KAU, MELAMBUNGLAH YANG TINGGI

1.1K 43 0
                                    

Tae Woon seperti merasakan perasaan sedih yang mendalam dengan berbaring di kamar menatap foto dirinya bersama Eun Ho. Lalu teringat kembali ucapan Eun Ho sebelumnya “Apa semuanya mudah bagimu? Siapa kau yang dengan mudahnya menganggap mudah harga diri dan impianku?” Tae Woon langsung duduk mengingat semuanya.

Eun Ho duduk diam dalam kamarnya, seperti benar-benar merasakan perasaan binggung. Ia mengingat kembali ucapan Tae Woon “Kau bilang komputermu rusak, makanya kau tidak bisa menggambar. Kalau begitu gambarlah webtoon-mu dengan ini. Kalau begitu, kau tidak perlu kerja sampingan lagi 'kan?”Ia seperti merasa bersalah dengan Tae Woon yang ingin membantu malah ditolak, lalu berharap supaya Tae Woon bisa langsung menelponya.

Pagi Hari, di parkiran. Tae Woon mengatakan sudah memikirkannya sepanjang malam. Jadi mengerti bagaimana perasaan Eun Ho tapi menurutnya Eun Ho itu berlebihan bahkan tidak bisa menerima kebaikannya dan menurutnya mengapa semua menjadi lebih membuatnya pusing dengan semua ini.

“Kenapa dengan harga diri sintingmu itu?” ucap Tae Woon kesal. Eun Ho tak percaya Tae Woon menganggap Harga dirinya yang sinting.

“Kau 'kan tinggal mengucapkan terima kasih dan lanjutkan mimpimu.” Kata Tae Woon.

“Maaf.. karena aku tidak bisa menerima semuanya dengan mudah.” Ucap Eun Ho berjalan pergi.

Tae Woon pun mengejarnya memberikan tas pada tangan Eun Ho“Kalau begitu, terima sajalah semua dengan mudah.” Kata Tae Woon.

En Ho pun balik bertanya apa lagi sekarang.“Apa lagi yang akan kau berikan padaku nanti?Apa Satu set komputer lengkap? Apa kau akan membelikan aku mobil karena aku tidak bisa naik bus?” ucap Eun Ho marah

Tae Woon merasa bukan seperti itu. Eun Ho tak bisa menganggap kalau Tae Woon melakuan Kebaikannya, tapi menurutnya Tae Woon hanya peduli tentang perasaannya dan Makanya segalanya jadi tampak mudah, selain itu Perasaan Tae Woon yang membuatnya berpikir keras seperti orang gila itu.

“Ungkapan perasaanmu padaku itu, tidak ada artinya buatmu 'kan?” kata Eun Ho seperti tak yakin.

Tae Woon pun mengerti yang ada dipikiran Eun Ho.“Apa kelihatannya aku tidak sungguh-sungguh? Kau mungkin mengira semua itu bagian dari spontanitas dan sifatku yang kekanakan. Tapi aku ribuan kali mengalami keraguan sebelum mengatakannya."Bagaimana kalau aku membuatnya merasa tidak nyaman? Bagaimana kalau aku ditolak?" Pikiran yang tidak ada habisnya itu membuatku cemas. Apa Kau kira itu mudah? Bagaimana bisa itu terlihat mudah?” ucap Tae Woon ikut marah

“Bukan itu maksudku. Perasaanmu yang terlalu mendadak dan ungkapan perasaanmu, bisa saja membuatku kebingungan.” Kata Eun Ho

“Itu adalah usaha kerasku. Setidaknya, aku sudah mencoba. Aku mencoba berpikir keras tentang perasaan apa yang kumiliki padamu. Aku mencoba mengerti apa yang sedang kau cemaskan dan kenapa kau semenderita ini. Lalu apa yang kau lakukan?” kata Tae Woon.

Eun Ho hanya diam saja.“Apa kau bahkan mencoba untuk memahamiku? Yang aku kesalkan adalah rasanya sulit sekali bagiku menunjukkan perasaanku padamu. Dan semua itu bagimu hanya hal sederhana, kau membuatnya terdengar mudah.” Kata Tae Woon marah lalu bergegas pergi.

Dae Hwi melihat Tae Woon yang berjalan dengan penuh amarah meninggalkan Eun Ho. Tae Woon berbaring dibangku taman terlihat seperti hilang gairah hidupnya.

Sementara Eun Ho masih terus melakukan pekerjaan paruh waktu walaupun terlihat sangat lelah dan harus menunda mengejar mimpinya. Eun Ho dan Tae Woon saling bertemu di taman sekolah, Keduanya sempat terdiam, Eun Ho ingin memanggil tapi Tae Woon seperti masih kesal memilih untuk pergi menghindar.

School 2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang