"Itu tuh, yang item juga, Dek. Bawa aja udah sekalian." Taka sekarang lagi milah-milih baju yang mau dibawa ke Amerika besok. Jadi ceritanya dia itu lagi packing sekarang dibantuin Chichi. Nggak gitu juga, sih. Yang bener tuh Chichi yang packing, sementara Taka cuma nyuruh-nyuruh sama mandorin gitu.
"Yaelah, Mas. Jangan banyak-banyak juga ih bawanya. Ntar nggak muat loh kopernya. Lagian ngapain juga sih bawa baju banyak-banyak. Biasanya juga beli disana kan," Chichi ngomel karena sedari tadi dia itu ngeluar-masukin baju-bajunya Taka ke dalam koper berkali-kali. Katanya tadi yang ini dibawa, ternyata nggak jadi. Katanya yang itu mau dibawa, ternyata nggak jadi juga. Taka tuh rempong sejujurnya. Orang-orang aja yang nggak tau aslinya dia kaya apa.
Taka menyela dengan kurang ajarnya, "Udah deh percaya sama kakak. Muat kok tenang aja. Kalo nggak muat ya dimuat-muatin aja. Sesel-seselin di bagian pinggirnya bisa kan." Taka masih berada dalam mode ngeyelnya.
Chichi mendengus, "Iya, iya. Mas Taka kan selalu bener."
Taka ketawa sambil ngangkat jempolnya. Habis itu dia duduk-duduk santai di atas kasur. Leyeh-leyeh sambil mainan hape. Chichi? Jangan tanya. Dia masih sibuk sama kopernya Taka.
"Adek kakak emang terbaik deh," celetuk Taka merasa bangga punya adek kaya Chichi yang bisa dimintai bantuan apa aja.
"Kalo ada maunya aja muji-muji adek," dengus Chichi sambil ngelipetin baju.
Taka sih ketawa aja dengernya.
"Beneran nih Mas Taka berangkatnya besok? Nggak mau diundur jadi lusa gitu?" Tiba-tiba Chichi membahas perihal keberangkatan Taka.
"Ya nggak bisa lah, Dek. Emang kenapa, sih?"
"Yah, rumah bakalan sepi deh. Habis Mas Taka berangkat kan si Hiroki berangkat juga. Kalian sibuknya kenapa barengan, sih? Jahat banget ninggalin adek sendirian. Kan adek jadi nggak punya temen main di rumah," curhat Chichi yang merasa ditinggalkan oleh dua kakaknya itu.
"Ya gimana ya, Dek. Resiko juga sih. Habisnya kakak tuh kan udah terkenal ya sekarang, jadi pasti jam terbangnya tinggi. Konser sana, konser sini. Nah si Hiroki juga gitu."
Duh, Chichi agak nyesel deh ngomong kaya gitu tadi. Habisnya Taka langsung kumat sombongnya setelah denger curhatan Chichi.
Chichi berdecak, "Mana besok adek kuliahnya dari pagi sampe sore lagi. Kan nggak bisa lihat Mas Taka berangkat," rajuknya manja. "Ih, Mas Taka emang jahat banget! Siapa juga sih yang nyuruh berangkat hari kamis? Kenapa nggak jumat aja gitu? Kan adek libur, jadi bisa nganterin Mas Taka ke bandara," lanjutnya lalu manyunin bibirnya.
"Yaelah, Dek. Kenapa mesti repot-repot nganter coba? Biasanya kemana-mana juga kakak berani sendirian," canda Taka lagi.
Chichi kesel, dia ngelempar kaos oblong tepat mengenai muka Taka. "Mas Taka kok jahat, sih. Adek ngomong serius ini," omel Chichi. "Eh, apa adek bolos kuliah aja ya, Mas? Nggak masuk sekali kayaknya nggak masalah deh," lanjutnya enteng seolah itu tidak akan menimbulkan perkara lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Superhiro Family
FanficKeluarga Mori punya tiga SUPERHIRO di rumahnya. Takahiro, Hiroki dan Chihiro. Kalo lagi ngumpul, ketiganya bisa bikin kerusuhan yang super sekali. Nggak percaya? Yuk, coba buktiin. ©2017 written by aoihere