BAB 8 : The Weird Man

1.4K 188 0
                                    

Haii Hug Me Once udah update nih. Maaf ya yang udah nungguin lama 😘😘

Happy Reading

Waspada typo

**** 

TAEYEON POV

Apa dia bilang tadi? Aku? Cantik? Aku tidak salah dengar kan? Hmm.. sepertinya ada yang salah dengan pria tadi.

Aku menggelengkan kepalaku saat mengingat kejadian tadi saat seorang pria tampan memujiku. Dan aku baru sadar ia adalah pria yang sama yang waktu itu pernah menatapku dengan intens. Memangnya apa yang pria itu lihat dariku? Mungkin ia adalah seorang perayu ulung. Sudah berapa banyak wanita yang dia rayu? Tapi maaf saja aku tidak akan pernah tertarik dengannya. Yahh walaupun harus kuakui jika ia lumayan tampan. Ahh tidak-tidak, sangat tampan yang mendekati cantik. Iya cantik. Menurutku ia seorang pria yang tampan sekaligus cantik. Yahh cukup menarik bagi wanita di luar sana. Tapi tidak bagiku.

Huffttt ada apa denganku ini? Kenapa aku terus mengingatnya?Aku bahkan ingat saat pria tadi terus berdiri dipinggir jalan tanpa bergerak sedikitpun bahkan sampai rambu memperbolehkannya untuk berjalan.Aku hanya memperhatikannya dari dalam toko saja, sehingga hanya terlihat punggung kokohnya. Sesekali ia terlihat menengok ke kanan dan ke kiri lalu ke toko bunga milikku. Aku lalu keluar untuk menegurnya. Dan ia terlihat sangat terkejut. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Lagipula bukan urusanku.

"Awww" seruku saat benda yang cukup keras mengenai kepalaku. Saat aku menoleh ternyata nenekku yang memukulku menggunakan sebuah sendok.

"Nenek sakit. Kenapa nenek memukulku?" ucapku sambil meringis dan mengusap-usap kepalaku

"Dari tadi nenek memanggilmu tapi tidak menyahut. Ternyata malah asyik melamun."

Aku hanya memberengut mendengar ucapannya. Memangnya selama apa aku melamun.

"Apakah kakimu tambah parah?" sarkas nenekku

"Nenek! Apakah itu sebuah doa?" ucapku

"Sudah ku bilang kau istirahat saja"

"Tidak apa –apa nek tadi aku keluar karena ternyata tidak ada yang menjaga toko."

"Ya sudah terserah kau saja. Kau ini memang keras kepala sekali"

"Seperti nenek" balasku sambil terkekeh

**

Dua bulan kemudian

"Nek aku pergi dulu" pamitku pada nenekku

"Ya berhati-hatilah dijalan. Kakimu belum lama sembuh. Aku tidak mau cucu kesayanganku ini terluka lagi"

"Iya nek tenang saja. Cucumu ini kan orang yang kuat." Ucapku

Aku lalu pergi keluar mengambil sepedaku dan mulai mengkayuhnya. Rasanya sudah lama sekali aku tak mengkayuh sepeda ini. Yahh setelah kakiku benar-benar sembuh aku dapat beraktivitas normal lagi. Aku mulai mengantarkan bunga – bunga kepada para pelanggan setiaku terutama pada cafe itu. Lama aku tak mengunjunginya.

Ting

Aku membuka pintu kafe yang ternyata sudah ada beberapa pengunjung. Sepertinya aku sedikit terlambat. Biasanya aku sampai saat kafe ini baru saja buka.

"Permisi"

Aku berjalan menghampiri seseorang yang biasanya menyapaku yang sekarang ini sedang menuangkan kopi dalam cangkir. Ia lalu menoleh dan tersenyum padaku.

"Ohh.. kau datang. Lama sekali kau tak kesini nona."

"Maafkan aku waktu itu kakiku sedang sakit. Jadi aku tak bisa mengantarkan bunga secara langsung."

"Ahh tidak apa-apa. Tapi kakimu sekarang sudah tidak apa-apa kan?" ia menghampiriku dan mengambil bunga-bunga itu lalu meletakkannya ke sebuah meja.

"Iyaa sudah tidak apa-apa kok" Ucapku sambil tersenyum sopan

"Kalau begitu bagaimana kalau kau duduk dan mencicipi kopi buatanku. Kau sudah lama tak kemari dan jika kau kemari kau langsung pamit pulang." Dia langsung menggeretku ke sebuah kursi kosong;

"Aku akan membuatkanmu secangkir kopi yang sangat spesial." Ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya padaku

Aku duduk dengan tenang memperhatikan bagaiaman tangannya bergerak sangat lincah meracik biji-biji kopi itu. Bahkan harum kopinya telah menusuk indra penciumanku.

Hmmmm kopinya harum sekali.Ucapku dalam hati sambil menutup kedua mataku menikmati keharumannya.

Aku membuka mataku dan terkejut tak menyadari bahwa secangkir kopi telah terhidang manis di depanku tak lupa sepiring pancake dengan guyuran sirup maple.

"Maaf" ucapku canggung

"Hahaha tak apa sepertinya kau sangat menikmati keharuman kopi buatanku. Baunya memang sangat harum. Dan aku jamin rasanya juga sangat nikmat. Silahkan dinikmati, aku juga menyediakan pancake untukmu."

"Terima kasih. Kurasa ini terlalu banyak"

"Tak apa. Aku yang traktir"

Aku meminum kopi buatannya yang rasanya memang sangat nikmat sekali. Aku juga mulai melahap pancakenya yang rasanya juga tak kalah lezat.

"Mmm.. kopi buatanmu dan pancake ini rasanya sungguh nikmat. Terima kasih"

"Hahaha sama-sama. Kalau mau lagi kau bisa tambah"

"Ahhh tidak ini cukup"

Sewaktu kami sedang terlibat obrolan kecil tiba –tiba dari arah belakangku seseorang berteriak cukup keras memanggil seseorang. Apakah ia tidak bisa tanpa berteriak-teriak seperti itu suasanya kafe bahkan cukup sepi. Hanya ada beberapa pengunjung yang sedang menikmati secangkir kopi. Terdengar langkah yang semakin dekat dengan tempatku. Saat aku berbalik dan terkejut menatapnya.

"KAU!!!"

Teriaknya padaku.

***

JANGAN LUPA VOMMENTNYA YAA 😊😊

TINGGALKAN JEJAKNYA OKE?? 👣👣

SALAM KKAEBSONG 💞💗💋

31 August

HUG ME ONCE (Completed) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang