Karena cinta itu egois,cinta harus memiliki. Tapi lebih dari itu,aku bukan hanya ingin memilikimu,aku menginginkan hatimu. Karena cinta itu egois, dan aku mencintaimu. Cintaku lebih dalam dari samudra, lebih tinggi dari langit di angkasa,dan lebih luas dari jagad raya. Satu kata untuk menjabarkan rasa cintaku padamu'nyawa'. Akan kulakukan segala cara untuk bisa memilikimu, akan kukorbankan semuanya agar bisa mendapatkan hatimu. Karena kau adalah nyawaku.
Sasuke tertegun melihat layar di HPnya,tak percaya dengan poto yang dilihatnya," tidak mungkin, kenapa jadi seperti ini, tidak-tidak seharusnya tidak seperti ini." Sasuke benar-benar kesal, rencananya kali ini benar-benar gagal total.
" Ada apa Sasuke?" Tanya Sakura khawatir melihat ekspresi Sasuke. Pertanyaan Sakura sama sekali tidak terdengar oleh Sakura,meski mereka sedang duduk berhadapan. Sasuke terlalu fokus dengan layar Hpnya. Karena kesal dicueki Sakura merebut hp Sasuke yang membuat Sasuke murka," apa yang kau lakukan?"ucap Sasuke geram. Sakura membulatkan matanya melihat pict yang ditampilkan hp Sasuke. Sesosok pirang dan seorang gadis bersurai indigo yang terlihat bahagia menikmati makan malam.
" Kau memata-matai Naruto? Kau mengajakku makan malam hanya untuk menyakiti Naruto,iyakan? Kau jahat Sasuke, apa salah Naruto padamu? Dan aku bodoh sekali menerima ajakanmu dengan senang hati padahal kau hanya memanfaatkan aku." Tangis Sakura pecah mendapatkan kenyataan yang begitu pahit.
" Supirku akan mengantarmu pulang, aku harus pergi sekarang."
" Sasuke!!! Kau bahkan tidak meminta maaf padaku? Apa kau tidak punya hati?"
Dari awal seharusnya Sakura sadar,tidak mungkin Sasuke mengajaknya makan malam tanpa alasan. Tanpa pikir panjang dia menerima walaupun sebelumnya sudah berjanji pergi dengan Naruto. Sasuke juga tidak kalah emosi dengan Sakura,dia kesal setengah mati karena rencana yang dia susun berantakan. Dia sudah merelakan dirinya makan malam dengan Sakura,berharap agar Naruto patah hati tapi yang ada dia bersenang-senang dengan gadis lain.
"Kau tidak berubah Sasuke,kau selalu saja jahat pada Naruto,apa salahnya padamu? Aku tidak mencintainya tapi aku sangat menyayanginya sebagai teman, aku tidak akan membiarkanmu menyakitinya lagi," ucap Sakura emosi dalam tangisnya.
" Aku mencintainya." Ucap Sasuke dingin namun penuh penekanan.Deg
Jantung Sakura seakan berhenti berdetak mendengar dua kata dari mulut Sasuke. Kenapa dia tidak menyadarinya?
" Ba.. bagaimana bi...bisa,bagaimana bisa? Se...sejak ka..ka..kapan?"Sakura kehilangan tenaganya bahkan hanya untuk bicara.
" Aku harus pergi,aku tidak punya waktu untuk menjelaskan padamu" Sasuke melangkah pergi meninggalkan Sakura yang masih shock.
"Sasuke!!!! Sasuke!!!" Tangisnya kembali pecah saat Sasuke meninggalkan dirinya begitu saja. Dari awal seharusnya dia sadar bahwa Sasuke hanya melihat Naruto,meski dirinya terus menyangkal. Sekarang harapannya untuk bisa bersama Sasuke benar-benar kandas.*****
"Dia suka aku,dia tidak suka,dia suka,dia tidak suka,suka,tidak,suka,tidak," Naruto menggumam sendiri sambil mencabuti kelopak bunga mawar satu persatu hingga habis tidak bersisa. Wajahnya menunduk lesu tidak bersemangat. Dia merenung di taman setelah mengantar hinata pulang,ditemani sopir Sasuke yang setia menunggunya. Gerakannya terhenti saat mendengar suara langkah kaki mendekatinya.
"Dobe apa yang kau lakukan?"ucap Sasuke.
"Kenapa kau kesini?"ucap Naruto datar.
"Sudah malam,aku akan mengantarmu pulang, ayo" Sasuke meraih tangan Naruto tapi langsung ditepis dengan kasar oleh Naruto.
"Katakan apa maumu sebenarnya!"ucap Naruto lirih dengan mata yang berkaca-kaca.
"Dobe....."
"Kau memang memenuhi permintaanku untuk menyiapkan makan malam yang mewah,tapi kau membawa Sakura bersamamu,"
"Dobe aku...."
Hening~~~~~~
"Sasuke,aku mengajak Hinata untuk menggantikan Sakura,tapi sekarang aku bingung,,,"hening lagi,"ini semua salahmu!!!! Kalau kau tidak mencuri Sakura aku tidak perlu mengajak Hinata,dan Hinata tidak perlu merasa kasihan padaku dan menyatakan dia SUKA padaku!!!"
Wtf,kata-kata Naruto sukses membuat mata kelam Sasuke membola. Rasa bersalahnya raib tergantikan rasa sesak. Naruto memandangnya dengan tatapan terunyu. Ish...apa maunya Naruto coba,dia mengadu ditembak anak perempuan seolah dia mengadu habis diganggu preman kampung. Lagi pula apa maksudnya Hinata kasihan? Gadis itu tentu saja menyukai Naruto tulus, Sasuke yakin itu.
"Sasuke apa yang harus aku lakukan? Aku tidak punya rasa apapun untuk Hinata tapi aku tidak mau menyakitinya,"masih dengan mata yang berkaca-kaca.
"Kau benar-benar dobe,dobe,dobe dan dobe!!!" Sasuke berbicara dengan mengencangkan rahangnya,ada rasa lega tapi rasa sesak lebih mendominasi. Mencintai Naruto benar-benar menguji kesabarannya. Dari sekian banyak orang kenapa harus dengan dobe yang satu ini dia harus jatuh cinta yang sejatuh-jatuhnya, hingga dia tidak bisa mengubah perasaanya. Seandainya cinta bisa memilih.
"Kalau kau tidak suka tinggal bilang saja,apa susahnya?""Aku tidak setega itu."
"Ck..dobe berikan hpmu!"dengan cepat Sasuke mengambil hp Naruto dan mencari kontak dengan nama Hinata,tapi sayang tak ada nama itu disana,"apa kau tidak menyimpan nomor Hinata?"
"Tentu saja aku menyimpannya,tapi....namanya bukan Hinata," Naruto nyengir malu-malu. Sasuke menaikkan sebelah alisnya tak mengerti.
"Mata terindah"ucap Naruto sok imut. Bersabarlah Sasuke,orang sabar disayang Naruto. Sasuke baru sadar kalau kontak nama di hp Naruto aneh-aneh.
"Matanya tak seindah itu, mulai sekarang ganti nama itu!!!" Sasuke tergoda mengecek kontak nama di hp Naruto lagi. Dia penasaran nama apa yang digunakan untuk dirinya. Namun sebelum itu ada hal yang lebih penting yang harus dia lakukan.
"Hn... Hinata,mulai sekarang lupakan Naruto atau kau keluar dari Konoha." Pip. Sasuke menutup sambungan telepon sepihak tanpa menunggu jawaban Hinata. Naruto memucat ditempatnya,menganga tak percaya dengan apa yang baru saja dilakukan Sasuke. Sasuke yang sudah gemas dengan sikap Naruto dari kemarin mendekat kearahnya. Tanpa ragu dia merengkuh tubuh mungil didepannya,memeluknya dengan posesif.
"Sekarang masalahnya sudah selesai. Berhentilah memikirkan Sakura dan lupakan apapun yang dikatakan Hinata!!" Sasuke berbicara dengan mengeratkan pelukannya. Naruto masih terdiam dalam pelukan Sasuke. Diam-diam dia menikmati rasa hangat dan aroma maskulin Sasuke. Ada kedamaian disana. Perasaan aman dan tentram yang dia rindukan.
"Apa tidak ada yang ingin kau katakan Sasuke?"
"Hn.."
"Sudah kuduga,"
"Apa?"
"Bukan apa-apa?"
"Naruto..."
"Hm..."
Sasuke bimbang sejenak,tanganya menyentuh kedua pipi Naruto. Memandang intens dua bola mata biru didepannya. Perlahan tapi pasti wajahnya mendekat,dekat,dekat dan semakin dekat.
"Naruto...."
Naruto tidak menjawab panggilan Sasuke,telinganya ditulikan bunyi degupan jantungnya. Lidahnya juga kelu.
"Naruto....kau..."
Firasat Naruto mulai tidak enak,dalam hati dia berdoa,"jangan teruskan,jangan teruskan,"
"Naruto...kau...." Sasuke semakin mendekatkan wajahnya, Naruto menahan nafasnya berharap Sasuke tidak mendengar degup jantungnya. Naruto menutup matanya dan menggigit bibir bawahnya.
"Naruto...kau... tidak berpikir aku akan menciumukan?" tanya Sasuke sambil menahan tawa. Naruto sontak kaget dan membuka matanya menahan malu yang luar biasa. Tangannya reflek mendorong sang teme pantat ayam yang tak dapat lagi menahan ledakan tawanya.
"Teme sialan,musnahlah kau dan otak mesumu!!!"
Naruto bersungut-sungut meninggalkan Sasuke yang setia mengikutinya dari belakang. Meski terus mengoceh namun jauh di lubuk hatinya dia merasa bahagia.
' sedikit lagi aku yakin sedikit lagi...'
TBC