Chapter 1

272 25 10
                                    

"Appa" teriak seorang anak kecil berumur sekitar 7 tahun. Anak tersebut berlari menghampiri appa nya yang baru memasuki rumah

"Aigo, anak appa sepertinya senang sekali" ucap appanya yang langsung menggodong anak kecil tersebut

Anak kecil tersebut dibawa oleh appanya keruang keluarga. Disitu tampak terdapat ke-5 anaknya yang lain tengah bermain game.

"Ekhem" suara berat khas seorang namja dewasa sedang menggendong anak kecil

"Appa!" Teriak mereka menghampiri namja itu kecuali seseorang yang hanya memperhatikan appanya tanpa mau menghampiri dan memeluknya.

"Appa kapan pulang? Kenapa appa tidak menghubungi suho hyung" tanya anak bermata bulat sambil memeluk appa nya erat

"Ponsel appa lowbat adeul"
"Mari duduk" lanjutnya mengajak semua anaknya duduk

"Mmm" terdengar suara khas anak kecil

"Oke, ceritalah. Appa ingin mendengar cerita kalian"

"Sebelum kami cerita, aku ingin bertanya padamu appa. Kemana saja kau 2 hari ini? Knp kau tidak menghubungi kami? Kau mau membuat kami terus khawatir" ucap anak yang paling dewasa sekitar 17 tahun.

"Hyung... Kan appa thudah (sudah) bilang. Ponthelnya (ponselnya) mati" suara anak kecil dgn nada khasnya -cadel-

"Suho-ya, apa kau marah dengan appa? Apa kau membenci appa?" Terdengar suara lirih dari mulut appanya

"Suho hyung tidak marah dgn appa. Justru suho hyung sayang sama appa. Selama 2 hari ini, suho hyung merapikan tempat tidur appa. Padahal itu tidak berantakan sama sekali" suara kecil dari anak berkulit tan berusia sekitar 10 tahun.

"Itu betul appa. Bahkan, aku dan baekki hyung pernah melihat suho hyung menangis sambil memanggil appa. Dan disitu pula aku ingin menenangkan suho hyung biar gak menangis lagi tapi baekki hyung melarangku. Jahat sekali emang dia" kata namja bertelinga besar sambil mempoutkan bibirnya. Anak itu benar-benar tidak ingat umur. Umurnya saja sudah memasuki 14 tahun

"Ya! Kau apa-apaan mengataiku jahat. Choi chanyeol!" Teriak namja imut bermata sipit itu

"Appa lihat sendiri, dia berteriak-teriak" tunjuk chanyeol pada namja bermata sipit bernama baekhyun

"YA!!!" Teriak baekhyun

"Appa, apa telingamu thakit (sakit)?" Tanya namja kecil cadel sambil menutup telinga appanya

Sontak appanya melepas tangan mungil yang berada di kedua telinganya lalu memangkunya. Ia tersenyum melihat anak bungsunya itu.

"Telinga appa tidak pernah sakit sehunnie, malah appa senang dengar teriakan anak appa" ucap appanya lembut

"Appa jangan lama-lama pulang lagi ne? Sehun selalu merengek pada suho hyung" tiba-tiba terdengar ucapan namja kecil yang berkulit gelap

"Ah benarkah? Ternyata anak appa ini masih cengeng" ucapnya mengacak rambut anak bernama sehun yang berada di pangkuannya

"Itu karna kau appa!" Ucap suho penuh penekanan pada kata terakhir lalu meninggalkan mereka

"Eoh, jongin hyung... Apa thehun (sehun) menyuthahkan (menyusahkan)?" Tanya sehun pada anak berkulit gelap bernama jongin

"Ani, sehun tidak menyusahkan" jawab jongin tersenyum pada sehun

"Sehun-ah, kajja kita ke kamar. Besok kau harus sekolah. Kai, kyungso, chanyeol, kembalilah kekamar kalian"

kai, kyungso, dan chanyeol mengangguk lalu segera kembali ke kamar masing-masing. Sedangkan baekhyun mengambil alih tubuh sehun dari pangkuan appanya lalu menggendongnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Back homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang