01;;Dia Dhimas

6 0 0
                                    

"Aku masih ingat saat pertama kali kita saling berkirim pesan. Tapi,, ingatanku itu memudar tentang hari apa aku mulai menyukai kamu,gayamu,juga tawamu"

←•→

Dua hari yang lalu jika aku mengalami hal ini, mungkin aku akan langsung menghancurkan hape yang bahkan baru aku beli empat bulan yang lalu. Tapi orang yang aku ajak chat an ini benar-benar semakin mengesalkan saja.

Mengesalkan, karena aku jadi semakin menyukai dia.

Aku membalas chat Dhimas —aku memanggilnya begitu — yang mulai membuat gemas. Dia adalah satu-satunya orang unik dari kebanyakan orang yang menggunakan sosmed untuk saling menyombongkan fisik yg sering aku temui. Dhimas ngga begitu. Bahkan jika kamu intip album foto yang ada di akun Facebook miliknya, kamu hanya akan menemukan gambar dengan tulisan bijak, tulisan lucu, atau bahkan mengharukan. Sesekali dia juga sering mengupload foto bayi lucu.

From : Kinana
To : DAY

Dasar sialan! Kamu tau nggak, kalo orang nyebelin itu bakal masuk neraka?

Send.

Aku tertawa kecil saat membaca ulang isi balasan chat lewat aplikasi sosial media Facebook ku itu. Dhimas selalu memiliki obrolan yang nggak bikin bosan. Yah, walau kadang kata-kata yang ia tulis itu memang lumayan bikin naik darah.

From : DAY

Masa? Emang kamu tau neraka itu tempatnya dimana?

To : DAY

Tempatnya ada di—

Tiba-tiba aku bingung sendiri. Memang neraka itu tempatnya dimana sih? Aku kan juga belom pernah main kesana. Boro-boro main, disuruh masuk aja aku ogah. Karena seperti kata pak ustad, neraka itu panas. Hiyyyyy!

Berkedip sekali, tanganku yang sempat terhenti kembali bergerak mengetikkan balasan yang asal terpikir begitu saja.

atas kamu.

Tiba-tiba pintu kamarku dibuka dengan kasar. Hampir saja aku berserapah kalo ngga lihat siapa orang yang dengan biadab membanting pintu kamar yang minggu lalu habis di perbaiki setelah aku tendang dengan penuh emosi.

"

Nana! Kok belom mandi sih!" Mama melotot kearahku. Memandang puteri sulungnya jijik.

"Udah siang. Mentang-mentang hari minggu, jam tiga sore kamu baru bangun dan masih pake selimut!?"

"Aku kan cuma memanfaatkan hari liburku ma." elakku sambil beranjak duduk. Lalu nyengir.

"Sana mandi!" titah Mama absoulute.

Dengan malas akhirnya aku turun dari kasur empukku. Menaruh hape diatas lemari kesil didekat kamar, lalu menyambar handuk di gantungan. Aku sekali lagi menatap Mama yang masih berkacak pinggang dengan memelas.

"Lima menit lagi ya ma?"

Mama melotot lebih lebar, "cepetan MANDI!"

Aku merengut. Berjalan malas-malasan kearah kamar mandi. Sesekali aku melirik kearah hapeku. Siapa tau kan ada balasam dari Dhimas. Kan bisa—

Klung .

Secepat kilat aku berlari kearah hapeku. Dengan jantung berdebar-debar, tangan gemetar, mata berpendar— aku pun menekan icon pesan.

From : 321

Ayo isi ulang paketan kamu sebelum kehabisan. Sekarang ada promo gratis 36gb setelah kamu beli paket kuota 1gb. Info lebih lanjut tekan *321*123#.

Sialan.

"Kinana Roselina, ngapain kamu masih di sini dan belom mandi juga?"

Ahhhh...  Dan double sialan!

←•→

Besok hari senin. Sebagai pelajar kebanyakan, yang minim IQ juga minim semangat kayak aku, sudah pasti akan sangaaaaaat males berangkat sekolah.

Apa lagi kalo temen sekelasnya dihuni cowok mesum dan semprul semua.

Habis makan malam, aku sudah langsung berada di atas ranjang. Memeluk guling dan juga memegang habnphone revolusi modern tapi belom android itu. Apliksi sosmednya ya cuma Facebook. Kadang sampai bosan. Tapi kelebihannya adalah; hemat kuota.

Memeriksa beberapa pesan yang nggak penting, aku memilih membuka pesan dari Dhimas yang dikirim dua jam yang lalu. Tapi sekarang dia terlihat sedang Online.

From : DAY

Sore.... <3

Dasar. Ikon love itu sedikit mengagetkanku. Sayangnya aku ingat, kalau Dhimas ini tipe orang iseng yang pinter bikin baper. Sekalian saja ku bikin dia juga baper.

To : DAY

Sore juga say :*

Makan tuh say hahaha.

From : DAY

Lagi apa beibeh ^^

To : DAY

Lagi nunggu notice dari kamu honey 😋

From : DAY

Masa? Kalo gitu sekarang aku notice kamu deh. Mau?

To : DAY

Ngga. Makasih. Aku ngga suka cowok gampangan hahaha

Aku tertawa ngakak. Membayangkan disana wajah Dhimas yang merah padam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ketika Aku Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang