Sebelum berangkat sekolah, sudah kewajiban bagi Itachi untuk mengantarkan Sasuke ke sekolahannya terlebih dulu. Jadi wajar saja jika Itachi sering telat ke Sekolah. Meskipun telat terus, Itachi tidak mendapatkan hukuman apapun dari guru kedisiplinan karena Fugaku telah memberitahu kepada mereka bahwa anaknya harus mengantar adiknya sekolah dulu.
Walau begitu, bukannya keluarga Uchiha itu keluarga miskin sehingga tak bisa menyewa pembantu maupun supir pribadi. Mereka bisa menyewanya tetapi Sasuke tidak mau karena yang ia mau adalah kakaknya mengantarnya sekolah setiap hari. Jika tidak, Sasuke bisa saja menangis seharian penuh.
Ya namanya saja anak bungsu, terkadang memang selalu manja bukan?
"Nii-Chan pergi dulu ya. Takut telat." Ucap Itachi saat mereka sudah berdiri digerbang SD Konoha.
Sasuke mengangguk lemah merasa tak rela kakaknya pergi. Tetapi baru saja kakaknya pergi, terdengar suara serak menggetarkan hati Sasuke beberapa minggu ini, "Hei! Teme!" teriak orang itu dengan panggilan tak sopan.
Sasuke tersenyum kecil namun tak lama dia pura pura mendengus untuk menyembunyikan senyumannya, "Kenapa kau memanggilku Teme? Kau tau kan panggilanmu itu tak sopan, Dobe!"
"Huh! Kau juga memanggilku Dobe!" Naruto ikut mendengus, lalu ia pun berjalan mendahului Sasuke.
Sasuke merasa tidak enak sendiri dijauhi Naruto seperti itu. Hei! Lagian itu kan bukan salahnya. Dia pun mengejar Naruto dan tiba tiba memberikan Naruto satu batang cokelat dari Itachi kemarin, "Untukmu Naruto, dari Itachi-Nii."
"Kenapa untukku?" tanya Naruto bingung dengan memiringkan kepalanya. Demi apa bocah Tan itu terlihat ratusan lebih imut dimata Sasuke sekarang. Andai saja Sasuke bisa, dia ingin menerkam Naruto saat ini.
Hei! Jangan berpikiran kotor dulu! Menerkam disini itu berarti Sasuke ingin menciumi Naruto lalu mencubit pipinya keras kalau perlu sampai merah. Salah sendiri Naruto begitu menggemaskan.
"Entahlah itu perintah Itachi-Nii." jawab Sasuke sengarang mungkin. Karena sebenarnya kan tujuan Sasuke memberi cokelat itu agar Naruto bisa lebih dekat dengannya.
Modus ala Tsundere memang.
"Memangnya Itachi-Nii tidak rugi membeli cokelat ini lalu memberikannya kepadaku?"
Kepala Sasuke menggeleng cepat lalu tersenyum lebar, "Cokelat itu pemberian temannya Itachi-Nii yang suka padanya. Asal kau tahu Itachi-Nii itu penakluk wanita. Semua wanita menyukaimu."
"Sungguh?!" mata Naruto berbinar mendengarnya. Sungguh Itachi itu pantas jadi panutan anak anak sd kelas 1 seperti mereka.
Panutan terunfaedah.
"Sungguhan Naru!" jawab Sasuke bangga, "Dia itu kakak paling hebat, lelaki paling cool, dan penakluk wanita terhebat sepanjang sejarah konoha."
Ya tuhan! Sasuke itu terlalu hiperbola. Tapi biarlah, anak kecil kan memang suka berimajinasi dan berekspetasi. Semoga saja semuanya itu terealisasikan didunia nyata.
Yah. Semoga saja.
.
.
.
Sepeda Itachi ia kayuh dengan secepat mungkin. Dia itu sebenarnya malu karena terus terusan terlambat karena mengantar Sasuke terlebih dulu. Bukan! Bukan berarti Itachi tak suka jika mengantar Sasuke tetapi ia tak suka jika ia diistimewakan karena ia tak dimarahi saat terlambat karena ia anak dari kepala sekolah.
Hingga tiba tiba sepeda yang ia kayuh oleng mendadak. Langsung saja ia menabrak sebuah pohon yang tak jauh dari rumahnya hingga kakinya tertindih sepeda, "Aucch." ringis Itachi kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Got You 💦 Shisui + Itachi [E N D]
Fanfic[ S H O R T F A N F I C T • E N D ] Itachi itu bukannya tsundere yang kejam tapi dia itu sebenarnya kalem dan cool ketimbang orang lain. Jadi tidak ada satupun yang menyangka bahwa ia berjiwa uke, bahkan Izumi, si gadis imut itu berani menyatakan p...