"Bagaimana saksi, sah?"
"SAH."
"Alhamdulillah."
Di antara banyaknya tamu undangan, fokusku tertuju pada dua orang saja. Dua orang yang menatapku dengan pandangan berbeda. Satunya menenangkan, satunya siap membakar. Yang membakar, matanya merah, memancarkan luka.
Dalam hidup ini, aku percaya semuanya adalah soal pilihan. Dalam hidup ini, kita selalu dihadapkan pada banyak pilihan. A atau B. Ini atau itu. Tetap saja, hanya satu yang bisa kita miliki.
Menyaksikan lelaki itu mengucap ijab qabul pun, adalah pilihanku. Berat memang, tapi aku sanggup. Ya, aku pasti sanggup.
Sekali lagi, hidup itu soal pilihan. Pada akhirnya, aku harus memilih di antara kedua lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERPRETASI
ChickLitDi antara dua lelaki. Memilih tak pernah mudah untuk Adistya. Terlebih, kedua orang itu membuat hidupnya lengkap. Keduanya punya warna masing-masing yang Adistya sukai. Memilih satu berarti merelakan setengah hatinya menghilang. Sanggupkah Adistya...