14 Badai Bersambung

4.7K 351 7
                                    

Berada di posisi Bintang bukan lah tugas mudah bagi nya untuk bisa menempatkan diri. Menjadi anak yang berbakti kepada oma Ratna, menjadi Om sekaligus suami untuk Rena, dan menjadi keluarga untuk Fika yang sangat di benci Rena.

Melihat bagaimana Rena begitu terluka dengan kehadiran Fika membuat Bintang merasa begitu marah pada dirinya sendiri karena telah terlibat di dalam nya dan tidak tau bagaimana cara memperbaiki nya. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Bahkan Rena belum bisa berdamai dengan kepergian kedua orang tua nya dan sekarang dia harus mengajak Rena berdamai dengan kehadiran Fika. Hal yang hampir mustahil untuk bisa dilakukan oleh seorang malaikat sekalipun.

Bintang membaringkan Rena yang sudah jatuh jauh di dalam tidur lelap nya di bawah pengaruh alkohol. Dengan bola mata indah nya yang begitu dalam, Bintang terus saja larut dalam tatapan nya pada wajah senduh Rena.

Seribu kali jauh lebih baik jika Rena memberontak dalam sikap nakal nya dari pada harus melihatnya berpeluh, bahkan saat tertidur pun tergurat begitu dalam yang di simpan nya melalui wajah senduh nya.

Kini Bintang memberanikan diri untuk mengulurkan tangan nya mengusap rambut wanita yang baru tiga hari menjadi istri nya "Kuat lah, aku tidak tahan melihat mu terus menderita seperti ini. Lawan semua rasa sakit mu dan bahagia lah. Aku mohon" Lirih nya di samping telinga Rena.

Entah mendengarkan bisikan Bintang atau hanya merasa ada angin lewat di dekat telinga nya, Rena langsung membalikkan wajah nya menghap ke Bintang masih dengan mata tertutup. Membuat Bintang terperanjat karena jarak wajah nya dan Rena menjadi begitu dekat. Bintang segera menarik diri untuk menjauh, sama sekali tidak ingin mengambil kesempatan itu untuk menuruti hasrat nya mengecup bibir merah yang tersaji begitu dekat dengan bibir nya. Meskipun itu halal bagi nya, tapi belum tentu Rena iklas.

Pengaduan terbaik nya hanyalah mendoa kan Rena. Di atas sejadah, dan merayu Allah untuk melunakkan hari Rena agar mudah menerima kenyataan dan mau memaafkan orang-orang yang telah menyakitinya. Kemudian Bintang menutup doa nya dengan istigfar sebanyak mungkin agar dia berhenti menyalahkan dirinya sendiri dan fokus membantu Rena melewati masa-masa sulit nya.

***

Hari ini Rena tidak ke sekolah, dia baru bangun jam 10 pagi karena pengaruh alcohol yang di minumnya semalam. Itu pun kalau bukan karena Bintang yang selalu mondar mandir di kamar untuk memeriksa keadaan nya pasti dia belum terbangun.

Rena bangun untuk mengunci pintu nya dari dalam agar Bintang tidak lagi mondar mandir untuk melihat kedaan nya, atau lelaki yang berprofesi sebagai dokter itu akan curiga dengan wajah pucat Rena tampa make up yang pasti akan sangat terlihat seperti orang sakit. Atau bisa jadi itu yang membuat Bintang mondar mandir mengecek keadaan nya karena sudah melihat wajah pucat Rena yang tidak beres.

Perasaan lemas menjalar ke seluruh tubuh Rena. Kepalanya terasa pusing dan penglihatanya kabur. Saat mencoba bangun, dia langsung merasa mual dan muntah.Yang keluar hanyalah cairan karena Rena belum memakan apa-apa sejak kemarin malam, keadaan nya semakin parah dengan darah yang keluar dari hidung nya.

Mimisan nya seperti tidak ingin berhenti meskipun dia telah menyiram kepalanya dan membasahi seluruh badannya di shower kamar mandinya.

Rena sempat meminum obat yang di berikan dokter Hendra untuk membuatnya merasa lebih baik tapi tidak berpengaruh begitu banyak bagi tubuh Rena yang sudah sangat lemah dengan leukimia.

Gadis itu duduk terdiam di depan cermin, membiarkan rambutnya yang panjang tergerai berantakan dan masih basah, dia bahkan belum mengganti pakaianya yang basah saat menyirami dirinya di shower, dia hanya bisa terus duduk di lantai sambil memandangi cermin dengan tatapan kosong, sisa darah mimisan masih ada di jawahnya belum di bersihkan sepenuhnya. Jika akan yang melihatnya saat ini bisa saja Rena di sangka hantu perawan. Atau bisa jadi sebentar lagi dia akan benar-benar menjadi hantu yang penuh dendam.

JELAGA HATI (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang