BAB 1

16 2 0
                                    


" kalah ataupun menang itu hal biasakan didalam kehidupan? Yang penting kita tetap selalu berusaha"



Medan, Juli 2013

MASA SMP


          Ini adalah awal ku memasuki dunia sekolah menengah pertama. Aku sekolah disalah satu sekolah negeri favorit didaerahku. Untuk masuk disini aku harus memiliki nilai yg memuaskan, pada saat itu sekolah negeri mengandal kan NIM untuk bisa masuk kesekolah tersebut. jadi aku bersyukur banget bisa diterima disekolah ini, karena dari sini awal kisah ku bermulai saat ku bertemu dengan nya.

Perkenalkan nama ku anne singkat saja tidak perlu ribet, aku mempunyai kebiasaan buruk yaitu susah untuk ingat nama seseorang. Aku lahir dan besar di medan, opa ku dipindahkan tugas dari Jakarta ke medan saat papa ku masih kecil. Papa ku bekerja sebagai PNS dan opa ku pensiunan PNS. Aku mempunyai 2 adik laki-laki. Oke kembali ke topik!

Saat ini aku dengan dua orang teman ku bersama-sama daftar disekolah ini. Namanya rina clarien biasa dipanggil ryn dan satu lagi teman ku namanya lela tavacha dipanggil lela. Setelah melewati masa pendaftaran dengan mengisi formulir saatnya kami bertiga menunggu hasil pengumuman yang bakalan tertera dimading.

Beberapa hari kemudian...

Orang tua banyak sekali bersempit-sempitan dan saling mendorong untuk melihat apakah anak nya diterima disekolah tersebut? atau tidak!. Aku dan kedua temen ku pun menunggu sampai para orangtua hanya tersisa sedikit barulah kami melihat nama kami. Aku berjalan ke mading kulihat banyak sekali kertas HVS ditempel disana dengan banyaknya nama beribu orang.

Kucari dengan saksama dan ternyata aku diterima!

"OMG!! Aku diterima guys" ujar ku sambil kegirangan. Aku bahagia banget orang tua ku juga bahagia karena mereka juga ikut menemani ku.

"Nama ku juga ada nih. Horeeee horee... " ujar ryn dan kami berdua kegirangan. Tapi kami melihat lela yang murung

"lel.. knp? Nama mu ada kan? Sini biar kami bantu cari" ujar ryn kepada lela yang mulai panik

"ih guys.. nama ku gak ada, udh ku cari dengan teliti tapi tetap saja tidak ada" ujar lela kecewa

"ayo kita coba cari lagi mana tau nama mu nyelip" ujar ku kepadanya. Kami berusaha mencari tetapi tetap saja hasilnya sama. Namanya lela tidak ada lembaran kertas itu.

Lela pun melaporkan hal tersebut dengan mamanya bahwa namanya tidak ada, dia berlari dan menghampirin mamanya yang sedang duduk bersama orang tua yang lain.

"Mama namanya lela tidak ada, artinya lela tidak diterima dong" ujar lela kepada mamanya

"udah dicari yang betul belum?" ujar sang mama

"udah ma, dibantu teman ku lagi tapi tetap saja namanya lela tidak ada"

"ya sudah, nanti kamu masuk yang terbukanya ya? Kamu mau kan?"

"mana yang baiknya saja ma, lela nurut"

" yasudah, mama mau daftarkan dulu nama mu"

"iya ma, aku mau keliling dulu bareng teman ku ya ma"

"iya nak, hati-hati"

Kami berjalan sambil mencari tempat teduh untuk duduk, kebetulan ada tempat duduk yang sejuk disana dengan adanya pohon di tengah tempat duduk kami. Hawa sejuk menghampiri kami.

"lel.. semangat ya, jangan pantang menyerah gitu. Walaupun kita tidak masuk pagi setidaknya kan kita masih teman" ujar ryn dan aku meng- iya kan.

"iya nih, aku kalah dikoma. Padahal kalau ditambah beberapa angka lagi kayaknya aku bakalan diterima. Kata mama, aku masuk yang terbukanya" ujar lela

Jadi disekolah ku ini ada yang masuknya pagi dan ada siang. Kalau pagi, itu bagi murid yang dinyatakan lulus diterima disekolah tersebut sedangkan, siang bagi murid yang tidak lulus dari pagi namanya sekolah terbuka. Oleh karena itu kebanyakan anak pagi sepele dengan anak siang karena dianggap murid yang tidak berprestasi. Tapi sekarang sudah sama rata kok, mau pagi atau siang tetap saja di ijasah nama sekolah tersebut tetap sama Cuma berbeda jadwal sekolahnya saja.

"ya sudah tidak masalah, kan masih satu sekolah" ujar ku

"iya, sepertinya mama ku daftar kan aku di terbuka tuh." Ujar lela

"iyaa sama.. orang tua kami sepertinya daftar ulang lagi deh itu. Ih ramai banget lihat deh, astaga" ujar ryn dan kami mengiyakan sambil melihat kesana.

Selagi orang tua kami sedang sibuk mendaftarkan kami. Akhirnya kami memutuskan untuk berkeliling sekolah tersebut yang sunyi, mungkin masih suasana libur kali ya. Masing masing dari kami memuji setiap detail sekolahnya ya walaupun gak sebagus sekolah swasta yang elit. Dan setelah orang tua kami selesai, kami pun kembali kerumah kami masing-masing dan kami hanya menunggu saatnya masuk kedunia sekolah.

Ahh..tidak sabar aku menunggu hari nya tiba.

Selamat datang masa smp ku.







.

.

.

.

.

jangan lupa vote ya guys dan juga coment sebanyak nya




ANNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang