6. Mas Alif Menikah?

5.1K 334 0
                                    

Pagi ini Aisyah dan Alwi sedang bersantai di taman belakang rumah. Setelah subuh tadi Aisyah menyetor hafalannya, maka mereka menghabiskan waktu bersama dengan saling bercerita karena telah lama tak berjumpa.

"Waktu kamu ke Depok, gimana keadaan si Rendra dan Ambar?" Tanya Alwi sambil sesekali menyeduh teh hangat

"Baik mereka mas, cuma ya gitu mas Rendra udah waktunya revisian skripsi tapi malah ditunda-tinda terus" jawab Aisyah sambil mengetik sesuatu di laptopnya

"Eh iya, Ambar sebelum mas pulang ke sini dia nelfon mas. Katanya kamu di sana ketemu sama seseorang, siapa?" Tanya Alwi sambil menaikan alisnya

"Mmm... itu, Risa kali mas anak tetangga yang dulu pernah Aisyah ajarin ngaji" jawab Aisyah sedikit gelisah

"Mas gak masalah kamu mau suka sama cowo dek, tapi satu hal. Perasaannya tolong di jaga,jangan terlalu di perlihatkan" ucap Alwi yang melihat Aisyah seperti sedang mencoba berbohong

"Maafin Ais mas, Ais bukan suka-sukaan kok. Mbak Ambar aja yang slah faham" jawab Aisyah takut-takut

"Yeee santai aja kali, mas gak bakalan marah kok. Mas cuma gak mau adik mas satu-satunya itu di kecewain lagi kaya yang udah-udah,saudara mana coba yang seneng liat adiknya di sakitin?" Ucap Alwi sambil mengusap kepala adiknya

Simpan saja rasa mu, nanti pasti ada waktunya untuk dekat kalau sudah saatnya. Allah punya seribu satu cara kok untuk mempertemukan dengan cara yang unik.

"Syah,udah lihat postingan di fb nya Ahmad Alif?" Tanya Riska teman Aisyah di kampus selain Farah
"Udah jarang on aku Ris, sibuk nugas nih" jawab Aisyah berbohong

"Kayanya dia mau nikah deh, postingannya tentang Taaruf gitu" ucap Riska lagi sambil tetap memainkan handphone nya

Sementara Aisyah yang mendengar itu hanya memandang datar ke arah Riska sekilas dan kemudian kembali menyalin catatan dari buku Riska yang ia pinjam.

"Syah, kamu nanti ada waktu gak sepulang kuliah?" Tanya Gilang senior Aisyah di kampus

"memangny ada apa kak Gilang?" Tanya Aisyah sedikit risih

"Gak apa-apa cuma mau ngobrol aja" jawab Gilang

"Inshaallah ya kak kalo sempet ntar aku kabarin" ucap Aisyah lalu beranjak meninggalkan Gilang yang tetap diam ditempat.

Sejak mata kuliah ke tiga tadi, Aisyah terlihat tidak semangat mengikutinya. Entah apa yang sedang di fikirkannya hingga membuat dirinya terlihat kacau.

"Kan aku udah bilang Syah, jangan coba-coba mikirin pria yang bukan makhromnya" ucap Farah saat melihat Aisyah terus saja melamun

"Astaghfirullahaladziim, Farah bisa enggak kamu gak ngagetin aku?" keluh Aisyah seketika

"Yeee aku gak ngagetin kamu, tapi aku cuma mau bilang. Kelas sudah berakhir, ayok pulang" ucap Farah menyadarkan Aisyah

"Ah? Ya ampun aku kok gak sadar kalau tinggal kita berdua Rah?" Tanya Aisyah sembari memberekan buku-bukunya kedalam tas

"Ya gimana mau sadar, kamu daritadi ngelamun terus. Emang ngelamunin apaan?" Tanya Farah lagi dan hanya di balas senyuman oleh Aisyah

Saat perjalanan menuju gerbang utama kampus Aisyah dan Farah di jegat oleh Gilang

"Syah, aku boleh ngomong sebentar?" Ucap Gilang saat di depan keduanya

"Mau ngomong apa? Ngomong aja, gak apa-apa kan ada Farah? Aku gak mau menimbulkan fitnah kak" jawab Aisyah sopan

"Emang gak bisa kalau berdua aja?" Kekeuh Gilang lagi

"Maaf kak, enggak" jawab Aisyah masih dengan sabar

Pria Al-Kahfi (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang