Aku menggosok rambutku yang basah sehabis mandi dengan gemas. Bagaimana mungkin tidak, aku kesal dengan permintaan myungsoo, kukira dia akan minta hadiah. Tapi dia malah meminta hal yang membuatku khawatir... Ahh sudah lah. Menyeramkan pokokonya. Anak dibawah umur pasti dilarang melakukanmya.
Hahhhh...
"sayang, ada kasus darurat! Nanti aku akan kembali yah, So hyun menginap lho... Bay sayang!" teriak myungsoo diluar kamar.
Lho? Lembur? Jadi bagaimana hadiahnya? Dia pasti akan kelelahan nanti, dan bisa celaka jika memaksakan diri. Ya sudah lah, nanti saja hadiahnya. Hahhhh
Aku memakai pelembab wajah sebelum melangkah keluar memastikan seyi sudah makan malam atau belum. Hmm myungsoo juga pergi tanpa makan malam membuat aku akan khawatir.
"so hyun?" aku melangkah menuruni tangga dan menemui So hyun yang sedang menonton tv.
"Iya eonnie?"
"Kau sudah makan?"
Aku melangkah kedapur berniat membuat makan malam.
"Sudah eonnie, bersama seyi."
Aku menengok padanya dan melihat seyi tidur dipangkuannya. Dan jika so hyun menginap, aku tidak ada masalah jika mengirim makanan pada myungsoo kan? Dan meninggalkan seyi dengan So hyun
Hmm tapi bagaimana caranya aku kesana?—Taxi?
Ah, ini sudah lumayan malam, bisa jadi myungsoo akan marah. Sudahlah, aku akan makan saat dia pulang nanti. sekarang aku hanya perlu menganjal perut, dan kulihat ada susu pisang di kulkas, jadi aku mengambilnya dan menyeruputnya sembari berjalan mendekati soo hyun dan duduk disampinya, dan menepuk-nepuk kepala seyi.
Aku melakukannya karena sepertinya seyi suka diperkakukan seperti anak manja, seperti ayahnya. Tap aku tahu, seyi anak yang tidak manja, terbukti dia cukup mandiri sekarang. Tapi dia sangat senang di sayang.
"Eonnie, Kenapa Myungsoo pergi dengan buru-buru?"
Aku meneguk susu yang baru ku seruput dengan cepat, "ada kasus darurat."
"oh..." kulihat So hyun menguap beberapa kali, kuras di mengantuk.
"so Hyun tidur lah... Biar seyi aku yang gendong." aku menaruh susu pisangku dimeja, dan mencoba mengangkat Seyi. Seyi sedikit meringis tapi terlelap kembali saat tanganku mengelus punggungnya.
"Terima kasih Eonnie."
Seo hyun berjalan dibelakangku dan berlalu berjalan kekamar tamu, sedang kan aku membawa seyi kekamarku.
Rasakanlah tuan sibuk! Kau akan kesukitan memelukku. Ha,Ha.
***
Sudah satu jam setelah So Hyun tidur dikamar tamu, sedangkan aku menunggu Myungsoo diruang tamu, dan memainkan ponsel sebari tiduran disofa, dan aku mengirim pesan pada Ha-ni.
perlu kalian ketahui, aku memang nakal, maksudku aku telalu pembangkang dan berusaha mememukan kakakku tanpa izinnya. Tapi aku juga terlalu sensitif, karena sesungguhnya aku benci dikelabui seperti ini oleh Myungsoo. Tapi aku mencoba tidak berfikir buruk.
Yah terus bodohi dirimu jiyeon. Kau memang bodoh!
Aku menepis fikiran buruk itu dan menelepon Ha-ni yang ternyata masih dijalan, perjalanan pulang. Sift nya telah ganti.
"Hallo, Jiyeon ada apa?"
"Jangan lupa besok!" aku mengingatkan.
Dia meringis sebelum menjawab, "isssh oke... Sudah dulu, bisku sudah datang."

KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Cupcakes
General FictionBagaimana jika suatu hari, semua dalam dirimu berubah saat kau bangun dari tidurmu, semua nya! Bahkan status mu?. jiyeon tak pernah nyangka, disuatu malam, semuanya sudah berubah, dia tak tahu bagaimana dan untuk apa semua itu terjadi. (BERLANGSUNG)...