Kunikida, Yosano maupun Tanizaki menatap lekat pada dua makhluk yang kini duduk saling berjauhan, Di ruangan sepetak dengan meja panjang di tengah. Ujung bertemu ujung, kertas menghias seluruh meja.
Dua pria dengan serius menatap lekat kertas di tangan. Sesekali mengeluarkan komentar sepatah dua kata lalu di balas dengan kata yang sama.
Tidak ada yang mengerti, tidak ada satu pun di agensi. Jalan pikir Dazai maupun Ranpo terlalu sulit dipahami oleh orang awam seperti mereka.
Tanizaki kembali berdecak kagum untuk kesekian kalinya lantaran melihat tontonan yang--baginya--luar biasa, tapi aneh bagi Kunikida.
Bagaimana bisa Dazai Ranpo berkomunikasi dengan bahasa minim, tapi dapat saling mengerti(?) Kepala Kunikida berdenyut sakit memikirkannya.
Ada apa dengan dua makhluk itu?
Omong-omong bulan lalu. Kasus yang mereka tangan benar-benar cepat terselesaikan, entah sihir macam apa yang mereka gunakan.
Sungguh, Ranpo dan Dazai ada kolaborasi tim terbaik di agensi--untuk bagian rencana atau apapun yang membutuhkan otak-otak jenius.
***
Pandangan curi-curi apa yang kau berikan, itu menjijikkan.
Apa kau tahu bahwa aku tahu apa yang kau lakukan. Berhentilah, kau membuatku semakin penasaran.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
12 month || Edogawa Ranpo
Fanfiction( sequel Everglow ) Dengan super dedukasinya semua misteri sekejap terselesaikan, hanya butuh waktu semenit baginya untuk menyelesaikan. Tapi tidak baginya saat pemuda itu hadir, memberi misteri yang lebih besar. Bukan sehari atau sebulan, tapi dua...
