Twenty

516 73 21
                                    

Seorang gadis memandang keluar dari jendela kelasnya melihat ke arah lapangan yang basah akibat air dari langit yang tidak henti henti membasahi bumi, langit juga tampak gelap dan hawa dingin merasuki kulitnya.

Dia memikirkan bagaimana perasaannya sekarang, terasa berat dan bimbang tapi bagaimana pun dia hanya manusia yang akan sulit kehilangan.

tapi seutas senyum tipis terukir dibibirnya. Mengingat bagaimana dia mencoba memperbaiki semua dari awal, menghilangkan semua rasa ego dan gengsi yang dia miliki untuk meminta maaf.

Maaf. Dia sudah berjuang dan tak ingin berakhir seperti ini.

Maaf. Jika dia egois. Tapi bolehkah dia sedikit egois sekarang demi sedikit kebahagiannya.

Biarlah, karna bukankah hubungan hanya di bangun dengan dua orang yang saling percaya dan berjuang bersama tanpa ada rasa lain?

"Inyi!!!"

Viny menoleh ke arah suara yang memanggilnya.

"Apa,Key?"

"Ini intergralnya gimana? Sini ajarin kita dong"

***

Malam ini Viny asik membahas soal karena 2 hari lagi akan try out.

"Ini gimana sik?! Adehhh"

"Mengapa kau sungguh sulit soal??!!!"

"Lebih sulit dari mencintai dia??!!!"

"Ehh gue ngomong apaan sih?"

Begitulah monolog Viny sambil membahas soal soal di depan matanya.

Tok!

Tok!

Tok!

"VINY KAMU KENAPA NAK? KENAPA TERIAK TERIAK?!" Viny terjolak kaget mendengar penuturan sang mama.

"Ha? Gue teriak teriak tadi ya?" Katanya pelan.

"KOK DIEM?! KAMU MASIH HIDUP KAN?!"

"ASTAGA MASIH MA, VINY LAGI BELAJAR!!!" Jawab Viny.

"YAUDAH JANGAN TERIAK TERIAK MALU SAMA TETANGGA!"

"MALU SAMA KUCING MA! MAMA JUGA TERIAK"

"Eh iya juga ya" kata mama Viny di luar. Lalu pergi.

Viny kembali fokus memecahkan soal soal itu dengan serius dan penuh keyakinan. Hingga dia mendapatkan jalan serta jawaban dan tinggal menuliskannya di bawah...

Tapi

Drrrtt drtttt

Shani incoming call.

"Wah Shani menelepon diri kuh" Ujar Viny dengan ceria. Tanpa menunggu Avatar kembali Viny langsung mengangkatnya.

"Halo"

"halo kakak sayang, aku ganggu gak?"

"Iya nih kamu ganggu, selalu menari nari di pikiran aku"

"Aaahhh kang doger bisa aja haha"

"Hehe, kamu lagi apa?"

"Lagi nelepon kakak nih"

"Oh iya juga ya"

"Kakak lagi apa?"

"Lagi beajar buat try out 2 hari lagi"

"Maaf ya aku ganggu ya, yauadah-"

"Eh enggak kok, bisa sambilan, aku juga tinggal nulis jawaban"

"Serius gapapa nih ka?"

"Gapapa sayang, kamu mau aku seriusin?"

"Ih ka Vinnyyyy!"

"HAHAHA!"

Begitulah obrolan mereka berlanjut sampai tengah malam, saling melepas rindu, menyampaikan Cinta dan berbagi cerita kehidupan(?)

"Yaudah, ka aku udah ngantuk nih. Lagi pula udah tengah malam, kakak bobo juga ya"

"Eh iya ya. Oke deh sayang. Sleeptight ya. Jangan lupa mimpiin aku. Love you"

"Oke ka, Mimpiin aku juga ya. Love you too"

Viny mematikan hapenya dan meletakkannya di meja.

Matanya terbelakak melihat buku soalnya sudah terisi dengan percakapan dia dengan Shani, memang sedari tadi Viny bertelepon sambil menulis.

"Astaga apaan ini!"

Dan yang lebih parahnya.

"YAOLOH JAWABAN SOAL TADI MANA YA?! BELUM GUE TULIS LAGI HIKSS"

Ya begitulah keadaannya

***

Les sore kali ini sedikit gelap karena mendung sedari tadi pagi belum usai juga, apa langit galau ya? Dikelas gue juga lagi merasakan angin kebebasan

Ada yang denger lagu, ada yang makan, ada yang tidur, bahkan ada yang tidur. Hal ini dikarenakan pa Tarno guru matematika kami menjadi pesulap lagi. Eh salah maksudnya berhalangan hadir.

Brak!

Hancurkan saja pintunya. Pintu kelas terbuka lebar. Tampaklah 3 setan, Della, Saktia dan Sisil ngos ngosan.

"Napa lu bertiga?" Tanya Meme

"Gawat!" Kata Saktia.

"Gawat gimana?" Tanya Key lagi.

"Very Very Danger" Tambah Della lagi sok inggris.

"Kenapa sih napa??" Tanya Lidya gregtan.

"Angkasawan mau masuk ke sini" mendengar penjelasan Saktia kami sedikit bingung, angkasawan? Astronot? Dari amerika apa gimana? Apa jangan jangan...

"HA?? ANGKASAWAN!!!" Serempak kami berseru. Dan seketika semua berhamburan kembali ketempatnya sambil membaca doa.

Para siswa yang di dekat jendela juga mengamati dari mana dia datang. Saat kami tunggu tunggu. Tiba tiba ada sesosok bayangan melayang di jendela, karena di tutupin gorden berwarna hijau gelap kami tidak keliatan siapa itu. Yang pasti kalo melayang pasti dia.

Syut!!

Pintu terbuka dan nampaklah Pa Kosmos Siahaan. Tau kan alasan kami panggil dia angkasawan.

Dia itu wakil kepala sekolah disini dan merupakan guru matematika terkiller seluruh sekolah, selain itu dia juga gila. Karna apa kadang dia mau ketawa, ngomel bahkan ngomong sendiri.

Parahnya dia ga pernah ketawa, beliau ngajar matematika cuma di kelas 12 Ipa dan Ips 1. Menurut cerita temen dikelas tersebut dia ga bisa di macem macemin cukup satu macam, jadi dia ga suka murid banyak tingkah.

Dia juga pernah bilang "Untuk menyamkan keadaan, saya harus pura pura gila menghadapi kau! Jadi jangan pancing orang gila marah! Kau juga boleh manggil saya si gila, tapi jangan marah kalo saya tampar kau, kan saya orang gilanya!"

Ngeri betul. Di juga sering ngomong " Ah yamang" yang artinya dalam Bahasa Batak ya ampun.

Pokoknya pas dia udah masuk kelas atmosfir kelas berubah 360 derajat. Pastikan elo hanya lihat kedepan dan tidak boleh berpelukan(?).

Oke udah ya gue udah diliatin si kosmos.

Author juga ah pamit bye.

Tbc.

***

Masih ada yang nunggu cerita ini? Kalo ga ada lagi gapapa deh. Wajar.

Oke sekian duls ya. Cek juga my work "Song Fiction"

Makasih gaes. Gue balik bertapa di cave lagi.

Bai-bai.

Dunia MayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang