Love Whisper

162 21 35
                                    

"Keito!"

Panggilan cempreng seseorang menyapa kedua telingaku dan tak tahan untuk menengok ke arahnya. Senyumku segera terkembang melihat sosoknya yang setengah berlari ke arahku.

"Yuto, ada apa?", tanyaku penasaran.

Ia tampak menyodorkan sebuah kaset CD kepadaku.

"Band-ku baru saja membuat demo CD.."

"Ah, lomba band antar sekolah itu ya?", tanyaku menyela pembicaraannya. Ia terlihat mesam-mesem sambil mengelus belakang kepalanya sendiri.

"Kalau menang selain mengharumkan nama sekolah, kami akan mendapatkan kontrak dengan label dan juga agensi Johnnys."

"Keren! Itu kan agensi yang populer. Kalian pasti menang deh. Aku yakin sekali! Tapi omong-omong kenapa kau memberikan demonya kepadaku?"

"Itu copy kok. Yang asli sudah dikirim kemarin sore langsung ke perusahaannya. Bisa kau dengarkan dan katakan pendapatmu tentang lagu itu?"

"Boleh, boleh. Akan kudengarkan nanti di rumah. Sukses ya untuk band-mu. Semoga menang!", ucapku tersenyum lebar.

"Un, thanks!"

Kami pun berpisah setelah berpamitan.

Malamnya aku mendengarkan demo CD itu dengan CD player di kamar. Ini lagu yang bagus. Tentang seorang lelaki yang ingin mendapatkan perhatian dari orang yang sudah lama ia suka. judulnya apa? Love Whisper?

Ah omong-omong soal bisik-berbisik, aku jadi ingat waktu kecil dulu. Ada seorang anak laki-laki yang baru kukenal waktu itu. Kami bermain seharian seperti tanpa kenal lelah. Kami juga sering tertawa lepas dan berteriak dengan penuh semangat. Tapi tetangga langsung memarahi kami berdua yang terlalu berisik. Kami langsung terdiam sambil memerhatikan wanita tua itu pergi menjauh. Sejak saat itu kami hanya berbicara sambil saling berbisik satu sama lain. Itu kejadian yang lucu sekali.

Kira-kira Yuto ingat tidak ya?
Sebulan kemudian dia tiba-tiba pindah dari kota kami dan tak pernah bertemu lagi dengannya sejak saat itu. Kemudian setahun yang lalu, tahu-tahu aku sekelas dengannya. Sepertinya ia kembali pindah ke daerah sini tapi tampaknya ia tak mengingatku sama sekali.

Entah kenapa terasa agak menyakitkan...

Oh ya aku harus memberitahu Yuto mengenai pendapatku tentang lagu ini!

Segera kuambil ponselku dan...

*****

Seminggu kemudian, aku tidak menyangka kalau band-nya Yuto bisa masuk final. Aku dan teman-teman sekelas yang datang untuk mendukung sudah tak sabar menantikan penampilan mereka.

Memang benar bahwa pengaruh agensi ini sangat hebat. Acaranya ramai sekali dan penuh sesak! Aku saja sampai tak sempat membeli camilan untuk menonton.

Setelah beberapa penampilan dari para finalis usai, MC menyebut nama band Yuto dan membuat kami otomatis berseru menyambut mereka yang mulai masuk dan bersiap.

Para lelaki itu memakai kaos putih dengan blazer hitam. Elegan namun terlihat agak liar saat mereka telah memegang alat musik itu. Yuto tampak sangat keren ketika menabuh drum. Ujung rambutnya yang hitam berlarian nakal ke segala arah sesuai ritme. Pemain lainnya juga keren. Kak Hikaru pada bass, kak Inoo pada keyboard, dan Yamachan pada vocal. Sungguh permainan yang sangat epic. Aku sangat bersyukur bisa datang kemari untuk menyaksikan sendiri permainan mereka.

"Permainan kalian keren. Aku suka suara vokalmu, hmm.. siapa mas, namanya?"

"Yamada Ryosuke, mas", Yamachan menjawab pertanyaan dari salah seorang juri.

Love WhisperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang