Part 1 : Oh my god! Kacau!

61 3 0
                                    

"Trivia bangun nak, sudah jam 7, kamu kemarin bilang sudah mulai kuliahnya." Seorang wanita yang terlihat muda bereriak dari depan pintu kamar Trivia. Walaupun sudah berkepala 4 namun diwajahnya sama sekali tidak Ada kerutan diwajahnya, kulitnya mulus, putih, wajahnya terbalut makeup tipis, rambutnya tertata rapi, dan berpakaian rapi ala wanita pebisnis.

"Aaaaahmmm, yaa maa." Sahut Trivia dari dalam kamar.

*****
Satu jam kemudia..
"Nak, mama dan papa berangkat dulu ya, kemungkinan mama pulang 2 minggu lagi, ada proyek di samarinda yang harus dislesaiin, jaga diri baik-baik, nanti mama transfer uang nya. Sarapan sudah di siap in sama simbok. Jangan nakal ya, bye cantik. Oiya ngingetin ini udah jam 8 nak, kamu berangkat jam barapaa???"

"Aaaaaaaaahmmmmm" lagi lagi Trivia hanya menguap. Kemudian seperti Ada pluru yang masuk dikepalanya.

"Whaaaaaaaaaaaat!!!!! Maamaaaaaaaaaaaaaaaaaaa kenapaaa engak bangunin dari tadiiiii, gilaaaaa udaaah jam 8. Mbokkkkkkkk Darrrrrmiiiiiiiiiii bantuin Triviaaaaaa" teriakan Trivia seperti menguncang seisi rumah. Mama dan papa Trivia cekikikan dan geleng-geleng sambil berlalu menuju Mobil.

*****
"Trivia Angela, dia dimana? Sudah datang? Woii! Temen sekelompok! Jawab!!"

"Belom kakkkk" jawab mereka serentak.

"Berani-beraninya anak baru, masa ospek lagi, dateng telat. Gue bakal kasih hukuman berat ni. Achika elo ketua grub ini kan?! Nanti kalo yang namanya Trivia dateng suruh ngadep gue!" Teriak salah Satu petugas ospek.

"Saya sudah datang kak."

"Woo sudah datang juga ni anak, woi Robby, Dior, Hera, Gladis, Eden nii anak rajin udah dateng!" Teriakan petugas ospek itu kepada yang lain.

"Hera,Gladis, cek dia bawa apa aja kesini, lengkap engak."

"Siap Bos!"

"Hei kenapa nunduk gitu, anak rajinnnn. Waah kamu hebat ya bisa dateng 1 jam sebelum acara mulai.?"

"Maaf kak" Trivia terus menunduk.

"Kenapaaa kamu bisa telat? Ha! Jawab! Sejam lagi... gile bener anak baru aja netes juga!" Bentak Eden petugas ospek perempuan yang terkenal gahar.

"Tttadi.. ta..di. malam saya lupa pasang alarm.." jawab Trivia terus menunduk.

"What?!!! Ampuun deh..."

"Lapor Bos, ni anak engak bawa bakal yang kita syaratin kemarin."

Duh mbok darmiii, kenapaaa engak nyiapin sih! Mampuss gua. Sial banget ni hari. Batin Trivia.

"Oke lengkap banget pelanggaranmu nakk, hahahahahahahaha.."

"udah udah.. dari pada kelamaan, lari keliling area ini 6x, habis itu gabung sama kelompok mu, Karena kamu engak bawa makanan, hukumannya, minta suapin temen temen Satu kelompok mu sambil ngajak mereka kenalan ayo semua kita udah Ada deadline lain. Hera, Awasin anak ini." Kata Desem, ketua panitia ospek.

*******
"Trivia Angelaaaaa...." Suara Eden mengelegar, mengisi keriuhan peserta ospek yang baru menikmati makanan mereka.

"Siap kak" Trivia pun segera berdiri dan berlari kearah Eden.

"Ni Ada kiriman nasi dari Pak GOJEK, wihhh isinya katsu Bento lengkap!!! Enak Nih!"kata Eden.

"Wahhh, ni anak buat masalah lagi.. Nih duhh hidupnya sial bener hari ini." kata Gladis.

Mata Trivia pun terbelalak, melihat bekal yg dideliv mbok darmi untuknya. Mbokkkkkk darmiiiiiiiii, gue minta dadar gulung kenapaaa di buatin katsu bento!!!! Mampuss benerrr ni hidup gue hari ini sumpeh dah. Udah kena gempa ketiban bangunan lagi.
batin Trivia. Trivia pun menunduk sambil komat kamit.

"Nah gini aja karena elo udah makan, ni makanan buat kita, tapi..."

"Baik kak. Tapi apa ya kak?"

"Elo harus suapin kita Ber 27 sambil ngenalin diri elo dan Tanya nama mereka mereka. " Kata Eden dengan Nada tinggi. Wajah Eden terlihat sangat puas sudah berhasil memberi pelajaran Trivia.

"Baik kak." Trivia pun mulai menyuapi dan berkenalan dengan ke 27 petugas ospek.
Sampai pada akhirnya...
"Perkenalkan kak, saya Trivia Angela, saya dihukum untuk berkenalan dan menyuapi kakak, saya boleh tau nama kakak?" Trivia pun berkata sambil menunduk kan wajahnya. Ia selalu menunduk n tidak memandang wajah para petugas ospek. Trivia pun mulai menyuapi dengan tidak melihat wajah petugas ospek ini. Tiba-tiba tangan Trivia dipegang dan di arahkan untuk menyuapi, Trivia pun kaget dan reflek melihat wajah petugas ospek itu.

"Rino Adirata itu nama gue, hai Trivia apa kabar, elo dandan culun banget. Pake kacamata lagi. Gue kira ini bukan elo. Dan ternyata bener ini elo." Cowok yang lebih tinggi dari Trivia itu pun tersenyum, terlihat di salah Satu pipinya tersemat lesung pipit.

"Rino.." terucap dari bibir Trivia. Trivia pun mematung. Namun ia segera menunduk dan beranjak dari tempat itu. Namun tangannya ditahan oleh Rino.

"Apa yang elo lakuin?" Trivia dengan Nada agak tinggi setengah berbisik.
Rino pun tidak menjawab, dan mengarahkan tangan Trivia untuk menyuapi nya dengan sisa bekal yang dibawa Trivia.

"Nah hukuman lo, udah selesai. Kembali aja ke kelompok mu" Rino pun menurunkan tangan Trivia, Trivia pun mematung sejenak dan berlari meninggalkan Rino yang tersenyum.

"Apa yang elo lakuin sih?! Dia anak baru harus dikasih pelajaran!" Kata Eden dengan Nada tinggi.

"Udahlah, Lagian dia dari pagi udah kena hukuman juga kan.. yook lanjut kerja lagi."

"Elo kenapa no, engak biasanya kayak gini. Sikap lo ke dia, agak beda gue liat." Eden mengerutkan dahinya.

Tiba-tiba Ada suara mic dari atas panggung bersuara : Untuk petugas atau panitia ospek diharap berkumpul diarea panggung. Untuk peserta ospek dimohon berkelompok. Dan Duduk menghadap panggung. Kalau tadi kita sudah bercapek Capek Ria. Mari sekarang kita menikmati hiburan yang sudah disiapkan pihak panitia. Siap semuaaaa.. mana suaraaanyaaaa"

Suara riuh peserta ospek pun membaur menyambut pertunjukkan yang dihadirkan panitia. Mata Trivia pun tidak lepas dari panggung namun pikirannya melayang jauh. Ia pun merunduk karena lelah.

Tiba tiba keriuhan itu terpecah, semua hening. Menatap ada sosok cowok tinggi berbadan proportional, berpakaian rapi dan rambutnya pun rapi, dia berkaca mata, kulitnya pun bersih.

"Sebuah lagu yang mengingatkan tentang seseorang dimasa lalu, senyumannya sempat singgah, namun tidak pernah ada kesempatan untuk menyapanya. Dia seperti bunga lotus yang hidup dilumpur. Senyumannya dapat menjernihkan air Lumpur itu." Pria itu pun Duduk dikursi dengan gitar ditangannya. Mulai bernyanyi. Semua penonton seakan tersihir dengan suaranya..

Di suatu hari tanpa sengaja kita bertemu
Aku yang pernah terluka kembali mengenal cinta
Hati ini kembali temukan senyum yang hilang
Semua itu karena dia

Oh Tuhan ku cinta dia
Ku sayang dia, rindu dia, inginkan dia
Utuhkanlah rasa cintaku di hatiku
Hanya padanya, untuk dia

Jauh waktu berjalan kita lalui bersama
Betapa di setiap hari ku jatuh cinta padanya
Di cintai oleh dia ku merasa sempurna
Semua itu karena dia. (Judul : Dia - Anji)

Trivia pun tengadah melihat kearah panggung, "Kak, Brian,....." kata kata Trivia setengah berbisik, tiba tiba dadanya terasa sesak, nafasnya mulai berat dan tak sengaja air matanya pun terjatuh.

Mata Ketiga CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang