"Serius lo, Nai?" ucap Sharen terkaget-kaget
"Iya, Ren. Dua rius malah, ya aneh aja dia ngasih gue piscok terus selamatin gue dari pelajaran bu Jayanti." Naira menggelengkan kepalanya kecil, Sharen mulai berpikir dengan semua tindakan yang di tunjukkan Rassya
"KAYANYA DIA MULAI TERTARIK SAMA LO!" pekik Sharen berteriak, Naira menepuk dengkul Sharen pelan, ia takut kedua kakak nya mendengar kalau ia sedang dekat dengan seseorang
"Suara toa lo tolong di kondisikan dong. Rumah gue rawan bahaya!" Suara Naira memelas, ia sudah kapok di interogasi oleh kakak nya saat ketahuan stalk instagram Rassya.
"Hehehe, maaf ya. Gue sih seneng kalo emang beneran Rassya suka sama lo. Artinya, semua perjuangan lo selama 4 tahun itu gak sia sia!" Mata Sharen berbinar-binar. Gadis itu benar benar senang.
"Ohiya, gimana kalo kita movie marathon? Besok kan libur, sekalian lo nginep dirumah gue. Mama dan Papa gue lagi pergi kerumah nenek, jadi cuman ada kak Bianca, bang Zio dan bi Sum."
"Tapi temenin kerumah dulu ya, gue gak bawa bawa baju sama perlengkapan yang lain."
"Tenang aja!"
***
"Ma!" panggil Rassya pada Mama nya yang sibuk memasak
"Apa, Sya." ucap Tania pelan
"Ih mama, lebih mentingin masak daripada anak nya. Aku udah panggil mama lebih dari 3 kali, loh." Rassya memasang wajah sok marah pada mama nya
"Yaampun anak mama, bisa ngambek juga ya. Kalo mama gak masakin kamu, kamu mau makan apa coba?" tawa Tania meledak
"Bener juga sih. Wah, mama ku hebat!" Rassya mencium pipi mama nya hangat, ia sangat menyayangi Tania. Begitupun Tania, ia lebih menyayangi Rassya.
"Oiya, ma. Menurut mama, aku ini ganteng gak?" Rassya memandang mama nya genit
"Kamu mah ganteng dari lahir, Rassya nya mama!"
"Hmm, kalo aku ganteng aku cocok dong gebet cewe?" Rassya merasa ia melontarkan sesuatu yang seharusnya ia rahasiakan, ia menutup mulutnya. "Eh, keceplosan!"
"Wah, kamu mau pacaran, Sya? Cewe nya gimana? Cantik gak? Bisa masak? Hmm alim gak?" tanya Tania bertubi-tubi, Rassya bingung mau menjawab apa
Rassya mencari jawaban yang pas. "Ih mama aku boong. Becandaan aja."
Tania mulai menggoda anak bungsu nya, "Kalo cewe nya baik, mama dukung kok! Asal dikenalin ke mama dan papa."
"Dikhususkan untuk mama aja." Rassya tersenyum. "Yaudah deh ma, makanan nya aku tunggu di meja makan ya."
"Iya, Rassya." Tania tersenyum yang bermakna lain
Kalo gue punya pacar, dan gue kenalin ke papa, apakah cewe gue nanti bakal ditikung Marvel? Batin Rassya sambil menatap foto keluarga yang terpasang di ruang keluarga dengan tatapan geram.
"Assalamualaikum!" pijakan kaki bersepatu mulai terdengar di telinga Rassya, ternyata itu Marvel dengan penampilan acak-acak an
"Kamu dari mana aja, Vel?" Tania lebih dulu menanyai Marvel sebelum anak itu berkurung di kamar lagi
"Aku males di rumah karena gak ada papa! Mama cuman sayang sama Rassya, gak sama aku!" ucap Marvel dengan nada tinggi, Rassya langsung menghantam wajah Marvel yang mengenai pelipis nya
"Jaga mulut lo! Lo lagi ngomong sama wanita yang udah lahirin lo!" ucap Rassya penuh amarah
"Emang begitu kan faktanya? Mending lo diem aja deh, lo sebenernya gak ada apa apa nya dimata papa!" jawab Marvel dengan tatapan sakartis
KAMU SEDANG MEMBACA
[MLS]-Me vs Mr. Cold
Novela JuvenilMulut ini tak henti-henti nya mengajak mu berbicara. Mata ini tak lelah untuk menatap mu setiap saat. Tangan ini juga tak segan segan di ulurkan jika kamu membutuhkan bantuan ku. Dan bahu ku, siap untuk kau jadikan sandaran saat kau tidak tahu tempa...