BAB 3 DEATH OF LIVING 2

13 0 0
                                    

Pedang matahari pun mulai memancarkan sinarnya yang mencoba memberitahukan bahwa kekuatan dahsyatnya mulai berkumpul. “ matilah kau “ satu dua tiga tebasan pun sudah diterjunkan seketika ledakan yang luar biasa muncul  melahap apapundihadapannya menimbulkan kerusakan yang tak terbayang. Namun, Akira terkejut saat mendapati tubuh Raja Kegelapan ternyata tak ada di dalam ledakan itu “ pergi kemana kau tua bangka” mencari – cari Kemana perginya Raja Kegelapan “ bisa – bisanya kau kabur” amarah Akira mencuat keluar saat tak menemukan Raja Kegelapan.
“ uhuk.. uhuk..uhuk..” Akira tersungkur kebawah  mulutnya mengeluarkan banyak darah dan badannya pun mulai lemas. Perisai yang sebelumnya kokoh tak tertembus kini telah rapuh dan mulai melebur. Ya kalimat itulah yang cocok menggabarkan keadaan Akira saat ini, sebelumnya ia adalah orang yang paling ditakuti dan dikenal akan kesadisan dan kekuatannya. Namun, kini sungguh berbeda 360 derajatakibat pertempurannya tadi dan lukaparah yang ia terima belum lagi energi kehidupannya yang ia gunakan untuk memanggil dan menggunakan pedang matahari.
Suara langkah kaki yang terseok – seok Memecah kesunyian hutan belantara. Dibawah pohon besar yang dijuluki pohon SakakiAkira menumpahkan semua rasa sakit yang ia rasakan. “aa...Akira “ suara Ichio memekik keras  karena terkejut melihat keadaan Akira yang sangat parah dan bahkan jauh dari prediksinya.Ichioadalah roh penunggu pohon sakaki yang menjadi tempat menyimpan pedang matahari dan Ichio diberi tugas untuk menjaga pedang matahari sampai si penjaga yang sesungguhnya datang dan mengambil pedang tersebut. “uhuk.. Ichioaku Sudah sampai batasan ku” dengan suara serak dan memegang jemari Ichio“ apa yang kau bicarakan Akira.. kau belum berakhir” air mata Ichio mulai menetes seiring “ kau jangan mencoba menghiburku Ichio” Akira mencoba tersenyum dan seakan mencoba mengatakan bahwa ia tak ingin di kasihani
“ aku ingin mengatakan sesuatu padamu Ichio.. uhuk..uhuk..” darah sukses keluar dari mulut mungil Akira “ diamlah Akira.. jangan banyak bergerak “ perintah Ichio. “ walau pun tubuhku akan hancur dari muka bumi ini tapi aku akan kembali walau dengan raga yang berbeda “ tegas Akira dengan suara serak “ jangan mengatakan hal itu “ bentak Ichio seiring semakin deras air matanya “ entah kapan hal itu akan terjadi tapi jika sudah saatnya aku mohon bimbinglah aku kelak dan latihlah aku untuk dapat mengendalikan kekuatan pedang ini dan sebelum itu kumohon segelah kekuatanku bersama pedang matahari “ pinta Akira dengan suara yang semakin lirih tanda mulai menghilangnya energi kehidupannya. “ hehehe.. sementara b..biarlah Raja Kegelapan bersenang – senang dahulu uhuk.. dan bila sudah tiba sa.. saatnya akan kupastikan hari – harinya akan dipenuhi ketakutan “ seringai khas Akira ia tunjukkan walau terlihat dipaksakan. “ Akira.. “ Ichio menangis tersedu – sedu “ baiklah.. baiklah Akira aku akan mengingat dan berusaha memenuhi permintaanmu” Ichio mencoba tersenyum walau air matanya terus berjatuhan. “ Terima Kasih KAKAK “ Akira tersenyum seiring menutupnya mata indahnya. “ AKIRAAA..” Ichio berteriak dengan suara tangisnya. Ia memeluk dan menciumi Akira, Ichio masih belum bisa melepas kepergian Akira.
Kini Akira telah mati, mati meninggalakan Ichio dan Pohon Sakaki, mati membawa kesedihan akan kepergian teman – temannya, mati membawa kekecewaan atas penghianatan Hitomi, mati karena menjalankan tugas mulia walau banyak orang yang mengutuk dan lebih mengenalnya hanya sebagai “ PUTRI IBLIS” .
Waktu terus bergulir 1500 tahun telah berlalu banyak kejadian dan peristiwa yang telah terjadi. Zaman pun kian berubah jika dahulu orang yang mempunyai kekuatan khusus bebas berlalulalang dan menggunakan kekuatan sesuka hati. Tapi kini telah berubah memang masih banyak orang yang mempunyai kekuatan tapi sebagian besar dari mereka lebih memilih untuk menyembunyikannya karena jika mereka menggunakan kekuatannya, mereka akan dijauhi dan bahkan diasingkan sehingga banyak yang memilih menyembunyikannya. Tapi itu hanya sebagian karena ada pula orang – orang yang tetap menggunakan kekuatan mereka meski mereka dijauhi dan diasingkan.
Mentari mulai menampakkan sinarnya, burung – burung bernyanyi di pepohonan banyak orang yang berlalulalang baik menggunakan kendaraan maupun berjalan kaki untuk pergi bekerja, ada yang berangkat kesekolah, dan ada pula yang hanya ingin jalan – jalan saja. “ berhentilah kau “ suara teriakan seorang remaja putri menerjang keramaian “ hehehe... sini ayo kejar aku “ seorang lagi berlari dan mencoba menggoda temannya dengan cengirannya “ berhenti kau SAKURAA.. “

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE LEGEND OF SUN SWORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang