Prolog

513 92 39
                                    

Panik hanya itu yang ada dalam pikiran Aldi saat ini. Ia panik karena Alina pingsan, sebelum Alina pingsan ia sempat memegang dadanya yang terasa sesak. Aldi yang panik pun langsung menggendong Alina dan membawanya ke Rumah Sakit. Tangan kanannya sibuk memegang kendali pada stir mobil sementara tangan kirinya menggenggam erat tangan Alina, Aldi sangat khawatir pada sahabatnya. Sesampainya di rumah sakit para suster menghampiri Aldi dan membawa Alina ke ruang UGD.

Lelaki berambut cepak itu hanya bisa berdoa dan menunggu dokter, sudah tigapuluh menit Aldi menunggu. Akhirnya dokter keluar, Aldi langsung menghampiri dokter tersebut ia bertanya kepada dokter
"Bagaimana keadaan Alina, Dok?" Tanya Aldi dengan suara bergetar.Dokter itu hanya tersenyum simpul, lalu meminta Aldi ikut keruangannya "Mari, akan saya jelaskan di ruang kerja saya." Lelaki itu hanya menjawab dengan anggukan dan mengekor di belakang dokter tersebut.
Sesampainya di ruang kerja dokter Farhan mulai menjelaskan apa yang terjadi pada Alina. Sebenarnya dokter Farhan adalah dokter yang menangani penyakit Alina, tetapi Alina memintanya agar tidak memberitahu keluarga ataupun teman-temannya. Aldi yang mendengar penjelasan dokter Farhan hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan dan menagisinya.

Al, kenapa lo nggak pernah cerita sama gue tentang penyakit lo?Apa yang harus gue lakuin biar lo cepet sembuh? Lo harus kuat Alina karena gue yakin lo pasti bisa lewatin masa-masa sulit ini.

TBC

A/n

VOMENT Guys

ALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang