DIANTARA DUA ORANG

1.2K 39 0
                                    

Tae Woon membuat rangkulan pada Eun Ho dan mengatakan kalau hari ini adalah hari pertama mereka pacaran, Eun Ho tersenyum mendengarnya.

Eun Ho pulang ke rumah dengan sepeda mengeluh melihat ayah dan ibunya minum lagi di luar rumah.

“Jangan cemas. Ini karena ada sesuatu yang baik terjadi hari ini.” Kata Ayah Eun Ho

“Kenapa? apa kalian menang lotere atau semacamnya?” tanya Eun Ho dengan wajah penasaran.

“Teman Ayah yang melarikan uang kita itu, sudah ketemu.” Kata Tuan Ra.

Eun Ho terlihat senang berpikir kalau uangnya sudah dikembalikan.“Belum, Sepertinya dia tidak punya pilihan lain karena tekanan biaya sekolah anak-anaknya. Jadi katanya dia akan menyicil setiap bulan.” jelas Ayah Eun Ho

“Apa artinya dia akan membayar setiap tanggal satu per bulannya?” tanya Ibu Eun Ho.

Tuan Ra membenarkan.“Jangan lengah dan pastikan kau terima uangnya.” Pesan Ibu Eun Ho. 

Ayah Eun Ho mengangguk mengerti.“Di hari pertama di awal bulan 'kan?” kata Ibu Eun Ho.

Eun Ho mengingatkan Hari pertama. Ia mengingat saat Tae Woon mengatakan Ini adalah hari pertama mereka mulai pacaran. Tuan Ra tak mengerti dengan hari pertama. Ibu Eun Ho kesal kalau Tuan Ra tidak mau kalau hari pertama awal bulan. Tuan Ra malah melihat wajah anaknya yang memerah, lalu berpikir sebegitu senang karena penipunya tertangkap. Eun Ho membenarkan saja dengan senyuman bahagia.

Eun Ho duduk di kamarnya, menatap tanganya dengan saling mengenggam di sela-sela jarinya, lalu mengingat saat Tae Woon mengengam tanganya dan juga merangkul tanganya. Ia tersipu malu mengingat wajahnya yang berdekatan dengan Tae Woon.

Tae Woon baru saja selesai mandi mengeringkan rambut sambil menari, lalu memakai penyegar untuk wajahnya. Ia duduk mengingat kembali saat bersama Eun Ho mengodanya kalau merindukannya.

Eun Ho akhirnya melangkah lebih dekat padanya.“Aku selalu berusaha menyembunyikan perasanku.” Ucap Eun Ho.

Tae Woon tersenyum mengingatnya lalu mengambil ponselnya. Eun Ho masih duduk di depan meja belajar terlihat sedikit panik melihat ponselnya, karena Tae Woon yang menelpon. Lalu mengangkat bertanya Ada apa menelponya.

Tae Woon mengeluh Eun Ho malah menanyakan hal itu karena sudah pasti sangat jelas alasanya.“Menurutmu kenapa aku menelepon jam segini?” kata Tae Woon.

Eun Ho bertanya memangnya kenapa.“Kau ini lamban sekali. Menurutmu kenapa? Antarkan ayam ke sini.” Kata Tae Woon.

Eun Ho binggung.“Tadinya aku mau tidur tapi mendadak aku ingin makan ayam sampai tidak bisa tidur. Bawakan aku satu ekor ayam.” Ucap Tae Woon dengan senyuman jahilnya.

“Apa kau sudah gila? Kau ingin dipukul dengan paha ayam yah?” ucap Eun Ho kesal.

“Ayolah. Aku tidak begitu ingin makan sebenarnya. Antarkan untukku, yah? Aku sepertinya tidak akan bisa tidur kalau tidak melihat ayam malam ini. Satu ayam saja. Lakukan untukku sebagai tanda perayaan kita pacaran.” Rengek Tae Woon

“Kau bilang Sebagai perayaan karena kita pacaran, apa kau tidak mau mati saja? Tidur sajalah sana.” Kata Eun Ho kesal menutup telpon lalu membaringkan tubuhnya sambil menutup wajahnya dengan selimut.

Eun Ho akhirnya keluar rumah mengendap-ngendap masuk ke dapur dan melihat ada ayam yang sudah digoreng ibunya.

Tiba-tiba Tae Sik menyalakan lampu melihat adiknya yang  mencuri ayam untuk dijual dan ingin memanggil ibunya. Eun Ho langsung memberikan ayam ditangan dan menyogoknya dengan uang.

School 2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang