Rindu

7.1K 412 5
                                    

"Kau akan tetap menjadi mate ku, aku akan memperjuangkanmu walaupun harus kulawan takdir itu sekalipun"

○●○

Suasana Mansion tampak lebih tegang dari beberapa hari yang lalu. Khasus penyerangan dan pengurungan sang Luna membuat rasa cemas dan sedih di hati para penduduk Gold moon Pack.

Banyak orang-orang yang membicarakan tentang kejadian itu, tak jarang juga ada yang menyampaikan perasaan sedih dari hati mereka untuk menanggapi kejadian itu. Ditambah dengan perubahan sang Alpha yang kini tidak lagi tersenyum membawa pengaruh besar untuk para rakyatnya.

Perdamaian dan kenyamanan yang selalu dirasaan oleh para penduduk kini sedikit memudar lantaran sudah beberapa kali para rogue masuk kewilayah penduduk walaupun tidak menimbulkan akibat yang fatal. Namun meninggalkan bekas di hati para warga.

"Mix" panggil sang Luna terdahulu pada anaknya yang sedang duduk termenung di depan jendela besar yang menjulang di dalam ruang kerjanya.

"Ada apa mom?" Tanya nya tanpa mengalihkan arah pandangnya.

"Kau baik-baik saja sayang?" Tanya cemas Rika sambil menghampiri Xander.

"Ya" jawaban singkat Xander menambah kecemasan dihati Rika. Tidak pernah ia melihat anaknya seberantakan ini sebelumnya.

Rika mengarahkan pandangannya sejenak kearah meja kerja Xander, dan helaan napas keluar saat matanya menangkap sepiring nasi dan lauk yang tataannya masih utuh, persis sama saat ia membuatnya tadi pagi, dan sekarang matahari sudah mulai terbenam. Lembaran kertas tergeletak berantakan di atas meja, hal yang benar-benar asing untuk dilakukan Xander.

Perlahan Rika menghampiri Xander dan berdiri tepat dibelakangnya. "Hi son" sapanya. Namun tak ada suara yang menyautnya.

Ia mengelus pelan pundak Xander. "Ingin menemani mom berkeliling son?" Tanyanya. Dengan cepat Xander memutar tubuhnya dan memandang ibunya khawatir.

Rika tersenyum senang. Perkataanya berhasil menarik penuh perhatin anaknya, seperti biasa.

○●○

"Mom yakin baik-baik saja?" Tanya Xander khawatir untuk yang kesekian kalianya.

"Oh, sekarang mom benar-benar menyesal mengucapkan mantra itu. Baik, mom baik-baik saja!" Ucap kesal Rika untuk yang kesekian kalinya juga.

"Tapi biasanya-"

"Kali ini tidak! Sungguh, mom baik-baik saja son!"

Rika melupakan sikap putranya yang Over protektif, yang sama dengan matenya itu.

Tidak ada mantra khusus yang dimaksud Rika, kata-kata yang diucapkannya itu lah yang dimaksud mantra.

Biasanya, jika Rika sudah meminta putranya untuk menemaninya berjalan-jalan hanya untuk menghirup udara segar, seperti yang ia dan Xander lakukan sekarang, berjalan memutari padang rumput di belakang mansionnya, itu berarti Rika sedang sedih dan banyak pikiran.

Rika selalu bisa membuat putranya khawatir hanya dengan kalimat itu. Karena itulah ia menyebutnya mantra.

Rika memutar tubuhnya yang semula menghadap depan menjadi menghadap Xander secara tiba-tiba dan membuat Xander berhenti berjalan.

"Kau yang tidak baik son. Katakan pada mom. Apa yang bisa mom lakukan untuk membantumu" khawatir Rika.

Sekilas keterkejutan menghampiri raut wajah Xander, namun secepat itu juga wajah itu berganti menjadi sedih yang tersirat akan luka yang begitu dalam, dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama waktu berlalu, ia menangis dihadapan ibunya yang kini memandangnya terkejut.

"Ada apa son? Kau baik-baik saja?" Kekhawatiran Rika kini berada di puncaknya.

"Mom, apa yang harus kulakukan?"

○●○

"Jack" sapa Rika sambil menghampiri matenya.

"Ada apa sayang?" Tanya Jack.

Rika duduk di sofa kiri Jack dan menyandarkan punggungnya dengan wajah letih. Melihat itu, Jack menghampiri Rika dan mengelus pelan puncak kepalanya.

"Ada apa, hm?"

"Mix, apa menurutmu dia baik-baik saja?" Ucap khawatir Rika sambil mendongakkan kepalanya menghadap Jack.

"Dia pasti baik-baik saja, dia Alpha terkuat, ingat?" Ucap Jack menenangkan.

"Aku tahu, tapi aku melihat beberapa hal yang sudah lama terkubur didalam dirinya kembali muncul" Rika bisa merasakan kesedihan putranya yang teramat dalam, dan ia merasa gusar akan itu.

"Itu benar. Aku-" Jack menggantung ucapannya, membuat Rika melihat kearahnya penasaran "Juga merasakannya"

Wajah Alpha terdahulu itu nampak sedih dan cemas. Ia juga melihat beberapa hal yang sudah lama hilang dari putranya, dan itu membuat perasaannya bercampur aduk. "Ini cukup rumit" gumamnya.

Rika menghela napas lelah, hatinya merasa takut dan sedih. Entah mengapa, tapi ia merasa bahwa sesuatu yang besar akan terjadi. Firasat buruk yang sungguh mengganggu.

Ia menerawang kejadian tadi, saat bersama putranya ditaman. Anaknya yang menangis dihadapannya, terlihat begitu rapuh dan tak berdaya. Hatinya terasa sakit takkala putranya bahkan bagai tak tau apa yang harus dilakukan.

"Mom, apa yang harus kulakulan?"

Rika memandang sedih putranya, Xander yang ada didepannya, berbeda dengan Xander yang seharusnya. Putranya sangat sulit menunjukkan perasaannya karna sikap turunan dari ayahnya. Tapi kali ini, Rika bisa melihat kesedihan mendalam yang sangat kentara, putranya bahkan terlihat sangat rapuh.

"Apa, yang bisa Mom lakukan untukmu nak?" Lirih Rika sambil menatap sedih putranya. "Kau tau? Mom sangat suka pada Ryris" kali ini Rika mencoba tersenyum.

"Ryris, dia cantik dan baik, dia juga menggemaskan" Rika terkekeh pelan "ibu bisa merasakan aura baik yang ada didalam dirinya, dia bahkan bisa merubahmu, meruntuhkan tembok besarmu, dia sangat hebat" ucapnya menerawang.

"Saat pertama kali Mom melihatnya, Mom berpikir, dia harus menerimamu. Mom berdoa kepada Moon Goddess agar tidak ada hal buruk yang menimpa kalian. Tapi ternyata takdir berkata lain" Rika tersenyum sedih.

"Son" panggil Rika" kau bisa melakukannya"

"Apa maksud Mom?" Bingung Xander.

"Takdir itu, kau bisa mencarinya. Jika kalian tidak bisa bersatu, tapi kalian adalah sepasang mate, maka ada alasan untuk itu, kan?" Ucap Rika yakin.

"Memang takdir tidak bisa diubah, tapi takdir bisa berubah jika yang kuasa melihat kita berubah demi takdir itu. Maka, Mix, kau harus mencarinya, tujuan sang kuasa, tujuan takdirmu" Rika tersenyum senang, melihat putranya yang mulai tersenyum lagi.

"Aku akan melakukannya Mom, pasti"

"Tapi Jack" panggil Rika pada matenya. "Ia tetap saja Alpha terkuat, putra kita yang tangguh" ucap Rika dengan senyuman di wajahnya

Jack melihat matenya bingung, namun Rika semakin mengembangkan senyumannya "kita tidak perlu begitu khawatir. Dia sudah menemukan jalannya" ucapnya, menambah kebingungan Jack.

"Baiklah" Jack menghela napasnya, lalu tersenyum "anak itu tidak pernah berhenti membuatku bangga"

Rika berdiri dan berjalan pelan nemuju kaca besar yang persis seperti kaca di ruangan putranya tadi, menerawang jauh ke arah hutan yang membentang luas. Semoga kau berhasil son, berjuanglah.

○●○

Hi, update juga, revisinya belum selesai ya guys, tanda cerita yang uda selesai direvisi itu judul utamanya berubah jadi SISTA-00(angka cerita)

Chap ini sengaja gk di kasi judul SISTA karna biar urut aja revisinya.

Vote dan komennya ♡

BTW mat taun baru!

She is Soulmate the AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang