Part 10

1.5K 77 2
                                    

Yoga hari ini tidak sedikitpun menggangguku. Dia sangat dingin. Tak ada candaan lagi darinya.

Sore ini kak Fariz main ke rumahku, untuk membicarakan masalah yang terjadi antara dirinya dengan Yoga.

"Dari kapan si yoga ngenganggu kamu?" Tanya kak Fariz
"Dari awal masuk sekolah kak" kataku
"Kayanya dia beneran suka sama kamu" kata kak Fariz
"Dari mana kakak tau? Bisa aja dia itu seorang playboy. Gampang kan buat cowo kalo cuma ngegangguin cewe?" Tanyaku
"Ya iya sih dia emang sedikit playboy. Tapi biasanya dia dua hari sekali ganti cewe buat dia gangguin. Tapi kalo sama kamu lama" kata kak Fariz
"Ko kakak tau?" Tanyaku
"Ya makanya kakak ke sini, emang kamu gak penasaran sama apa yang kakak mau ceritain?" Tanya kak fariz
"Ya penasaran. Cepet cerita sekarang"kataku
"Yoga awalnya anak yang baik. Dia cerdas. Dia itu sahabat aku mel" kata kak fariz
"Oh ya? Terus kenapa dia bisa jadi anak gengster kaya sekarang?" Tanyaku
"Dia? Masuk gengster?" Tanya kak yoga
"Iya, sudah beberapa kali dia sekolah dengan wajah bekas di tonjok. Kemarin dia baru masuk lagi karena seminggu di penjara" kataku
"Yoga? Dipenjara?" Tanya kak Fariz makin shok.
"Iya kak, emang kakak gak denger gosipnya?" Tanyaku
"Denger sih, cuma denger aja ada yang masuk penjara. Lagian aku juga baru tau tadi pagi kalo Yoga, sahabat aku, pindah ke sekolah kita" katanya
"Jadi sebelumnya kakak gak pernah liat Yoga di sekolah?" Tanyaku
"Enggak, kakak kan jarang keluar kelas" katanya lagi
"Balik lagi ke cerita dong kak" kataku memelas
"Aku gak tau kalo dia bisa sampai masuk jadi anggota gengster. Cuman dulu dia yang awalnya selalu jail jadi pendiam dan dingin" katanya
"Gara-gara apa kak?" Tanyaku kepo
"Gara-gara ibunya pergi dari rumah" kata kak Fariz
"Maksud kakak kabur?" Tanyaku
"Ya bisa dibilang kaya gitu. Dulu keluarga Yoga adalah keluarga sederhana. Namun ibunya ingin punya mobil dan ingin banyak uang. Akhirnya, ayahnya bekerja keras membangun bisnis bersama temannya. Setelah maju, ayahnya Yoga menjadi orang yang sibuk. Yang aku dengar sih ibunya pergi karena ayahnya yoga terlalu sibuk. Sepertinya dia berselingkuh" kata kak Fariz
"Ya Alloh, kasihan sekali" kataku sedih
"Aku gak nyangka dia bakal jadi gengster kaya gitu. Aku pikir dia hanya akan menjadi laki-laki yang dingin lalu disukai banyak perempuan" kata kak Fariz
"Kata kakak dia playboy" kataku merasa heran
"Ya karena saat SMP dia sering sekali mengganggu teman-teman perempuan. Ganti-ganti orang lagi" kata kak Fariz
"Jadi dia memang senang menggombal" kataku
"Kamu sering di gombalin?" Tanya kak fariz
"Eh? Eng enggak ko" kataku gelagapan
"Ah jangan bohong kamu" kata kak Fariz
"Beneran kak" kataku
"Kenapa kamu gak pernah bilang kalo ada murid baru yang namanya yoga" katanya
"Ketemu kakak aja baru seminggu kemarin" kataku
"Kalo aja aku tau dia ada di sini sama kita, aku pasti langsung samperin dia lalu meluk dia" kata kak fariz
"Terus? Kenapa kak Fariz bukannya meluk dia tapi malah di tonjok?" Tanyaku
"Aku juga gak tau mel. Aku aja kaget tadi tiba-tiba ada yang menonjokku. Saat kulihat orangnya, aku malah tidak percaya kalo itu Yoga. Aku malah setengah sadar juga saat dia memukuliku" kata kak Fariz
"Ko bisa gitu ya" heranku
"Kayanya gara-gara dia liat aku boncengin kamu deh" katanya
"Maaf ya kak, sebenernya ini semua salah aku" kataku
"Maksud kamu?" Tanya kak fariz
"Aku kan udah kesel banget ya kak kalo yoga gangguin aku terus. Aku bilang kalo aku udah punya pacar. Dia nantang aku biar aku ngebuktiin kalo aku punya pacar. Makanya minggu kemarin aku minta kak Fariz buat jemput aku" kataku menunduk
"Apa???? Pantas aja tumben-tumbenan kamu minta jemput. Aku harus minta maaf sama yoga dan ngejelasin semuanya" kata kak Fariz
"Aku minta kak Fariz buat Yoga jadi Yoga yang baik lagi kak" kataku
"Mau aku juga gitu mel" kata kak Fariz

Kami terus saja mengobrol hingga kak Farizpun pulang.

.....

Keesokan harinya, seperti biasa di bangkuku ada surat. Ku buka surat tersebut. Ternyata bertuliskan

"Aku akan buat kamu cinta sama aku Amel"

Siap sih sebenernya? Aku makin penasaran.

Seperti kemarin, Yoga masih saja tidak berbicara sepatah katapun padaku. Aku bingung. Ingin sekali menyapanya tapi aku takut dia malah tidak menghiraukanku. Aku biarkan saja dia.

Saat ini sedang istirahat. Aku dan Dinda memutuskan untuk ke kantin.
Saat di jalan, aku melihat Yoga menuju taman belakang. Lalu, aku melihat kak Fariz seperti mengikuti Yoga secara diam-diam. Kuputuskan untuk mengikuti langkah mereka berdua ditemani dinda takut-takut Yoga memukuli lagi kak Fariz.

Aku dan dinda bersembunyi di balik tembok kelas yang berhubungan dengan taman belakang.

"Yoga, lo apa kabar?" Tanya kak Fariz dengan senyuman lebar
Yoga berbalik menatap kak Fariz dengan wajah yang dingin.
"Lo masih berani nampakin muka di depan gue?" Tanya Yoga
"Lo apaan sih ga, kalo emang gara-gara gue ngebonceng amel, maapin gue dong ga. Dia sepupu gue dan gue gak tau ternyata lo yang suka sama dia. Lo kemana aja ga?" Tanya kak Fariz
"Ada urusan apa lo nanya gue" tanya Yoga sinis
"Kalo lo masih marah sama gue gara-gara boncengin amel, lo boleh nonjok gue lagi. Tapi gue mohon maapin gue" kata kak Fariz

"Aduh gimana nih din?" Tanyaku berbisik pada dinda takut Yoga beneran nonjok kak Fariz
"Udah diem aja dulu" kata dinda berbisik

"Gue gak peduli soal itu. Gue gak akan nonjok lo kalo cuma soal cewe.
Soal amel, gue bakal langsung ngerebutnya dari lo tanpa nonjok lo.
Kemaren gue nonjok lo karena gue harus bayar kesalahan lo. Bahkan hanya dengan tonjokan kemarin, gue gak akan bisa maafin lo" kata Yoga
"Maksud lo apa ga?" Tanya kak Fariz
"Lo pikirin sendiri" kata Yoga sinis
Lalu dia berbalik arah dan berjalan meninggalkan kak Fariz

Aku menarik tangan dinda ke arah kantin agar tidak ketahuan Kak Fariz.

Bersambung

KaKaDeDe (Kutikung Kau Dengan Do'a) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang