warning! - sebelumnya mohon maaf, cerita ini sedang dalam masa revisi. semoga masa revisi ini tidak menjadi pengganggu kalian dalam membaca cerita ini.
terima kasih untuk
pengertian & perhatiannya.enjooo000y!
Arrafa Mavendra
Naura Latisha
-o-
Bel tanda istirahat sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu, jam istirahat pun sudah akan berakhir sebentar lagi. Namun, ke empat perempuan ini justru baru akan pergi ke kantin. Dipenuhi dengan canda tawa serta percakapan yang bisa dapat dikatakan random, ke empatnya berjalan dengan saling bersisian.
"Nau! Ngomongnya jangan keras-keras, nanti ketauan orangnya!" bisik Gina dengan nada jengkel.
Spontan, Naura langsung menutup bibirnya dengan kedua telapak tangannya.
"Nggak ada orangnya kok, santai aja," ujar Lisa seraya memastikan keadaan di sekelilingnya.
"Udah ah nge-gosipnya, keburu masuk nih. Ayo cepetan!" dengan tak sabar, Alda menggandeng tangan Lisa seraya menariknya dan langsung berjalan cepat mendahului Naura dan Gina yang kini sedang beradu pandang.
"Kita ditinggalin, Gin," kata Naura polos dengan raut wajah sedihnya.
"Yaudah ayo nyusul! Jangan diem aja," gemas, Gina pun melakukan hal yang sama seperti Alda yaitu menggandeng tangan Naura kemudian menariknya untuk segera pergi ke kantin.
Banyaknya siswa yang berlalu lalang di koridor membuat perjalanan Naura dan Gina sedikit terhambat, Alda dan Lisa yang gerakannya cepat mampu menyalip beberapa kumpulan siswa yang sibuk menggosip di tengah koridor kelas dua belas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKER
Teen FictionKehidupan seorang Naura Latisha cukup indah dan tentram, hanya ditemani oleh musik, novel, dan ketiga sahabatnya. Ia bukan tipe siswi yang terkenal dikalangan siswi lainnya, Naura hanya perempuan biasa yang lebih menyukai kesendirian di kelas. Hingg...