Mhba 7

180 14 0
                                    

"Apa kau pernah berpacaran nes?" Tanya dimas tiba tiba.

"Memangnya kenapa dim? " tanya ku penasaran.

"Tidak aku hanya penasaran saja" jawab Dimas kikuk.

"Pernah sekali,ketika Sma itu pun kalau tidak salah" jawabku sambil sedikit meliriknya.

"Oh ya,kamu tidak sholat dhuha?" sambungku lagi.

"Sholat kok,mungkin sebentar lagi"jawabnya sambil melihat jam tangannya.

"Kamu tidak sholat dhuha?" kini giliran Dimas bertanya padaku.

"Aku juga sebentar lagi, aku mau ke kantin dulu" jawabku.

"Ya sudah,langsung ke kantin saja, aku duluan ya ke mushalla kampus"jawab Dimas.

"Oh iya" jawabku dan berjalan menuju kampus.

"Dia sangat aneh akhir-akhir ini, seperti sekarang dia pergi ke kelasku hanya untuk bertanya apa Aku pernah berpacaran" batinku bingung melihat kelakuan Dimas akhir-akhir ini.

****

Dimas

"Kenapa aku langsung to the point sekali tadi!" racauku menyesali perkataanku tadi.

"Kenapa aku tidak berbasa-basi terlebih dahulu?" tanyaku kepada diriku sendiri.

"Sekarang aku tidak berani bertemu dengannya lagi!" kataku. "Pasti dia merasakan ada yang berbeda dariku tadi".

"Hey, Dimas what wrong whit you?" tanya temanku yang bingung sedari tadi aku berbicara sendiri.

"Not,nothing!" jawabku sambil tersenyum kikuk kearahnya.

"Jadi kenapa dengan wajahmu yang kusut itu?"tanyanya membuatku kembali tersenyum kikuk.

"Tidak aku hanya sedang banyak fikiran saja!" jawabku tidak ingin menambah dosaku yang sudah menumpuk.

"Tell me!" katanya dan aku pun langsung menggelengkan kepalaku bertanda tidak.

"Oke,tapi kalau kamu ingin bercerita boleh denagnku!" jawabnya dan meninggalkanku.

"Oh iya..." jawabku dan meminta izin menuju mushalla untuk shalat dhuha.

****

Jangan lupa vote and coment donk
Perlu perbaikan agar menjadi leeebiihhhh baikk lagi...
😸😸😻😻




My Hijrah Because Allah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang