PG 17 # Lies

1.1K 166 26
                                    

Ketika semua pekerjaan telah rampung, dan hanya perlu memeriksa email saja, rasanya aku baru menyadari punggung dan iga ku benar2 terasa remuk, Ah... Aku punya rencana malam ini, aku harus menanyakan seo joon. Aku rindu dia, banyak yang bilang kalau kami berdua terjangkit Brother/Sister Complex. Sedari dulu kami saling menyayangi dan kata orang, itu terlalu tidak wajar, walau rasa Posesif ku tak separah seo joon, tapi aku tetap saja tak bisa benci padanya walau dia selalu membuatku merasa aku dikekang.

Dan sekarang, aku tetap menyanyanginya dan merindukannya.

Saat sedang membereskan Email ku, aku melihat nama email yang tak asing, hingga membuatku membulatkan mata, disana juga tertera tanggal dan tahunya, itu sekitar tiga tahun yang lalu.

Ini?

Aku barjalan cepat saat telah memarikan komputer. Disana Ha-ni sedang melayani pembeli. Walau ini sudah belum jam makan malam, cafe cukup ramai pengunjung, walau besok hari Jumat.

"Ha-ni?" panggil ku, dia menoleh dan memaikan alisnya. Mungkin kebanyakan dari kalian merasa heran, mengapa Ha-ni se kurang ajar itu pada boss, karena menjawab dengan isyarat itu sangat tak sopan. Tapi begitu lah ha-ni.

Aku mendekatinya dan menunggu dia menyelesaikan Cofie pesanan gadis manis disampingku itu.

"Hmmm, Aghasi... Kau pemilik cafe?" sapa si anak manis itu.

"Ndee... kenapa?" aku memamerkan senyum manisku pada gadis muda ini, agar sapaan ku tidak terdengar judes.

Dia menggaruk tengkuk dan mengerjap ragu  lalu mendondak menatapku dengan seksama, "kau... Mirip seseorang..."

"siapa?"

"Aku lupa," kata polosnya

Dan aku terkekeh, memegang rambutnya, "Ingat-ingat kalau begitu,—"

"Taraaa... coklat nya sudah siap," ha-ni menyelah, dan memberikan Cofie dengan rasa colat padanya. Itu ke ahlian Ha-ni, meracik kopi dengan berbagai rasa, dan aku menyukai coffee milk minty buatannya.

"Terimakasih ahjumma." gadis itu mengangguk pada Ha-ni dan padaku, lalu berjalan pergi

Aku terbatuk seketika, dan Ha-ni hanya cemberut, "yuhhu.. Ahjumma.. Aku mau bicara."

"issh diamlah jiyeon. Kau mau bicara apa?"

"kau menyuruhku diam? Bagaimana aku bisa bicara?"

Dia menaikan alis dan aku tersenyum tanpa dosa.

"Ada apa?" dia mulai relax kembali dan aku memintanya duduk denganku di Meja yang jauh dari keramaian.

"kenapa kau belum pulang?" dia bertanya sembari duduk, dan menyilangkan kaki menatapku.

"suami ku belum pulang, dia akan menjemput sebentar lagi."

"oh... Lalu ada apa?"

"Aku ingin bertanya... Tentang—" memandang ragu padanya, dan gadis bermata kecil ini menatap ragu, " .... Tentang Park seo joon."

Dia tersentak dan memandangku kaget, "Ada apa?"

"Aku mendapat Email darinya 3 tahun lalu, kau tahu kan aku hilang ingatan, bisa kau beritahu aku? Kau mengenalnya kan? karena kau rekomendasi darinya."

Dia menatapku ragu, lalu menegak kan punggung.

"Aku...  Iya dia menyuruhku bekerja disini."

"kau kenal dia"

"tentu saja."

"lalu, apa kau tahu dimana dia?"

Dia menundukkan kepala, lalu mendongak kembali, "aku takut, aku tidak di izinkan bicara."

Magic CupcakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang