?" ucap Yuta menjelaskan. Dan langsung mendapat pukulan di kepala.

"Yaa Jaehyun, kenapa kau memukul kepalaku?" protes Yuta sambil mengusap-usap kepalanya.

"Kau sudah gila ya, mana mungkin aku dan Taeyong hyung berpacaran! Kalau bicara dipikir dulu, dasar otak udang!" ucap Jaehyun kesal. "Lagi pula kami sama-sama lelaki mana mungkin kami berpacaran!" tambah Jaehyun masih dengan nada kesal

"Mungkin saja, Jae. Kau tau Taeil hyung dan Doyoung berpacaran. Mereka sama-sama lelaki dan mungkin kau juga sama seperti mereka, suka dengan sesama jenis" ucap Yuta blak-blakan.

"Aku masih normal tau!" protes Jaehyun lagi.

"Tapi Taeyong hyung manis sekali, Jae. Kalau aku jadi kau, aku pasti sud..." belum sempat Yuta menyelesaikan kalimatnya Jaehyun sudah mengangkat tangan hendak memukul kepala temannya lagi. Yuta langsung menutup mulutnya.

"Aku dan Taeyong hyung hanya bersahabat, hanya sebatas kakak dan adik. Aku sudah menganggap dia sebagai kakakku sendiri. Tidak lebih,"

Hanya percakapan singkat namun dapat membuat Taeyong diam membeku. Hatinya hancur berkeping-keping. Harapannya sirna. Harapan yang sempat muncul itu kini hilang, berganti dengan kepedihan karena Jaehyun hanya menganggap dirinya sebagai kakak.

Hanya sebatas kakak dan adik, tidak lebih.

Malam harinya Taeyong tidak dapat tidur. Perkataan Jaehyun terus terngiang dikepalanya. Air mata jatuh dipipinya yang tirus.

"Jaehyun tidak akan pernah jatuh cinta padamu, Taeyong." ucap Taeyong pelan meyakinkan dirinya sendiri.

"Jaehyun hanya menganggapmu sebagai kakak, jangan berharap lebih!" ucap Taeyong lagi sambil menghapus air mata yang terus mengalir dipipinya. Hatinya sakit sekali. Ini pertama kalinya Taeyong menangis karena Jaehyun. Bukan, bukan karena Jaehyun tapi karena cintanya kepada Jaehyun. Taeyong semakin terisak mengingatnya.

Sampai tengah malam Taeyong membiarkan dirinya menangis, tak ada yang bisa ia lakukan selain melampiaskan kesedihannya sampai puas, sampai air mata berhenti mengalir dengan sendirinya. Sampai ia dapat berfikir jernih lagi. Dan Taeyong berfikir ia tak ingin seperti ini. Tak ingin merasakan sakit seperti ini lagi. Taeyong harus menghilangkan perasaan cintanya pada Jaehyun, dengan begitu ia tak kan sakit lagi, tak akan menangis lagi. Tapi bagaimana ia bisa menghilangkannya? Bukankah dengan bertemu dengan Jaehyun akan membuat cintanya bertambah besar. Jaehyun selalu bersikap manis terhadapnya. Selalu membuat Taeyong tertawa karena ulahnya.

Hanya ada satu cara. Taeyong harus menghindar dari Jaehyun. Setidaknya untuk sementara sampai perasaan cintanya berkurang, dengan begitu ia bisa menganggap Jaehyun sebagai sahabat atau adik seperti dulu lagi.

TBC
.
.
.

Hallooo~~ \^^/ Aku bawa cerita baru lagi, eehhh bukan baru deng. Ini udah pernah aku posting di FFN, ga apa kan? Hehehe~~ ;D

Yang udah baca ditunggu vomentnya~ Gomawo~ ;*

Bye~~ See you next chapter \^^/

Can't Live Without You [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang