-Chapter 1-
'Quality time'
.
.
Bunyi jam Waker nampaknya belum mampu membangunkan pasangan suami istri ini. Buktinya, mereka masih asik berpelukan di bawah selimut tebal mereka, tanpa sehelai benang di tubuh mereka. Ah, kata apa yang pas untuk menyebutkan, kegiatan apa yang mereka lakukan semalaman, hingga membuat keduanya belum bisa bangun, meski waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi.
Namun perlahan, mata indah seorang gadis yang sedang meringkuk di bawah sana mulai terbuka. Matanya mengerjap-ngerjapkan, kemudian tangannya terulur mematikan jam Waker yang terus berbunyi. Matanya sedikit jengah setelah melihat pukul berapa sekarang.
Gadis itu, sebub saja Wendy. Gadis itu melirik sejenak pria yang masih memeluk pinggangnya erat. Bahkan pria itu masih tidur pulas. Wendy tersenyum, kemudian mengusap pipi Chanyeol dengan lembut. Juga tidak lupa, Wendy memberikan sebuah ciuman untuk suami tercintanya. Lantas, sang pria yang merasa ada seseorang yang mengganggu tidur nyenyaknya, membuka matanya dan langsung tersenyum saat menemukan sosok istrinya yang tersenyum padanya.
"Selamat pagi sayang." Bisik Wendy tepat di depan bibir pria itu.
"Selamat pagi sayang." Jawabnya kemudian mengecup bibir Wendy dengan gemas.
"Aku akan menyiapkan sarapan." Kata Wendy kemudian menegakkan tubuhnya, memperlihatkan punggung telanjang Wendy yang membuat Chanyeol tergoda luar biasa. Astaga, bahkan rasanya tidak puas menyentuh Wendy semalaman. Chanyeol pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dengan cepat Chanyeol melingkarkan tangannya pada pinggang Wendy, dan membenamkan ciumannya pada bahu mulus Wendy itu.
"Sayang, aku lelah." Ucap Wendy menoleh ke samping, di mana Chanyeol berada di sebelah kanannya. Dan kegiatan pria itu masih sama, mengecup bahunya.
"Tidak lebih, aku janji." Jawab Chanyeol masih memabaui aroma tubuh Wendy yang terasa sudah bercampur dengan aroma tubuhnya. Perpaudan yang luar biasa untuk Chanyeol.
Wendy menggigit bibir bawahnya, menahan sebuah gejolak yang rasanya ingin keluar. Hingga tanpa basa basi, Wendy menoleh pada Chanyeol, dan segera mencium bibir suaminya itu dengan sedikit menuntut. Oh, apa Wendy sudah menjadi gadis yang pemberani sekarang? Betapa bahagianya Chanyeol karena itu.
Dengan senang hati, Chanyeol membalas ciuman Wendy. Bahkan tidak membiarkan Wendy yang mendominasi permainan bibir mereka. Chanyeol mengusap punggung telanjang Wendy, dan perlahan ciuman pria itu menuruni bagian rahangnya, tulang selangkanya. Wendy hanya meremas rambut Chanyeol, rasanya ia tidak tahu harus mengexpresikannya bagaimana?
"Yeol, Jason menungguku." Ucap Wendy sambil menarik kepala Chanyeol menjauh. Chanyeol nampak kecewa, namun Wendy langsung memberikan sebuah kecupan manis di bibir pria itu.
"Dia anakmu sayang. Apa pantas kau cemburu pada Jason?" tanya Wendy kemudian berdiri dan memakai bathrobenya, tidak memperdulikan Chanyeol yang menatap tubuhnya memuja. Bahkan mendengar itu, Chanyeol langsung merebahkan dirinya lagi di kasur. Wendy tertawa, kemudian mencium puncak kepala Chanyeol, yang terlihat seperti bocah yang sedang merajuk.
"Hah, sangat susah mendapatkannya di pagi hari." Ujar Chanyeol frustasi, sambil mengacak rambutnya.
.
.
Chanyeol tertawa geli melihat tingkah menggemaskan Jason yang sedang makan. Ya, Chanyeol sedang menyuapkan makanan bayi padanya. Terkadang Chanyeol bingung, apa enaknya makanan kental itu? Menjijikan untuk dilihat, namun Jason sangat menyukainya. Bahkan kerap kali, porsinya kurang. Dan semakin hari Jason semakin gembul saja, dan Chanyeol tidak suka itu. Tahu alasannya? Itu karena Jason akan sering menjadi sasaran empuk ibunya dan ibu Wendy untuk mencubit pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Written In The Stars | Wenyeol Stories
Short StoryWenyeol Collection ________ Vange Park © 2017