Malam semakin terasa dingin. Jalan setapak yang dilewati sedikit sukar dikarenakan licin dan terdapat beberapa Batu yang cukup besar.
Jalan setapak diantara rimbunnya pepohonan menambah suasana mistis.
Sesekali Saeron jongkok sejenak untuk mengistirahatkan kakinya yang terasa pegal.
"Myung. Tunggu. "
"Buruan ah! "
"Gue pegel lagi ih! TUNGGUIN GUE BANGKE! "
Myungsoo yang ada didepannya hanya menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. "Kan kan. Dah gue bilang gak usah ngikut. Batu bat lu ah. "
Kalo gue gak ikut. Tar lo dimakan ayam kampus. Gak rela gue gak rela - Saeron
"Tungguin ih."
"Buruan. "
"Galak najis. "
Saeron berdiri dan ia sedikit berlari untuk menyusul Myungsoo. Keadaan gelap dan jalan setapak yang licin. Serta akibat tidak berhati-hati. Saeron jatuh terpeleset.
"Anjing! Pantat gue. "
"Eh eh. Lo napa si. " Myungsoo menghampiri Saeron. Dia memapah Saeron untuk duduk disalah satu Batu yang dekat.
Celana dan jaket Saeron kotor oleh tanah. "Jaket gue bangke. "
"Diem. " Myungsoo meraba kaki Saeron untuk memastikan keadaannya.
"AWH! PELAN MYUNG IH. SAKIT GOBS"
"Diem napa sih. Pake acara jatoh segala rupa lagi si ah. "
Myungsoo melepaskan sepatu kaki kanannya Saeron. "Lo terkilir. "
"Tau. Awh. Sakit ih. Pelan pelan Myung ih. Sakit ih. "
"Diem napa. " Myungsoo mengambil minyak angin dari dalam saku jaketnya.
"Minyak urut Soo."
"Gada. Ini juga anget. "
Saeron memandang Myungsoo yang sedang memijat kakinya. Ia melihat wajah Myungsoo mulai dari hidung, bibir. Mata dan kembali turun melihat lehernya myungsoo. Saeron paling suka melihat leher Myungsoo. Ntah kenapa Saeron paling suka leher Myungsoo dibanding bagian lainnya.
"Gue tau gue ganteng. Itu senternya ke kaki lo arahinnya. Bukan muka gue. "
"Myung. "
"Hmm? "
"Muka lo disenter kayak setan ye. Si mumun tau? Dia kan munculnya tuh coba lu inget inget. Mukanya disenter nyala gitu. "
Myungsoo hanya senyum.
🎵🎵 lengser wengi Sliramu tumeking sirno. Ojo tangi nggonmu guling. Awas jo ngetoro aku lagi bang wingo wingo ...🎵🎵
Saeron kaget mendengar lagu itu. Ia reflek memeluk Myungsoo yang ada didepannya.
"Aduh ! Lepas woy. Napa sih lo."
"Takut gue Anjeng!. Myungsoo-ya. Gue dah bilang lo ganti itu ringtone lu ! "
"Ini sms elah. "
"Sms doang cukup yang tenonet tenonet dua kali cukup. Gak usah make full lagu ! Lagu manggil setan lagi !"
"Bentar ."
Myungsoo mengambil handphone nya.
"Siapa?"
"Mama. Nanyain dah nyampe apa belom."
"Oh. Lo jawab apa?"
"Udah. Biar gak khawatir ."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad [Infinite + Park Jiyeon ] [Complete]
Fiksi Penggemar(18+ for Thriller ,crime scene)