Part 1

233 15 1
                                    

Yeona POV

Pelajaran telah usai, tetapi laki-laki di sebelahku belum juga terbangun dari tidurnya. Dia adalah Jeon Jungkook, laki-laki populer di sekolah. Dia juga tampan dan selalu di puja perempuan di sekolah, tapi sifatnya yang bad boy membuatku tidak menyukainya.

"Engghhhhhh,"laki-laki itu merentangkan kedua tangannya. Matanya melirikku,dia tersenyum miring ke arahku dengan tatapan yang sulit di artikan.

 Matanya melirikku,dia tersenyum miring ke arahku dengan tatapan yang sulit di artikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tau aku tampan, tidak usah menatapku terus,"ucap laki-laki itu tersenyum.

"Aku tidak melihatmu, percaya dirimu terlalu tinggi Jungkook-sshi,"ucapku salah tingkah di buatnya.

Laki-laki itu bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan mendekatiku, aku mundur beberapa langkah tapi Jungkook terus mendekatkan badannya ke arahku.

"A-apa yang ingin kau lakukan eoh?"ucapku gugup.

Mendengar perkataanku Jungkook semakin mendekatkan badannya, badanku terus mundur hingga terpojok di dinding. Kelas sudah sepi, aku sangat ingin pergi ke arah pintu sekarang.

Tapi tangan Jungkook menghalangi, aku semakin gugup saat laki-laki itu mendekatkan wajahnya tepat di depan wajahku. Jarak kami hanya beberapa senti, wajahku memanas dan aku yakin saat ini pipiku merah di buatnya.

"Kau tau? Aku lebih suka menggodamu, apalagi di saat seperti ini,"ucapnya.

---------------------------
AUTHOR PROV

Yeona semakin merona di buat Jungkook, gadis mungil itu kini jadi salah tingkah saat Jungkook mengangkat dagunya mendekat ke bibir laki-laki bad boy yang tersenyum jail padanya. Yeona lalu menepis tangan Jungkook agar menjauh dari dagunya.

"Hey, kenapa? Bukankah kau seharusnya merasa beruntung karena mendapat ciuman dariku? Apalagi untuk perempuan sepertimu,"ejek Jungkook.

"Apa kau bilang? Perempuan sepertiku? Memang aku perempuan seperti apa, hah?"Yeona menahan amarahnya.

"Hm....menurutku kau perempuan pendiam tapi munafik,"ucap Jungkook tersenyum miring.

"Maksudmu?"ucap Yeona yang tidak mengerti ke arah mana pembicaraan Jungkook sekarang.

"Tidak usah sok polos seperti itu Yeona, aku tau kau sering jalan bersama laki-laki setiap malam. Wajahmu yang sok polos itu membuatku muak,"ucap Jungkook menarik rambut Yeona pelan lalu melemparnya.

"Apa? Aku jalan dengan laki-laki saat malam? Kapan?"Yeona mengerutkan keningnya.

"Kau masih ingin bertingkah polos juga? Aktingmu memang hebat, membuat semua orang terpedaya dengan wajah polosmu itu. Kau kira aku tidak punya bukti"ucap Jungkook lalu mengeluarkan handphone dari saku celananya.

Dia lalu menunjukkan sebuah gambar seorang gadis denga baju lengan pendek warna putih dan hotpants berwarna pink sedang berjalan bergandengan dengan seorang pria berpakaian casual.

Yeona memperhatikan gambar yang di lihatkan Jungkook padanya, dia lalu mengingat kapan dia pernah berpakaian seperti yang ada di gambar.

FLASHBACK

"Yeona, bisakah kau jalan denganku hari ini? Aku mengajakmu dengan maksud baik, aku hanya ingin membalas kebaikanmu waktu itu,"ucap Ji Hoon tersenyum.

"Hm....kau tidak usah membalasnya, aku menolongmu tanpa minta apapun,"tolak Yeona halus.

"Tidak, aku tidak menerima tolakan. Kau harus mau, oke? Sore ini aku tunggu kau di cafe dekat persimpangan,"ucap Ji Hoon berjalan seraya meninggalkan Yeona yang kebingungan di buatnya.

5.30 pm

'drett..drett..'

Yeona mengambil handphone yang tidak terletak jauh darinya, dia mengusap layar handphone lalu terpampang kakao dari Ji Hoon.Yeona lalu membaca isi kakao itu.

"(Aku sudah sampai,kau dimana? Jangan lupa dengan janjimu)"

"Ah, aku lupa dengan janjiku. Paboya,"Yeona menepuk jidatnya.
Gadis itu lalu berlari menuju kamarnya dan berjalan cepat ke arah lemari pakaian, semua baju di keluarkannya dari lemari dan berantakan dimana-mana.

Semua bajunya di cobanya, tapi dia bingung harus memakai apa. Matanya tertuju pada baju lengan pendek berwarna putih, di ambilnya baju tersebut lalu di pakainya.

Tanpa pikir panjang lagi Yeona lalu mengambil hotpants berwarna pink di dekat kakinya lalu mengenakan riasan yang tampak natural dengan topi putih.

'drett..drett'

Yeona mengambil handphonenya, kedua kalinya Ji Hoon mengirim kakao kepadanya.

"(Eodiya? Aku menunggumu lama sekali eoh,aku berada di depan rumahmu)"

"Apa? Depan rumah?"Yeona berlari ke arah pintu dan seorang laki-laki berdiri dengan pakaian casual tersenyum padanya.

to be continue~

Maaf ya kalo jelek,masih amatiran.Like+Comment ya!

My WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang