Poem For Geborgenheit

Menangislah Wahai Kelopak Rapuhku

Sephia,

Katakan pada burung yang bermekaran

Diriku ini merasa tak adil dengan semua rasa ini

Mengapa daun halus yang menerpa tubuh ini begitu kejam??

Tidakkah ia berfikir tentang hasil perbuatannya itu??

Bagaimana dengan dua remah rapuh ini??

Akankah kau biarkan begitu saja saat semut-semut itu memakannya??

Bukankah sang angin memiliki pribadi yang egois??

Namun, mengapa saat ini ia tak menampakkan kejanntannya didepan semua orang??

Masa mana lagi yang harus turun tangan??

Terasa sangat kejam bagi kami berdua

Setelah pergulatan sepi pada malam panjang itu,

Kau begitu saja pergi tanpa sepatah kata pun seolah tak terjadi apapun

Dua insan yang tersakiti ini kan terus menunggumu mentari...

Berharap kau hapus segala tapak mengerikan ini...

Sephia,

Beritahukan pada angin egois itu, tuk tak menyesal pada akhirnya

Bunga yang telah mekar ini akan terus beejalan menuju aliran air

Mengalir dan menemukan pelabuhan yang baru

Membukan lembaran putih baru serta tinta batu nan elok

Sephia...

Katakan pada si pengecut itu serta pada mahkota pertamanya

Diriku ini menyerah dan akan mencari mentari baru..

Menggantikanmu si egois dan pengecut itu beserta benih barunya itu

Semoga saja karma akan mendatangimu pada masa yang akan datang...

Aku berjanji tak akan membuatmu tuk dibenci oleh mahkotamu sendiri

Namun, aku akan menjadikannya mental yang kuat, yang tahan banting, dan setia pada pasangannya, tak seperti dirimu yang egois sepertimu wahai anginku...

Semoga harimu selalu berlalu dengan bahagia selalu...

Dari si elok bunga nan harum ini tuk angin yang egois, serta mahkota pertamamu y as mg sebenarnya diriku ini yang harus dianggap sebagai madumu, sebab aku pihak ketiga diantara kalian dan anak kalian yang akan terlahir kelak.

.....

Ini poem terinspirasi abis baca ff yang judulnya GEBORGENHEIT castnya chanbaek punya ka @ChanBaek INA -- HK
Ini asli buatan aku.. gak ada plagiat sama sekali.

Nafarastafor

27 Agustus 2017