CHAPTER 2 - Phase 1 (Wounds of the Truth)

63 3 3
                                    

~Lokasi: Rumah Sakit Snö, Kota Stjärna~

"Manda mengalami trauma yang lumayan berat. Luka bakar di kakinya juga tergolong ringan."

"Apa dia akan baik-baik saja dok?" Tanya Rick dengan kecemasan yang tergambar di wajahnya

"Kalian tidak usah khawatir. Dia hanya perlu beristirahat yang banyak dan juga luka bakarnya ringan jadi dengan beberapa pengobatan itu akan sembuh dengan cepat dan bekasnya juga akan segera hilang."

Rick dan Hans menghela napas karena merasa lega dengan kondisi Manda yang tidak parah. Namun Manda masih tidak sadarkan diri pasca kejadian di sekolah mereka.

"Kalau boleh tahu apa yang terjadi sampai Manda terluka seperti ini?" Lamunan mereka terpecah oleh pertanyaan dari dokter yang memeriksa Manda.

"Mungkin dokter tidak akan percaya tapi kami diserang oleh mahluk-mahluk aneh menjijikan dengan tentakel yang keluar dari otak mereka. Lalu sekolah tiba-tiba saja terba..." Ucapan Rick dipotong oleh Hans yang secara tiba-tiba menarik pelan tubuh Rick ke belakang.

"Biar aku yang jelaskan" Ucap Hans meyakinkan Rick

"Sebenarnya dok, terjadi kebakaran hebat di sekolah kami yang meluluh lantahkan seluruh isi sekolah. Kami bertiga termasuk dari lima orang yang berhasil lolos"

"Lima orang? Jadi Seorang lagi yang membawa temannya yang terluka parah ke ruang UGD adalah teman kalian? Lalu apa yang terjadi dengan murid-murid lain?" Tanya dokter dengan penasaran

Untuk sesaat Rick dan Hans tertunduk ragu dan bingung untuk menjawab pertanyaan itu.

"Lima orang. Dua orang lainnya adalah senior kami yang telah membantu kami untuk melarikan diri dari tempat itu. Kami benar-benar tidak menemukan ada murid lain yang selamat karena sekolah kami telah rata dengan tanah."

Dokter yang mendengar hal itu hanya bisa terdiam untuk beberapa saat.

"Ini benar-benar tragedi yang menakutkan. Tapi syukurlah kalian berlima masih bisa selamat dari kejadian itu. Ngomong-ngomong soal teman kalian, setelah aku memeriksa keadaanya tadi, aku tidak yakin bisa menyembuhkan luka bakar yang dideritanya. Kulitnya terbakar hingga hampir ke lapisan dalam dan juga beberapa organ dalamnya mengalami cidera. Dia akan membutuhkan waktu perawatan lama."

Kemudian dokter tersebut pamit dari ruangan itu dan juga meminta mereka untuk beristirahat.

"Rick, sebaiknya kita tidak menceritakan kejadian sebenarnya ke orang lain"

"Aku paham. Makanya kau tadi hanya menceritakan bagian kebakarannya tapi tidak secara keseluruhan. Lagian tidak akan ada orang yang percaya jika kita tetap menceritakannya. Tapi jujur saja aku merasa sangat bersalah karena telah membakar tempat itu yang menyebabkan semua murid terbunuh juga Manda hingga seperti ini."

"Hei ini bukan salahmu juga bukan salah siapa pun. Aku bahkan tidak paham kenapa kita bisa melakukan hal-hal yang dikatakan kak Danzel dan Raizei. Lagian, semua murid itu sudah bukan manusia lagi jadi tidak salah jika kita membunuh mahluk yang telah berubah menjadi monster."

"BRAK" Pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka

"MANDA, bagaimana keadaan Manda?" Teriak ibu Manda sambil menangis melihat Manda yang belum sadarkan diri di atas ranjang rumah sakit itu.

"Tante tenanglah, Manda tidak apa-apa. Dia belum sadar karena sedikit mengalami trauma. Kata dokter dia akan sembuh dalam waktu cepat" Jawab Hans yang mencoba menenangkan ibu Manda

"Sebenarnya apa yang terjadi? Om dengar sekolah kalian habis terbakar!?"

Lalu Hans dan Rick menjelaskan kejadiannya namun masih menggunakan versi cerita yang mereka ceritakan kepada dokter tadi.

PLUTONIUMWhere stories live. Discover now