~Prolog~
Malam itu seorang wanita sedang berjalan tatapan matanya kosong ia berjalan menyusuri jalan di sekitar taman sampai ia menemukan sebuah bangku dan memutuskan untuk duduk disitu."Huftt..." ia membuang nafas dengan kasar. Ia teringat kembali tentang apa yang terjadi sepanjang hari tadi.
Sejenak ia menutup matanya perlahan sebulir air mata jatuh dipipinya.
"Yah, aku harus kuat masih banyak orang yang lebih menyedihkan, dari aku.""Sohyun-ah! Bangun, nanti kita terlambat."
Melihat temannya tidak bergerak sama sekali.
Akhirnya ia pun bicara lebih keras.
"Hei! kau ini ingin terlambat lagi huh?!"Akhirnya Sohyun pun mulai membuka suara.
"Yakk, tidak usah berteriak seperti itu, kau mau membuat ku tuli huh?
Hari ini, aku tidak bisa berangkat karena sedang tidak enak badan," jawabnya dengan suara yang serak dan lemah."Hah, kau sedang sakit?"
Seketika Eun jie menempelkan tangannya di dahi temannya itu."Badanmu hangat. Baiklah kau tidak perlu datang hari ini, nanti akan ku sampaikan kalau kau sedang sakit."
"Terimakasih Eun jie~ya."
Jawab Sohyun dengan senyum dan wajahnya yang lemah."Iyah, dan maaf, aku tidak tau kalau kau sedang sakit. Kalau begitu, aku berangkat dulu, jangan lupa minum obat. Kalau ada apa-apa hubungi aku yah."
"Tentu. Sudah pergi sana, nanti kau yang malah benar terlambat."
Hari ini, Eun jie pun berangkat sendiri dengan bus, yang biasanya selalu berangkat bersama Sohyun.
(Eun jie POV)
Lee Eun Jie itulah namaku. Aku anak kedua dari tiga bersaudara. Aku seorang mahasiswa di Universitas Seoul.
Ayah ku seorang dosen di salah satu Universitas di Busan, dan mempunyai sebuah Restoran. Ibu ku seorang makelar yang mengurusi, jika ada yang ingin menyewa atau membeli rumah.
Aku punya seorang kakak laki-laki namanya Lee Eun Tae, ia sekarang sedang bekerja disalah satu perusahaan bank terbesar di Seoul.
Dan satu adik laki-laki, bernama Lee Eun woo ia masih kelas 2 tingkat SMA sekarang.Keluarga ku tinggal di Busan. Sedangkan aku dan kakak ku tinggal di Seoul. Namun kami tidak tinggal bersama.
Terlihat sempurna bukan keluarga ku, tapi kau tidak tahu kenyataan sebenarnya."Hari ini aku harus cepat-cepat berangkat, jangan sampai dosen killer itu memarahi ku."
Akhirnya Eun jie sampai dan tidak terlambat.
Sesudah kelas berakhir, ia pun langsung menuju cafe tempat ia bekerja.Walaupun Eun jie termasuk keluarga berkecukupan, tapi orang tuanya selalu mengajarkan anak-anaknya untuk mandiri. Eun jie memutuskan tinggal di Seoul sama seperti Kakaknya nya, tapi itu adalah keinginannya sejak dulu. Ia kuliah disana karena usahanya dan menadapat beasiswa disana.
Sebenarnya, Ayahnya tidak terlalu merestuinya tinggal di Seoul, maka dari itu Eun jie tidak diberi uang saku sama sekali. Mungkin ayahnya berfikir, kalau dengan seperti itu Eun jie bisa kembali ke Busan, nyatanya keputusannya tidak berubah.
Eun jie pun memutuskan, bekerja di sebuah cafe yang tidak terlalu jauh dari tempat kuliahnnya, disana ia bekerja hanya sebagai pekerja paruh waktu. Itu ia lakukan untuk mendapatkan uang saku dan uang sewa rumah yang ia tempati bersama Sohyun. Sehingga mau tak mau, Eun jie harus berkerja paruh waktu, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di Seoul.
Eun jie sudah berteman dengan Sohyun sejak tingkat SMP. Sayangnya, Sohyun pindah ke Jepang, ketika kelas 2 SMA karena pekerjaan ayahnya dipindahkan ke sana. Namun setelah beberapa tahun berpisah, ternyata mereka bertemu kembali saat akan daftar kuliah ditempat yang sama.To be continue~
This is my first story on wattpad. Enjoy and-
See you!
-Truth_M-
Published: 21-09-2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me
FanfictionBertemu dengan seorang artis yah, awalanya hanya kebetulan. Benarkah atau memang takdir.. Sehingga aku bisa bertemu seseorang, yang bahkan tak pernah terlintas dipikiran ku bahwa dia bisa memutar balikkan perasaan ku. Bahkan seseorang yang pernah me...