Gue terlahir dikeluarga sederhana entah bagaimana jalan di hidup gue kedepannya gue ingin berhenti,gue ingin bilang gue lelah! Mengapa keluarga gue seperti ini Tuhan?
Nama gue Jhonny Arsyid Abdillah, umur gue 16 tahun, sekarang gua kelas 2 SMA di sekolah yang cukup terkenal didaerah gua.
Orang tua gue? Ahh jangan ditanya gue muak dengan mereka tapi gue tetep sayang karena mereka orang tua gue walaupun mereka egois tidak pernah memikirkan perasaan gue! Orang tua gue bercerai dari umur gue 2 tahun karena masalah uang! Tidak masuk akal kan? Mengorbankan keutuhan keluarga hanya karena ayah gue tertipu uang 10 juta dan mereka bercerai! Bagaimana dengan gue? Apa mereka tidak memikirkan gimana nanti gue selaku anaknya jika mereka berpisah? Tapi mereka tetap egois dan berpisah.
Gue ikut dengan mama gue tinggal bersama nenek dan kakek gue, dari kecil gua dirawat oleh nenek gue tapi gue memanggilnya dengan panggilan ibu kenapa ibu? Karena dia mama kedua setelah mama kandung gue bahkan bisa gua bilang gue lebih sayang kepada ibu gue dibandingkan mama gue yang egois!
Kadang gue miris melihat kehidupan gue ingin rasanya seperti anak-anak lainnya yang mempunyai keluarga yang harmonis dan utuh tidak seperti gue yang berantakan seperti ini.
Dari kecil gue sudah merasakan namanya batin tersiksa gue karna mama gue.
Diumur gue yang masih dibilang balita 4 tahun saat itu mama gue menikah lagi dengan laki-laki yang gue benci sampai sekarang! Karena dia keluarga besar gue hancur! Dan saat itu juga gue kecewa dengan mama gue karna dia hamil tanpa status oleh laki-laki berengsek seperti dia! Dan parahnya lagi laki-laki itu sudah mempunyai istri dan tiga anak Kenapa mama gue melakukan hal seperti itu? Setelah kejadian itu ibu dan abah gue marah dan memaksa mama dan laki-laki itu menikah,beberapa hari setelah mama gue dan laki² itu menikah, mama dan gue ikut laki² itu menempati kontrakan yang laki-laki itu sewa selama satu minggu tinggal disana mama gue mulai merasakan kesengsaraan karna laki-laki itu jarang pulang bahkan gue dan mama gue kelaparan.
Ya Tuhan betapa kejamnya laki-laki itu? Sewaktu malam saat gue dikontrakan gue lapar biasanya ketika dirumah ibu gue selalu makan malam sedangkan disini? Buat makan aja mama gue gak mampu beli! Gue bilang ke mama gue.
"Mah... Dede laper mau makan" mama gue menghela napas pelan dan menjawab
"Dede minum aja dulu ya besok baru makan" saat itu gue menuruti saja gue minum sampai dua gelas untuk menahan lapar.Selama 1 bulan gue selalu seperti itu dan mama gue tidak kuat lagi karna tidak di beri-beri uang untuk makan dan membayar sewa kontrakan yang gue tempati, mama gue memutuskan untuk pulang ke rumah ibu gue, sampai disana mama gue di marahi oleh umi (kakak nya mama gue) karena kesalahan mama gue yang dengan mudahnya kerayu oleh laki² berengsek seperti dia.
Setelah 4 bulan mama gue bercerai dengan laki-laki itu gue senang? Tentu dan gua berharap mama gue mau balikan dengan ayah gue itu harapan gue, sampai suatu hari gua bilang ke mama gue,
"Mama balikan aja sama ayah dede pengen mama sama ayah baikan terus dede tar sama ayah terus gak seperti sekarang dede gak mau mama nikah ama om"
Mama gue menjawab "Mama Gak mau de" gue hanya bisa diam dan hati gue menangis,
bayangkan gue diumur 4 tahun sudah mengerti apa itu perceraian! Harusnya gue di umur masih dibilang balita tidak mempunyai banyak pikiran dan masih fokus dengan bermain.
Selepas mama gue bercerai mama gue berubah gue selalu jadi pelampiasan kekesalan mama gue, hanya karena kesalahan² kecil yang biasanya anak kecil lakukan tapi menurut mama gue itu kesalahan besar dan menghukum gue dengan pukulan.
Gue sudah masuk TK ( taman kanak-kanak) saat itu gue terlalu banyak masalah samapai otak gue lambat berpikir disaat anak-anak sudah pintar berhitung gue belum bisa apa-apa karena masalah yang datang menghampiri gue.
Saat gue memasuki SD (sekolah dasar) pun gue masih sama seperti itu untung yang menjadi walikelas gue itu umi gue (kakak mama gue) jadi walaupun gue gak bisa tetap dinaik kelaskan.
Usia gue sudah 7 tahun dan duduk di kelas 2 SD saat itu mama gue deket dengan laki-laki semua masih baik-baik saja selang beberapa bulan kabar-kabar buruk tentang kedekatan mama gue dengan laki-laki itu mulai menyebar sampai telinga gue.
"Jon emng mama lu nikah sama laki-laki yang suka kesini? Mama lu nempel aja sama dia"
"Bang Trisna (nama abah gue) emng si jhonny mamanya gak punya malu ciuman di depan umum"
Betapa malunya jadi abah gue ditegur seperti itu oleh tetangga seakan abah gue gak bisa mendidik mama gue dengan baik padahal mama gue yang bersalah mengapa keluarga besar gue yang disalahkan? Gue malu! Malu banget!
Malam pun tiba umi gue membaca pesan yang di handpone mama gue dan apa yang terdapat dalam pesan itu membuat semua keluarga gue malu atas perbuatan mama gue.
Ya Tuhan Dosa apa gue dilahirkan oleh wanita seperti itu?
Pesan itu berisi " Lo boleh benci gue tapi bagaimana dengan janin yang berada di perut gue? " Hancur sudah abah gue dia berpikir sudah gagal menjadi ayah kami sekeluarga kecewa karna itu semua, mama gue menikah dengan laki-laki itu tinggal bersama laki-laki itu dan gue ikut ibu gue karena ibu gue gak mau kejadian waktu itu terulang lagi.
Skipp
Setelah kejadian itu gue berubah menjadi anak broken home.
Gue telah lulus SD dan gue mutuskan untuk melanjutkan pesantren jauh dari tempat gue tinggal, disana gue dingin terhadap orang jika ada yang bebicara sama gue,gue hanya respon dengan Ya dan tidak.
Selama 3 tahun gue dipesantren gue akhirnya gue lulus dan pulang kerumah semua masih sama gue benci dengan mama gue,Tidak ada yang berubah!
Gue masih enggan untuk melihat wajah mama gue entah bagaimana dia sekarang apakah gue punya adik? Ahh gue gak perduli dengan mereka! Yang terpenting gua bisa membuat ibu dan abah gue bangga dengan gue walaupun rasa benci masih menyelimuti gue!!
Gue meneruskan SMA di dekat tempat gue tinggal, gue tetap dingin terhadap orang dan tetap menatap lurus kedepan tanpa melihat kesamping dan kebelakang.
Gue benci wanita menurut gua wanita sama seperti mama gue kecuali ibu dan umi gue, sampai saat ada wanita satu sekolah gue yang berani memasuki otak gue perlahan namun gue selalu menepisnya dan gue meyakinkan hati gue PEREMPUAN itu sama!!!
******
Apakah Jhonny tetap dalam pendiriannya? Dan siapa wanita itu? apa bisa membuat jhonny menghilangkan rasa bencinya?
Terimakasih sudah baca 🙏
Maaf baru belajar buat tolong dikoreksi kesalahan atau kekurangan dari cerita ini 😁
Jangan lupa Vomen ya
#Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult To Reach
RandomBenci , satu kata yang mengiringi jalan kehidupan gue sampai sekarang. Hingga gue takut mempercayai seorang wanita, Karena masalalu gue. -Jangan menyentuh sebuah luka yang belum sempurna mengering-