"Jangaaaan!! Iya lima menit lagi turun. Tungguin."
Sambungan telepon lalu terputus, Chichi melemparnya dengan asal di atas kasur. Cewek itu masih berdiri di depan lemari, mengacak-acak isi lemari mencari pakaian ganti. Nyari baju yang nggak kelihatan kusut soalnya dia nggak sempat mau nyetrika.
Lima menit kemudian, Chichi masih ribet sendiri. Nge-print tugas dengan buru-buru, untung punya printer sendiri di rumah. Mana belum nyisir rambut lagi, belum sarapan juga. Huwaaaa!! Aduh, ribet banget pokoknya anak bungsu keluarga Mori ini. Dan kenyataannya lima menitnya Chichi itu ya seperti ini.
Akhirnya setelah kurang lebih lima belas menit kemudian, barulah Chichi keluar dari kamarnya. Sambil menenteng lembaran tugas paper-nya, cewek berambut sebahu itu lari ngibrit menuruni tangga.
"Ma, Pa, Kak, Chichi berangkat ke kampus yah," pamit Chichi sambil lari. Buru-buru soalnya.
"Nggak sarapan dulu, Chi?" sahut Mama dari arah dapur.
"Nggak, Ma. Ntar aja di kampus," jawab Chichi sambil memakai sepatu converse putihnya, berjongkok di depan pintu.
"Mau bareng Papa sekalian nggak, Chi?"
"Yah Papa, kan kampus Chichi sama kantor Papa nggak searah. Bolak-balik dong ntar. Lagian Chichi udah nebeng Kanata kok. Tuh dia nungguin di luar."
"Kok nggak diajak mampir dulu, Dek?" Taka ikut-ikutan menimpali.
"Nggak, Mas. Keburu siang ntar. Udah ya, Chichi berangkat sekarang. Dah!" pamit Chichi lagi lalu membuka pintu.
"Nggak mau bawa bekal, Chi?" Sekarang giliran Hiro yang menyahut.
"Nggak usah, Ki," jawab Chichi cepat lalu pamit lagi untuk kesekian kalinya. "Chichi berangkat!" ucapnya lalu menutup pintu rumah.
Sementara itu di depan pagar rumah keluarga Mori, Kanata sedang mendumal sendirian. Misuh-misuh tak karuan karena nungguin Chichi yang nggak dateng-dateng. Mana dia harus cepet nyampek kampus lagi buat ketemu Dosen. Duh, Chichi emang ngrepotin banget. Siapa yang nebeng, siapa juga yang harus nungguin. Kan kampret!
"Kampret emang si Chichi! Ngapain aja sih di dalem, lama amat nggak keluar-keluar. Pake ngelukis alis dulu kali ya. Bilangnya aja lima menit. Lima menit plus-plus sih iya." Kanata ngomong sendiri kaya orang gila. Ya gimana, habisnya dia kesel banget nungguin Chichi.
"Kaaboooou!!"
Chichi nggak kira-kira teriaknya. Ngagetin cowok-kurus-kerempeng-tipis-kaya-layangan itu emang udah jadi salah satu hal favoritnya. Duh, Kanata jadi makin geregetan kan.
"Orang nggak sadar diri ya gini emang. Udah ditungguin lama tapi nggak ada inisiatif buat minta maaf," sindir Kanata.
Orang Chichi itu anaknya slow banget, disindir kaya gitu ya nggak ngefek lah. Cuma cengengesan sambil pamer gigi gingsulnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Superhiro Family
FanfictionKeluarga Mori punya tiga SUPERHIRO di rumahnya. Takahiro, Hiroki dan Chihiro. Kalo lagi ngumpul, ketiganya bisa bikin kerusuhan yang super sekali. Nggak percaya? Yuk, coba buktiin. ©2017 written by aoihere