PG 19 # rahasia

1K 163 26
                                    

"Jelaskan!" tuntutku, dan mereka berdua hanya meneguk ludah, ada apa dengan mereka!

Aku melingkarkan tangan didada, dan tak kusangka, jieun berdiri, dan pindah duduk didekatku, memegang tanganku.

"Jiyeon, kau tau kan pekerjaan ku? pekerjaan ku ini menuntutku untuk tidak mengungkapkan jati diri kami, begitu juga Minho. Dan dari usul si Usil kristal, kami sepakat untuk membiarkan gosip menyebar, kami ditawari berbagai pekerjaan bersamn, dan karena beberapa Paparazi menemukan aku dan minho sering terlihat dibeberapa acara yang sama-walau dengan pasangan kami masing-masing, tentu saja?- jadi mereka menyangka begitu."

"Umm... Tunggu, kristal benar-benar menipuku, jadi suami nya itu... Minho?"

"tidak sepenuhnya menipumu, kau tau semuanya walau kau tidak sedekat Kristal. Tapi untuk situasi kau yang hilang ingatan, yah dia mungkin menipu... Mungkin.... "

Uch iya, aku tidak mengingat apa-apa tapi kristal tidak memberi tahu ku.

"Tunggu, kau tahu kalau sikap ku berubah? Maksudku, aku egois dan emosional."

"Iya... Kami tahu," sambur Seo joon.

Kulihat wajah mereka berdua menjadi murung, yang awalnya aku ingin menanyakan kenapa sampai suamiku terlihat menjauhkan ku dengan kakaku, tapi aku urungkan niatku.

Biar nanti saja.

"Lalu, kenapa kristal tidak langsung bilang?"

Mereka merenung beberapa lama, dan membiatku menjadi agak kesal.

"Eumm, mungkin, jika kau tahu semuanya, kau akan seperti Jiyeon yang dulu, maksudku... Emosional."

"mengapa begitu, ada hubungannya dengan keluargaku?"

Yesss akirnya keluar juga kata-kataku?

Jieun menegang dan seo joon berdeham keras.

"Itu.... Aku berani bersumpah kau akan membenciku juga" sanggak seo joon.

"Kenapa bisa aku membencimu?" jieun yang ada disampingku semakin menunduk dalam.

"Aku... Jieun.. Bisa kau temani dulu Hyora."

"Baik oppa."

Dia memegang pundaku sebelum pergi, dan aku mengangguk, dn aku tidak tahu mengapa aku harus mengangguk. Cukup lama keheningan terjadi saat jieun menghilang dibalik pintu. Dan seo joon masih diam disebrangku.

"Seo joon-"

"Jiyeon...." kami berseru bersama dan aku yakin dia tahu bahwa lebih baik dia yang meneruskan ucapnya.

"Jiyeon, kau masih ingat, dulu kau putus.dengan Tarhyung karena aku?"
[tengok chapter 1 kalau lupa]

Tunggu... Jadi.... Dia yang membuat aku putus, dan kejutan... Aku merasa aku mengingatnya walau samar.

"Lupa" jawabku singkat.

Kudengar seo joon berdesis, dan membuatku mengangkat alis menantangnya, "Jiyi, sebenarnya sejak kapan dan karena apa kau sampai hilang ingatan? Lalu sampai mana kau mengingat kejadian terakhir?"

"Tanya satu persatu tidak bisa?"

"Jawab saja?"

Aku merenung dan mengingat semuanya dari awal, "Ck, karena apanya sih aku lupa, tapi... Terakhir yang aku ingat, saat kita bertengkar dengan eomma, dan appa, lalu aku tertidur, dan bangun dengan myungsoo disampingku,. Ssshhh. Yah..." Aku melihat dia melengkungkan alis, "Kurasa aku mengingat saat itu usiaku masih 17 tapi saat bangun, sudah 27 saja." aku menggaruk tengkuk ku yang tak gatal, dan menggembungkan pipiku. Menunggu jawabannya.

Magic CupcakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang