Aldi Areza POV.
*Lapangan basket
"Huh.. Panas banget Al" seru Varo sambil ngusap keringat yang telah membanjiri keningnya.
"Yaelah, Var. Ini masih jam sembilan kali. Jangan bocah deh" itu bukan suaraku tapi Geri yang sedang mendribble bola basket di tengah lapangan. Geri adalah kakak kelas XII yang menjabat sebagai ketua tim basket SMA HIS. Selain Geri ada Fathur yang juga duduk di kelas XII.
"Bebeb Al, Bang Geri ngatain aku bocah. Belain dong Al" ucap Varo dan menggoyangkan lenganku. Beginilah sikap Varo, dia yang paling gesrek disini. Tapi sudalah...
"Jauh jauh lo! "Ucapku dengan plototan super tajam.
"Yang kamu lakukan itu JAHADD, Al" ucap Varo dramatis ala AADC.
Semua menatap Varo lalu mereka tertawa dan berlari meninggalkanya.
"WOI... KALIAN MAU KEMANA? TUNGGU WOI!!! " teriaknya kesal. Mungkin ia kesal tapi gue, Geri, Budi, Rizal, dan Fathur lebih memilih pergi kekantin dari pada harus mendengarkan ocehan Varo.
*Kantin.
"Eh.. Tunggu deh. Sapa itu? "Tanya Budi dan menunjuk meja yang biasa kita tempati.
"Kayaknya dia anak baru deh " tebakku.
"Kayaknya... asik nih" seru Varo dengan tampang konyolnya.
"Okey... Kita liat apa yang akan terjadi" ucap Geri dengan smirik yang sulit dijelaskan dan langsung berjalan kearah gadis yang sedang duduk dimeja kami.
"Eh, Ger mau apa lo? " ucapku khawatir.
Brraaakkk...
Aku segera berlari menuju Geri dan lainya mengikut di belakangku.
"Berani beraninya lo duduk di sini" Ucap Geri membuat seisi kantin menatap gadis itu dengan pandangan menyelidik.
"Eh.. Ma.. ma.. maaf aku ga.. ga tau kak" jawab gadis itu. Sepertinya ia sangat takut dan membuatnya gagap. Tapi entah aku seperti tidak asing dengan gadis ini. Aku merasa seperti telah mengenalnya.
"Lo kelas berapa? Kok gue ga pernah liat lo" tanyaku padanya. Ku pikir ia anak baru tapi setelah mendengar bisik bisik penghuni kantin sepertinya dia bukan anak baru.
"X.IPA2" jawabnya takut.
"Sok sokan pake masker segala takut make up lo luntur. Atau kulit lo infeksi kena debu" ucap Budi.
Tiba tiba fathur datang dan menarik masker gadis itu.
Semua terdiam seketika... Dan semua tertawa saat itu juga. Seisi kantin menertawakannya.
Gadis itu berlari keluar kantin. Dan meninggalkan kami, sepertinya ia menangis.
"Lo kelewatan tau gak?" inilah hal yang ku benci dari mereka.
"Santai bro, gue cuma bercanda" ucap Geri santai seakan tidak terjadi apa apa.
"Bercanda lo gak lucu"
"Halah palingan juga dia cuma akting" sambar fathur
"Eh tapi itu wajah ancur gila, gue kira itu anak lagi flu atau apa eh taunya hmmpph.. " ujar Budi
"Sumpah ya.. itu wajah kayak gk pernah dipoles" sahut Rizal. Disusul gelak tawa mereka kecuali aku dan varo. Sepertinya pikiranku dan varo sedang sejalan.
"Lo itu keterlaluan guys, lo gk liat dia sampai nangis gitu. Dia pasti malu banget bro. Lo semua harus minta maaf sama dia" saran varo.
"Oke, gue ngaku salah dan besok kita akan minta maaf sama dia jadi lo tenang aja bro. Kita gak sebrengsek yang lo kira kok" ucap geri yang beraga di antaraku dan varo sambil menepuk nepuk bahuku.
.
.
."Kok gue kayak kenal ya sama tuh cewek" ungkapku pada Varo. Sekarang gue lagi di rumah Varo. Gue cuma berdua sama Varo, kalo Geri dan kawan kawannya mungkin udah ngumpul di warung mang Udin.
"Emang lo udah pernah ketemu sama tuh cewek? "
"Nah itu tuh gue bingung " ucapku dan mengruk kepala yang tak gatal.
"Sebenarnya gue kadang males banget sama sikap mereka yang keterlaluan itu. Gimana klo adik mereka yang di perlakukan kayak gitu?"
"Ya mereka gk tau lah rasanya gimana rasanya. Mereka pada gk punya adek ogeb" jawab ku sambil menjitak kepalanya.
"Ya kan bisa bayangin kalo itu ibu mereka juga"
"Bener juga sih" ucapku sambil beranjak dari sofa
"Nahhhh... Mau kemana lo??"
"Balik, pusing gue"
"Ah.. Gk asik lo"ucapnya sambil melempar bantal ke arahku.
.
.Kok gue kayak pernah kenal ya... Perasaan gue kenapa jadi aneh gini... Siapa sih tu Cewek?. Kayaknya gue harus cari tau.
.
.
.
.
Hai hai haiii...
Maaf lama update. Dan maaf klo updatean nya pendek. Lagi buntu.
Jangan lupa vomment
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm an Ugly Girl
Teen FictionAriana Cantika Pratama gadis remaja yang memiliki wajah buruk rupa, semua memangilnya dengan panggilan gadis si buruk rupa. Bahkan tidak ada yang mau berteman dengannya. Wajah kusam, kulit gelap, penuh jerawat dan kaca mata bulat besar yang selalu...