Prolog: awal sebuah pertempuran

25 2 0
                                    

PROLOG

“Ada apa?”

Seorang laki-laki tua dengan zirah perak lengkap yang berlumuran darah bertanya kepada pemuda yang sedang terduduk lemah di tengah lahan yang gersang.

“Guru ya, tidak aku baik baik saja , hanya sedikit lelah.”

“Yah kurasa itu memang umum jika merasa lelah di tengah tengah peperangan...”

Laki-laki tua dengan jenggot putih lebat nya menghela nafas sebelum melanjutkan perkataan nya.

“....Terlebih lagi untuk ku yang sudah tua, memang keahlian dan kekuatan ku masih bisa kubanggakan tapi jiwa ku ini sudah cukup lelah untuk ini semua.”

“Ya aku juga bisa memaklumi nya untuk seorang kakek-kakek seperti mu guru.”

Pria tua itu terkekeh sambil melihat pemuda yang memanggil nya guru itu.

Sebelum nya ini merupakan sebuah tempat yang menjadi arena dimana para ksatria mengadu kekuatan demi memenangkan kerajaan mereka masing masing, bahkan bukan hanya itu karena selain banyak nya ksatria yang mengikuti perang ini maka juga banyak tumpukan-tumpukan mayat dari para ksatria yang bisa di buat.

Pada saat perang para laki-laki yang dengan bangga nya menyebut diri mereka ksatria akan keluar meninggalkan kerajaan mereka dan berjalan secara serentak menuju arah kerajaan musuh, tiap langkah yang mereka buat sungguh menggetarkan bumi,tapi dengan meninggalkan kerajaan nya maka sama saja membuat kerajaan mereka hanya berisi para wanita dan anak-anak.

Tentu bagi para ksatria menyerang seorang wanita atau anak-anak yang tidak memiliki kekuatan untuk bertarung itu merupakan sesuatu hal yang sangat memalukan.

Namun...

“Maaf menganggu tuan Chyros tapi saya mendapat kabar bahwa para orc sedang menuju ke kerajaan Lonhelm.”

“Jadi hal yang kutakutkan sedang terjadi ya.... Coin“

“Aku tau aku tau , tenang saja guru aku bisa menjaga diri ku sendiri.”

Kedua bola mata laki laki tua itu melebar saat melihat punggung pemuda yang ada di depan nya.

“Haha aku mengerti, kalau begitu kuserahkan padamu dan ingat janji mu untuk kembali dengan keadaan hidup.”

“Aku tidak bisa menjamin nya guru, karena ini adalah perang dan ini adalah perang penentuan terakhir untuk mendapatkan kedamaian kerajaan kita.”

Pemuda itu masih sangat muda, bahkan di dalam perang itu dia lah yang termuda, tidak ada perisai besar dan zirah dengan kualitas terbaik di sekitar tubuh nya bahkan pedang nya hanya pedang biasa , serta di tangan kiri nya hanya terdapat perisai bulat kecil yang ringan serta zirah nya juga hanya sebuah zirah ringan yang melindungi bagian badan nya saja.

Namun dia percaya akan diri nya, dia berpikir bahwa dia bisa maka itu akan terjadi tapi bukan berarti dia menganggap diri nya yang terbaik hanya saja dia beranggapan kalau diri nya itu beruntung.

“Aku mengerti,....”

“Tuan Chyros kita harus pergi secepat nya , para orc hampir sampai.”

“Iya aku tahu! Hah....., Coin sampai jumpa.”

“......”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Fallen Knight and PandoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang