28 Agustus 2018..
Musim panas hampir berakhir, angin dingin mulai mendominasi pagi ini. Yoongi dengan jaket hitamnya berjalan menyelusuri gang kecil dipinggiran kota Seoul. Tujuannya adalah supermarket dekat apartemen tua nya.
Rambut blonde terang yang tidak ia sisir bergoyang terbawa angin. Ia bahkan sekarang mempercepat langkahnya setelah melirik alat penunjuk waktu yang melingkar di pergelangan tangannya.
Sambil beberapa kali ia menoleh kebelakang mendapati seorang pemuda yang setiap detik tidak pernah jauh darinya. Ada senyum yang dengan mudah terlihat hanya tiga meter dari belakangnya, pria dengan kaos oblong berwarna putih lusuh dan celana yang sedikit robek di bagian lututnya.
"Mungkin aku harus membelikannya jaket dan pakaian baru.. ia sudah memakai itu sejak pertama kali bertemu" gumam Yoongi dalam hati sambil mengingat kenangan saat itu.
"Selamat Pagi"
"Siapa kau?"
"Aku adalah temanmu"
"Bagaimana kau bisa masuk kedalam?"
"Karena aku adalah temanmu"
"Senyum mu mencurigakan"
"Bukankah semua orang memberikan senyum saat mereka pertama kali bertemu?"
"Apa kau pencuri?"
"Bukan, aku adalah temanmu"
"Aku tidak butuh hal seperti itu"
"Tapi kau punya itu-"
"Itu bukan teman, itu hanya sebuah piano. Benda mati"
"Bahkan benda matipun akan memiliki jiwa jika kau selalu menjaganya"
"Apa yang kau mau? Aku tidak punya uang"
"Uang? Aku tidak menginginkan benda itu"
"Lalu?"
"Aku ingin kau tetap hidup"
...
Hari ini pelanggan di supermarket tidak begitu banyak, sepertinya warga kota Seoul sedang malas keluar rumah karena angin dingin yang sejak pagi tadi bersemilir bebas diudara.
Yoongi menatap keluar melalui jendela disampingnya, kedua maniknya bergerak cepat mencari objek tak asing disekitar situ.
Sampai ia melihat sosok itu disebrang sana sedang berdiri tegap didepan halte. Walau jauh tapi Yoongi bisa melihat sosok itu sedang memandangnya dari kejauhan.
Pemuda bernama Kim Taehyung itu tersenyum dan melambaikan tangannya ketika kedua pasang mata mereka bertemu.
Apa dia tidak kedinginan berdiri disitu sejak pagi?
"Hei!"
"Ah Maaf tuan, Apa ada tambahan lagi?" Tanya Yoongi pada seorang pria paruh baya didepannya. Tangan putih pucat itu dengan sigap mengecek setiap harga yang tercetak dipermukaan kemasan.
"Tidak, terimakasih" jawab pria paruh baya itu sambil mengeluarkan sejumlah uang dan memberikannya kepada Yoongi.
Yoongi membungkuk tidak melihat pria paruh baya itu pergi membawa satu kantong plastik besar keluar dari supermarket. Sampai suara lonceng yang menggantung diatas pintu kaca itu terdengar, pandangan Yoongi kembali pada Taehyung. Tentu saja pemuda itu masih setia berdiri di sebrang sana.
...
Moment 2 -end-
.
.
.
.
.
.
.
.tbc
Note:
Haloha..
Apakah masih ada yang ingin baca fanfic ini? Gak jelas kah? Bosenin kah?Terimakasih buat kalian yang sudah mampir ke work ini, untuk kedepannya work ini hanya berisi moment berharga Yoongi yang dikemas berbeda karena ada Taehyung dan tokoh lainnya(?)
alur yang maju mundur mungkin bikin kalian bingung, aku sudah berusaha menuliskannya secara sederhana tapi kalau masih rumit mohon maaf.
Mungkin akan kalian mengerti jika membacanya sampai habis hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beautiful Moment In Life [END]
FanfictionAlasan apa yang membuat Taehyung hadir secara tiba-tiba dalam kehidupan Min Yoongi. Siapakah Taehyung? Menurut Yoongi, ia hanya seorang penyebar senyum yang memiliki banyak keanehan. Namun ketika mereka bertemu akankah pertemuan mereka jadi sebuah...