CAMPING

24 3 0
                                    

"aku benci dengan janji karena janji hanya berupa omongan kosong, hanya rekayasa semata tanpa bukti yang nyata"

-Evelyn-

Dara menghela nafasnya ia menunggu bus untuk mengangkut rombonganya tak berapa lama bus rombonganya pun datang Dara segera menaiki bus tersebut namun tanganya terasa digenggam oleh seseorang.

"Rhezzca" mata Dara membulat kearah Rhezzca

"pegangan ke gue ntar lo ilang badan lo kan kecil" ucap Rhezzca kemudian masuk bersama Dara.

"duduk disitu" Rhezzca menunjuk kearah tempat duduk yang kosong.Dara mengangguk kemudian duduk di tempat yang ditunjuk oleh Rhezzca setelah itu Rhezzca duduk disebelah Dara.

Sesampainya bus di area camping Rhezzca kemudian langsung mendirikan tenda berhadapan dengan tenda Dara, Irene dan Adinda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya bus di area camping Rhezzca kemudian langsung mendirikan tenda berhadapan dengan tenda Dara, Irene dan Adinda.

"Dar" panggil Irene "tenda Dimas berhadapan sama tenda kita" Irene mengenggam tangan Dara kencang karena senang.

"seneng banget kayaknya lo" Adinda terkekeh berbarengan dengan Dara.

Mahendra segera berjalan menuju tenda Rhezzca

"Rhezz" panggil Mahendra

"lo mau ngomong apa? Gausah basa basi" Rhezzca kecut.

"gue suka sama Dara" jujur Mahendra

"peduli gue?" Rhezzca mengangkat sebelah alisnya

"gue tau lo deket sama Dara tolong bantuin gue untuk jadian sama dia" mohon Mahendra

"jangan jadiin gue alat untuk buat kalian jadian. Gue bukan biro jodoh" ucap Rhezzca kecut kemudian pergi meninggalkan Mahendra.

Malam pun tiba Dara, Irene dan Adinda segera mencari kayu bakar untuk persiapan api unggun.

"Dar lo nyari di sebelah kiri ya biar gue di sebelah kanan terus lo Din lo di depan" Tegas Irene dibalas anggukan oleh mereka berdua.

Dara kemudian berjalan kearah kiri hutan sangat gelap ia mengambil kayu kayu kecil untuk dijadikan api unggun tanpa ia sadari ia sudah berjalan memasuki kawasan hutan lebih dalam.ia mencoba untuk menelepon teman temanya namun tidak ada sinyal.

"Kenapa ga ada sinyal sih" mata Dara sudah berkaca kaca ia menepuk nepuk handphonenya berharap mendapatkan sinyal.

"Ren Din lo dimana" Dara kemudian membalikan badanya mencoba untuk menuju tempat sebelumnya ia bertemu dengan Irene dan Adinda namun semakin ia berjalan rute jalanya memutar ia tampak bingung karena di sekelilingnya hanya terdapat pepohonan.

Sementara Irene dan Adinda sedang sibuk mencari Dara

"Ren Dara kemana?" Adinda panik

"tenang Din mungkin Dara udah sampai di perkemahan kita harus kesana" Irene berlari menuju area perkemahaan

Dunia DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang