Prolog

323 39 17
                                    

Hai Readers..
Salam kenal..
Kenalin aku Author pemula di sini dan akan mengisi hari kalian dengan Karyaku.

Ini adalah Karya pertamaku, dan semoga kalian tidak akan pernah bosan dengan cerita yang ku tuliskan..

Aku butuh dukungan dengan kritikan di kolom komentar jika ada penulisan yang kurang tepat..

See?

Lovee❤❤

Tertanda,
Diny Agustin


♡♡♡

Jelaskan padaku tentang satu hal.
Hanya satu hal.
Yaitu tentang ikatan yang tak terputus.

***

Di sebuah ruangan gelap hanya ada setitik cahaya, terlihat Seorang pria duduk di kursi goyang sambil memejamkan matanya. Pikirannya terus bergelayut pada kejadian masa lampau, entah mengapa hatinya terus bergejolak menahan amarah yang kian membuncah.

Pria itu kemudian membuka matanya, dan tersenyum devil sambil memandangi foto-foto orang yang sudah menjadi korbannya, termasuk sebuah keluarga. Keluarga yang sudah berhasil melahirkan sosok reinkarnasi di kehidupan kali ini. Sosok ancaman baginya, untuk mendapatkan keinginannya.

Seorang kepercayaannya mengetuk pintu dengan perlahan, dia menundukkan kepalanya dengan hormat. Lebih tepatnya, ia takut terhadap psychopath itu.

"Maaf, Tuan. Kami kehilangan akses pemuda itu, pemuda itu seperti di telan bumi," kata pria berpakaian serba hitam itu.

Pria itu mendengus kasar, sembari duduk di kursinya.

"Cari reinkarnasi Caroline, dan bunuh pria tua itu jika dia sudah mengetahui keberadaan reinkarnasi Caroline," pria itu hanya mengangguk patuh.

***

Aku berada di sebuah bangunan tua, dengan suara peluru yang saling bersahut-sahutan.

Di mana Aku?

Aku tak tau..

Dengan menutup kedua telingaku, enggan mendengar suara yang itu lagi. Sungguh takut, bagaimana rasanya jika kamu merasakan sendiri berdiri di tengah drama action yang sedang berlangsung? Ya itulah yang kurasakan saat ini, suasana yang mencekam.

Aku berjalan dengan gemetaran, rasanya kakiku benar-benar mati rasa. Bisa saja kan ada seorang pria bertubuh tegap dengan membawa senjatanya menghadangku di sini. Maka ku pastikan bahwa aku tidak akan pulang hidup-hidup.

Bugh...

Bugh...

Bugh...

Dengan hati-hati kudekati kericuhan itu, bersembunyi di balik lemari yang lebih tinggi dariku.

Dapat kulihat seorang pemuda tampan yang sedang di pukuli oleh sekiranya sekitar sepuluh orang laki-laki berbadan besar.

Aku menutup mulutku, agar suaraku tidak terdengar hingga ke sana. Tak terasa air mataku mengalir begitu saja, melihat pemuda itu terbaring tak berdaya.

Pemuda itu melihat kearahku, dengan pandangan matanya sayu nan melemah. "Ppp--er-gi, Rhe." lirihnya.

Aku menggeleng keras.

Ketika Aku baru saja akan keluar dari tempat itu, tanganku di cekal oleh seseorang bodyguard lain. Aku terkejut bukan main, saat tubuhku di seret paksa menghadap seseorang, lebih tepatnya kepada sosok yang sedang duduk di kegelapan itu.

"Si--siapa kau?" Tanyaku dengan berani, karena aku hanya bisa melihatnya tersenyum kearahku dengan senyuman devil nya.

"Aku? Aku Malaikat maut untuk kekasihmu ini," jawabnya dengan santai sambil memasukkan satu peluru. Aku tercekat, badanku gemetar. Ini salahku, salahku yang selalu bermain-main dengan takdir, kini takdir yang akan mempermainkanku.

"Tolong jangan apa-apakan dia, Aku mencintainya." Aku terduduk dengan menyatukan tangan memohon ampunan.

Dia semakin tertawa keras diikuti oleh beberapa orang suruhannya, Aku semakin takut.

"Kalau gitu Aku bunuh kamu duluan?" Pistol itu di todongkan kearahku, pria itu hanya tinggal siap menarik pelatuknya saja.

"Itu lebih baik, daripada Aku harus kehilangan dia lagi. Aku tidak mau," kataku pasrah. Jika takdir ini kembali merengutku, maka aku akan siap, aku siap jika harus menjalani reinkarnasi di kehidupan selanjutnya.

"Wah-wah. Kalian itu sangat melankolis, tapi Aku hanya menginginkanmu, aku tak butuh kekasihmu ini jadi lebih baik ku bunuh, kekasihmu saja," ucap menyeringai.

Doorr!

Aku terbangun dengan mengusap wajahku kasar, mimpi itu kembali lagi di tidurku. Mimpi berulang sejak Aku masih kecil.

Aku menatap sebuah figur foto di atas nakas, sambil mengusapnya, sembari menitikkan air mata.

"Kak, Aku takut."

♡♡♡

The Truth Of Reincarnation [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang