Part 40 (END)

5.3K 100 34
                                    


THE PRICE OF LOVE

Part 40

Lita P.O.V.

Diantara rasa bahagia yang membuncah karena kelahiran dua putri kembar kami dan rasa sakit yang masih menyerang sekujur tubuhku terutama di bagian Vaginaku, aku sangat terkejut melihat kehadiran ayah mertuaku tersebut, dengan wajah dingin pria paruh baya tersebut menghampiri kami.

"Mau apa Papa kemari?!" hardik Fariz.

Pak Ferdinand Prabuwijaya terkekeh dengan senyum sedingin es! "Hehehe... Dasar anak bodoh, kau bawa istrimu melahirkan di rumah sakit yang bernanung dibawah yayasan bakti Prabuwijaya!".

"Apa?!" seru Fariz, Mamanya Fariz pun sama terkejutnya, mereka berdua baru menyadari kalau rumah sakit ini memang rumah sakit yang bernanung dibawah yayasan Prabuwijaya Group!

Pak Ferdinand tersenyum kecut melihat keterkejutan istri dan putra semata wayangnya tersebut "Tapi tidak apa-apa, mungkin rumah sakit yang paling dekat dari keluarga istrimu ini, toh rumah sakit ada memang untuk mereka yang membutuhkan".

Usai berkata begitu Pak Ferdinand menoleh padaku dan menatap aku beserta kedua bayi putri kembar kami, ia lalu melangkah mendekat dengan ekspresi wajah yang tak dapat aku tebak, "Hei! Anda mau apa?! Jangan ganggu kedua bayi kami!" hardikku dengan ketakutan sambil merangkul kedua bayi kembar kami, jujur saja aku merasa sangat takut pada ayah mertuaku ini, aku sangat ngeri ketika mengingat kekejamannya sewaktu menyiksa Fariz tempo hari akibat telah menghamiliku, bahkan ia tidak menyetujui perkawinan kami dan malah menyarankan agar aku melakukan aborsi!

Fariz segera melompat kedepan Pak Ferdinand dan menghalanginya untuk mendekatiku "Berhenti! Kalau kau berani sedikit saja menyakiti istriku dan kedua putriku, aku tidak peduli lagi pada hubungan kita! Aku tidak akan segan-segan untuk melakukan yang terburuk sekalipun!".

Tiba-tiba Pak Ferdinand tersenyum sambil menatap kedua bayi kami yang masih terus menagis ini "Kedatanganku kemari adalah untuk melihat kelahiran kedua cucu kembarku yang akan mewarisi nama dan kerajaan Prabuwijaya kelak, serta aku ingin mengucapkan selamat pada menantuku yang telah berhasil melahirkan kedua cucu kembarku secara normal dengan selamat!".

Sontak saja aku dan semua yang ada di ruangan itu terkejut mendengar ucapan Pak Prabuwijaya tersebut "Apa maksudmu suamiku?!" Tanya Mamanya Fariz.

"Maksudku, tolong izinkan aku untuk melihat dan menggendong kedua cucu kembarku yang cantik-cantik ini!" tegas Pak Prabuwijaya, Fariz yang masih terkesima mendengar ucapan ayahnya itu hanya terdiam ketika ayahnya melangkah melewatinya, Pak Ferdinand lalu menghampiriku "Ferlita Margareth Tanuwihardja, menantuku yang cantik, selamat atas kelahiran kedua putri kembar kalian, Valentina Rosarie Prabuwijaya dan Valentini Rosarie Prabuwijaya dengan selamat ke muka bumi ini, sekarang izinkanlah aku ayah mertuamu untuk menggendong cucunya!".

"Valentina Rosarie Prabuwijaya dan Valentini Rosarie Prabuwijaya?" tanyaku, sebelum aku menjawab lebih lanjut, Pak Ferdinand sudah keburu menyambar dan menggendong salah satu bayi kami, Papiku pun langsung menyambar dan menggendong bayi yang lainnya.

"Siapa pula anda tiba-tiba memberi nama pada kedua cucuku yang cantik ini?!" hardik Papiku.

Pak Ferdinand tertawa lebar sambil mnggendong salah satu bayi kami "Tapi itu nama yang bagus bukan? Pak Besan, Aku memberi nama mereka sesuai dengan hari kelahiran mereka yang bertepatan dengan hari Valentine! Hari kasih sayang! Aku harap dengan kehadiran mereka, aku bisa memperbaiki hubunganku dengan anakku, dengan menantuku, dan dengan keluarga anda!".

"Maksud Papah apa sih? Aku benar-benar tidak mengerti!". Tanya Fariz dengan gusar karena tidak mengerti dan marah karena melihat ayahnya menggendong salah satu putrinya.

The Price Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang