Baffle

845 64 20
                                    

Sinar matahari mulai masuk melalui sela tirai kamarku, ditambah bunyi alarm hpku yang membuatku mau tidak mau harus terbangun dari tidurku.

"Hoaaammm...." kurenggangkan otot tubuhku selepas bangun tidur, rasanya tidurku kemarin malam lumayan nyenyak.

Setiap malam aku susah sekali tertidur nyenyak karena banyak hal yang mengganggu pikiranku. Mulai dari tugas kampus sampai hal-hal rumit lainnya.

Setelah mencoba bangun dari kasurku, kubuka korden kamarku yang langsung membuat sinar matahari masuk menerangi kamar di pagi hari ini. Lalu kulangkahkan kaki mengambil hpku yang terletak di nakas samping tempat tidur.

Kubuka lockscreen-nya dan langsung menunjukkan sebuah foto yang kujadikan sebagai wallpaper untuk ponselku. Terlihat dalam foto itu diriku dan seorang yang amat aku sayangi tengah tersenyum.

Aku sayang sama kakak, pokoknya kakak cuman boleh sayang sama aku aja, titik...

Aku tersenyum mengingat perkataannya waktu itu yang masih teringat di kepalaku. Kupandangi foto kami berdua. Tanganku bergerak mengusap ke wajah manisnya yang terlihat di wallpaper hpku.

*Ting*

Bunyi pesan masuk di hpku, membuatku tersadar dari lamunan masa laluku.

Elisha : Ve, where are u?? We have class this morning.

Aku baru sadar, hari ini aku ada kuliah pagi. Segera ku balas pesan dari temanku itu.

Jcvrnd : Wait a minute, I'm on my way to college now.

Setelah membalas pesannya, aku bergegas mandi pagi untuk membersihkan diri sebelum berangkat kuliah.

Disini lah aku sekarang, berada di negeri yang sangat jauh seorang diri hanya untuk menuntut ilmu. Pasti banyak orang yang mengira aku adalah gadis rajin yang tengah fokus berjuang menempuh pendidikan di negeri orang. Sayangnya itu semua salah.

Hal sebenarnya yaitu saat ini aku sedang dibuang oleh kedua orang tuaku. Dibuang dalam artian, aku sejauh mungkin dibuat menjauh dari tempat asalku oleh mereka.

Mengapa mereka dengan tega melakukan itu padaku?

Itu karena..... aku telah membuat dosa terlarang yang tidak bisa terampuni lagi.



***



31 Agustus 2006

Aku tengah menyiapkan suprise ulang tahun untuk adikku. Semuanya sudah siap, mulai dari kue ulangtahun, lilin diatasnya sesuai umurnya saat ini, dan kado dariku untuknya yang sudah terbungkus dengan rapi dalam kotak kado.

Cklek....

Kubuka pintu kamarnya, terlihat dia masih tidur tertutupi selimut warna ungu kesayangannya. Jangan tanyakan mengapa hanya aku yang memberinya surprise saat ulang tahunnya, kemana kedua orang tuaku? Mereka terlalu sibuk pada pekerjaannya, bahkan kukira mereka sudah tidak menganggap aku dan adikku sebagai anak mereka lagi. Hanya materi yang selalu mereka kejar, melupakan kehangatan keluarga yang selalu kami berdua rindukan dari mereka.

Kudekati dirinya yang masih tertidur secara perlahan, supaya dia tidak terbangun karena ulahku. Kubuka selimut yang menutupi setengah wajahnya, lalu kurapikan poninya yang sedikit berantakan.

"Selamat ulang tahun, Gre." bisikku lembut di telinganya lalu ku kecup pipi gembilnya. Dia belum bangun, masih terlelap dengan pulasnya.

Kuciumi pipinya dengan ujung hidungku secara terus menerus, seperti ayam yang tengah mematok makanannya. Dia mulai menggeliat, wajahnya terlihat menggemaskan saat akan bangun. Perlahan, dia mulai mengerjapkan matanya dan menoleh ke arahku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forbidden Love of The Angel's (Back to December)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang