D I R I

Aku

Hari ini terasa dingin.
Peri-peri mengintai setiap decak yang tersinggahi.
Semua kenangan berderai, menyemut menjadi satu.
Semua dendam terangkum
-----------------
Ada banyak pertanyaan menyangkut siapa aku sebenarnya, bagaimana aku menjalani hidup, bagaimana memecahkannya. Itu semua adalah bagian dari coretan hidup.

    Aku tak peduli, nanti mati seperti apa. Yang jelas, sudah jadi apa aku saat masih dalam dekap dunia ini?
     
     Sebingkai monokrom terjatuh di lantai dapur, suara-suara debu dari serpihan foto yang berhamburan menambah heningnya Senja di Rumah Biru.
Saat umurku setinggi jagung, aku disuapi sayur asam oleh Ibu.
Warna berjamur pada foto itu sangat berharga.

      Lukisan-lukisan lembut membaur dalam raga.
Ayah pernah memberiku sepotong lukisan yang ia buat sendiri selama 1 jam hanya karena ia ingin membuat anaknya bahagia. Atau,
lukisan di bawah meja rotan yang sudah penuh rayap itu membuatku terus bergeming, berjam-jam, sendiri.

"Meratapi kenangan adalah klise, tapi mempelajari kenangan itu luar biasa"

Shinta, 2017
Diri;aku;bagian1