📌 Feelings [Guanlin, Herin]

505 111 17
                                    






Herin tau ini salah. Sejak awal seharusnya ia tak usah mengenal Guanlin saja. Tapi mau bagaimana lagi? Semua sudah terjadi.

Berawal dari sekedar kenal karena Guanlin adalah teman Jihoon, yang artinya adalah teman Mark juga. Berlanjut peristiwa ia diantar pulang oleh pemuda itu, hingga sampai di sini. Di titik puncak di mana Herin rasanya bisa stress jika terus menerus seperti ini.

Guanlin : Gue sayang sama lo. Gue tau lo juga gitu ke gue. Terus gimana?




***



"Lin lo sinting?" Hardik Jinyoung. "He dia cewek orang tolo."

"Yaelah. Gue juga mana mau begini sih. Ini semua ngalir gitu aja. Salah siapa akhir-akhir ini Mark gak jemput Herin di tempat les? Mentang-mentang dia udah gak les musik, dia mau biarin ceweknya balik sendiri?" Oceh Guanlin.

Seonho sudah mangap, tapi Guanlin menyambar.

"Mikir bos. Ya masa gue biarin dia naik gojek? Malem bos, dia cewek. Gue kenal dia, dia kenal gue. Lo pikir gak jahat apa ninggalin dia?" Guanlin menarik nafas, "Salah siapa coba gak jemput pacarnya? Sekarang apa salah gue kalo gue sana Herin jadi saling sayang gini?"

Seonho dan Jinyoung jadi lirik-lirikan. Keduanya kompak menghela nafas dan menyandarkan tubuh ke sofa. Tapi kemudian hape keduanya berbunyi bersamaan.

🖕 (3)

Eunbin : DI MANAAAA

"AAAAAH KEREAD!" Pekik Jinyoung.

"Mampus lo yang bales!"

"Apaan si- LOH ITU EUNBIN BUKAN?" Heboh Guanlin, nunjuk seorang cewek di depan pagar markas falco.

Seonho berdiri. Jinyoung ikutan. Mereka berdua udah tegap, siap diamuk.

"Mana Guan- OH INI GUANLIN YA?" Eunbin tiba, langsung maju ingin menjambak Guanlin tapi dengan cepat ditarik kedua sahabatnya.

"BIN KOK YANG DIJAMBAK GUANLIN BUKAN GUE?!" Kaget Seonho.

Jinyoung kini berusaha menjauhkan Eunbin dari Guanlin, Seonho sudah menarik Guanlin menjauh. Serem bos ini Eunbinnya beneran ngamuk.

"BEEEEEN DIEM NAPA BUSET TENAGA LO YA KECIL KECIL." Teriak Jinyoung.

"Heh ada apa nih?" Samuel muncul, langsung sigap bantuin Jinyoung nenangin Eunbin.

"MINGGIR GAK IH."

"Woi woi kenapa anjir ribut ribut gini?" Woojin Jihoon muncul. Berdiri di tengah, natap temen-temennya minta penjelasan.

"Itu si Eunbin-"

"SINI LO SIALAAAAN BERANINYA LO BIKIN HERIN NANGIS HA?"

"Hah apa? Nangis kenapa dia?" Tanya Seonho.

"DIA BERANTEM SAMA MARK GARA GARA LO! DIA NANGIS SEKARANG KARENA MARK MALAH MUTUSIN DIA!"

Jihoon ternganga. "Emang ada apa kok....?"

"TANYA SAMA DIA!!" Eunbin menunjuk Guanlin, lalu dengan keras melepaskan pegangan tangan Jinyoung dan Samuel dan kabur begitu saja.

"Gue kejar Eunbin." Seonho meraih jaket dan tasnya, lalu keluar dari markas terburu-buru.

Jinyoung Samuel saling pandang, lalu kompak menoleh pada Jihoon yang sedang menatap Guanlin, meminta penjelasan.



***



"Maaf." Desis Guanlin pelan. "Gue gak tau bakal kayak gini." Katanya dengan suara rendah.

Cowok itu menunduk, tak berani menggerakkan kepala untuk menatap gadis di samping kirinya. Herin sendiri kini menangis lagi, air matanya lagi-lagi keluar tanpa terkendali. Lama kelamaan cewek itu terisak parah.

Jangan tanya seberapa besar rasa bersalah Guanlin kini. Jangan tanya seberapa kuat ia berusaha untuk tak memeluk Herin sekarang, menenangkan cewek itu dalam dekapannya.

"Lo pasti sayang banget sama Mark." Lirih Guanlin. Tapi bisa didengar dengan jelas oleh Herin, buktinya cewek itu kini menoleh padanya, terkejut dengan pernyataan barusan.

"Gue akan ngomong sama Mark. Lo tenang aja." Guanlin berdiri. "Kalian bakal balik kaya dulu lagi, gue janji."

Guanlin sudah melangkah pergi saat Herin berdiri dan memanggilnya.

"Lin," panggil cewek itu disela isaknya.

Guanlin berhenti, menoleh ke belakang sembari tersenyum, "Be happy." Katanya tanpa suara. Lalu kembali melanjutkan langkah.

"GUANLIN!" Panggil Herin kencang. Entah kenapa kakinya tak mampu bergerak untuk mengejar cowok itu, yang ada kini melemah dan malah membuatnya kembali duduk di kursi taman, makin terisak melihat sosok Guanlin kini menghilang di belokan gang dengan motornya.



***




Kalian maunya kapal mana yg berlayar?

Ayo ayo komen kalian menentukan kisah mereka

  

[1] Chewing Gum✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang