Chapter 2

2.2K 366 93
                                    

.
.
.

"Yoongi !!!" teriakan memekakkan telinga itu mengudara, membuat beberapa orang harus rela mengusap telinga mereka yang berdengung.

pemuda dengan balutan seragam sekolah itu berlari cepat sesekali melompat menuju sosok yang dipanggilnya tadi, meninggalkan pemuda yang lebih tua yang kini mendengus jengkel karena ditinggalkan.

"Pagi yoongi.." jimin tersenyum manis sembari menyapa pemuda pucat yang kini menjadi sahabatnya.

"pagi jimin.." yang disapa balas menyapa dengan senyuman kecil dibibir tipisnya menghasilkan senyuman super lebar dan riang dari jimin.

Yoongi menundukkan kepalanya saat kakak dari jimin kini berdiri didepannya dengan raut muka datar namun ada sedikit raut kesal disana.

Taehyung mengernyit bingung meski raut datarnya tetap mendominasi, dia menatapi yoongi dari atas hingga bawah.

'kenapa dia selalu menunduk saat bertemu denganku ? mungkin karna dia sangat jelek' batin taehyung mengejek.

"Yoongi, ayo kita kekelas sekarang" ajak jimin. sementara yang diajak hanya mengangguk mengiyakan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun, yoongi masih saja menatap taehyung dari balik helaian rambutnya yang sedikit menutupi wajahnya karna dia menunduk.

Jimin tertawa riang membuat orang orang yang disekitarnya merasa bahagia juga ikut tersenyum. bahkan ada beberapa orang yang menganga melihatnya.

Taehyung berdecak, dia mulai mengeluarkan aura dominasinya dan menatapi kaum adam yang menatap adiknya lapar dengan tatapan tajamnya. Orang orang yang tadinya ikut tertawa melihat tawa jimin langsung terhenti, yang tadinya melongo langsung tutup mulut, bahkan saking takutnya ada yang langsung berpura pura membaca buku padahal bukunya terbalik. ada pula siswa yang pura pura saling mengobrol meski sama sekali tak mengenal satu sama lain.

Aura dominasi taehyung semakin menjadi jadi, yoongi yang didepannya pun semakin mengkeret dan menunduk takut. well, meskipun dia dijuluki ular cobra yang punya seribu satu macam kalimat beracun menghunus jiwa raga, tapi hei tetap saja yang dihadapannya ini KIM TAEHYUNG pemuda yang tak pernah absen dari ruang kepala sekolah dengan musuhnya itu, yang terkenal akan keberandalannya. jika kau bertanya tentang kim taehyung pada penduduk sekolah maka jawaban'nya hanya pemuda tampan, fans berjibun, dan murid berandal.

Jimin masih saja tertawa, lalu tersenyum dengan begitu manisnya membuat para siswa disana mati matian berusaha tidak berteriak histeris maupun pingsan. Taehyung yang jengkel pun mengambil masker yang berada dalam tasnya dan memakaikannya pada adiknya.

"Loh ? tae apaapaan sih lepas dong. kenapa jimin dikasih masker ?" oceh jimin teredam oleh masker yang terpasang apik diwajahnya.

"Panggil aku kak. sekarang banyak virus Ebola dan epilepsi, aku gak mau kamu terjangkit" balas taehyung masih mempertahankan kedatarannya.

Jimin membolakan matanya, lalu memperbaiki maskernya.
"Oke kak, aku gak akan terjangkit" ucap jimin penuh keyakinan.

Taehyung mengangguk saja kemudian menepuk kepala jimin beberapa kali, dalam hati dia bersyukur pada tuhan yang memberikan otak super polos pada adiknya. sementara yoongi mengerjap ngerjap memikirkan jawaban tak bermutu dari kakak kelas tampannya.

"Ya sudah aku ingin kekelas, kakak jangan bolos loh" ucap jimin sekaligus mengancam taehyung menatapinya datar.

Yoongi diam saja, tak berniat membuka mulutnya takut salah bicara. dia masih melihat taehyung yang sekarang sedang membantu memasangkan tas jimin.

"Ayo yoon.." jimin menarik tangan yoongi yang sedikit lebih besar dari tangannya. dia berjalan riang dan lagi lagi melompat lompat hingga yoongi tertarik tarik dibuatnya.

I Love Enemy's BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang