18+ Pemilik KTP!
**🌹**Author Pov.
"Andai cinta dapat memilih, tentu bukan kamu atau aku, yang akan kita pilih.
Seseorang yang mapan, seseorang yang tampan, seseorang yang menjamin sejahteranya keberlangsungan hidup kita. Tapi... itu andai bukan?
Nyatanya cinta tak bisa memilih pada siapa ia tinggal dan menetap.
Meski seorang itu tak punya apa-apa.
Meski ia miskin pa-pa.
Meski ia tidak punya satupun untuk di jamin kan sebagai mahar untuk keberlangsungan hidup. Dan.... meski cinta memilih tinggal di tempat yang tak seharusnya. Yang jelas, yang bisa aku pastikan hatiku yang memilih hatimu dan dirimu, sebagai tempat dimana aku tinggal, menetap dan tempatku kembali, kemanapun aku pergi."
"Bisakah kamu berhenti bicara?
Mendekatlah padaku... eummmhh, Cinta. Masih kangeen....."Tubuh basah berpeluh usai bercinta. Seolah geloranya terbakar kembali. Suara lenguhan-lenguhan, menada lirih tersiar meski hanya dinding-dinding bisu yang melihat pun mendengar. Seolah menatap ingin ke-arah dua insan tengah memadu kasih diatas peraduan. Tubuh polos tanpa sehelai benang, diselubung sunyi malam merajut kasih bulungan rindu. Keduanya parau jeritan hasrat, mengobrak-abrik peluh berserak tiap pori. Melangit bersama melintasi pucuk-pucuk ketinggian. Melayang...
Belaian mesra tuntunan kalimah kalbu, seakan relakan sang maut memupus nafas. Biarlah waktu berhenti seketika dua jiwa dalam penyatuan cinta hendak tercapai.
Sungguh malang...
Terkasih hati bermuram manja, ketika sang kekasih mempermainkan tarian jemarinya, tarian jemari seolah petikan alunan gitar. Menada lembut diantara tiap lekuk keindahan mahkota terkasih.
Sungguh terkasih telah siap menyatukan deburan ombak hasrat, meski rengekkannya terdengar seperti bocah. Ia kesal sedang geloranya melonglong, sang kekasih lena mengulur waktu semakin panjang. "Euuughhh..." rindu penuntasan memaku ubun.
"Euuuughhh..." Lenguhnya lagi.
"Dara, sayang. Eeuhh.... jangan bermain terus sayang....." Desah manja terkasih seperti rengekkan permohonan penuntasan, buai cumbu dirinya. Terkasih telah siapkan cawan untuk kekasihnya tuang anggur lalu mabuk kepayang, sampai kekasihnya menyerah dan ia siap menyerahkan diri meski berguling bertilam parit.
"Yakin.....?" Tanya Dara dengan nada sensual, mendekat ke daun telinga.
"Mau di lanjut ni, hmmm?." Ditiupnya telinga itu pelan.
"Masih sanggup, sayang...? Eeugghh..." lalu.. di tiupnya daun telinga itu pelan, perlahan.... hingga menari di permukaan leher jenjang, mulus itu, kuat, meninggalkan tanda merah, sempurna....
"Aaarrggghhhh.... ayo sayang, tunggu apa lagi? Eughh... lakukan sekarang! argh.."
"Oohh.... Elmira Cintaaaaa...." Desah keduanya memenuhi seluruh ruang saat puncak cinta tergapai.
**🌹**
"DARA...!!!"
"....."
"Dara...! Bangun! Dara...!"
"Eugghh... sekali lagi Cinta... ini masih mau. Eeghh..."
Dibangunkan berkali-kali. Dara bukannya bangun malah semakin ia mengigau tak jelas. Sedang tangannya seolah menggapai-gapai sesuatu untuk di peluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DARA (gxg)
Roman d'amour|PLAGIAT DILARANG MASUK!| |Publish sekali lagi| (True Story 1) When Love Can Change Your Life... Bagaimana jika dua gadis bertemu di Pesantren dan jatuh cinta? (Cerita-cerita saya hanya di tulis di WP. Harap untuk tidak meng-copy cerita saya, karena...