Natal sudah dekat dan aku sedang menghias pohon natal dengan lampu warna-warni bersama sahabatku, Lee Jeno. Lelaki yang sudah menemaniku selama tiga tahun ini. Natal ini adalah natal ketigaku bersama Jeno.Lagu All I Want For Christmas mengalun dari speaker milik Jeno. Aku bersenandung ria sambil berusaha memasangkan bintang di pucuk pohon natal yang tinggi. Karena tubuhku tidak sampai, Jeno mengangkat pinggangku untuk sampai pada pucuk pohon natal. Pipiku memerah karena sikap manis Jeno dan, oh, senyumannya yang mematikan membuatku makin merona.
Jeno yang melihatku merona langsung mengecup pipiku cepat dan melanjutkan pekerjaannya menghias pohon natal. Sedangkan aku ke dapur untuk membuatkan cokelat panas untuk ku dan Jeno.
Lagu All I Want For Christmas berganti dengan lagu Wonderland yang dinyanyikan oleh penyanyi Jessica Jung.
"Apa kau lelah?"
Kataku sambil menaruh dua mug berisi cokelat panas di meja dan duduk disamping Jeno yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Sedikit lelah. Tetapi saat aku melihat senyummu, lelahku seketika hilang."
Jeno selalu seperti ini. Suka sekali menggombal dengan kata-kata yang manis dan itu membuatku merona karena tingkahnya ini.
Ya, kami hanya sahabat dan tidak lebih. Jeno suka sekali memperlakukanku seperti ini dan membuat jantungku berdetak cepat. Aku selalu merasa seperti ini saat Jeno menggodaku. Saat aku bercerita kepada sahabatku, Haechan, tentang hal ini, dia berkata bahwa yang sedang kualami adalah aku jatuh cinta kepada Jeno. Aku membayangkan itu dan pipiku menjadi merah.
"Hey, jangan melamun, Injun-ie..."
Kata Jeno yang menyadarkan lamunanku dan sukses membuat wajahku berwarna merah sampai ke telinga. Panggilan sayangnya kepadaku yang selalu membuatku merona dan jantungku berdebar-debar tak karuan. Aku membenamkan wajahku di dada nya dan menyesap harum parfum Jeno dalam-dalam. Harum Jeno sangat menyenangkan dan membuatku tenang.
-Wonderland-
Aku melingkarkan lenganku ke pinggang Renjun dan menariknya ke pelukanku. Sesekali aku menyesap harum cotton candy dari Renjun yang memabukkan. Aku sangat menyukai harum Renjun yang manis dan membuatku ingin mencium Renjun dengan gemas. Renjun akan merona jika aku menggodanya dan aku sangat suka melihatnya seperti itu. Aku akan mengecup pipi nya yang merah itu dengan gemas dan diakhiri dengan Renjun yang mencubit pinggangku pelan lalu wajahnya akan semakin memerah. Aku yang melihat itu tertawa terpingkal-pingkal karena sudah berhasil membuat Renjun malu. Oh, Injun-ku yang menggemaskan.
Renjun itu sangat suka dengan hal-hal yang berbau natal. Dia senang sekali jika aku memberikan bola kristal. Dia juga bisa membuat nyaman orang yang dipeluknya. Karena itu aku suka memeluknya. Kalau bisa, aku akan memeluknya sepanjang hari karena saking nyamannya dia. Siapapun yang beruntung memiliki Renjun, pasti akan senang sekali karena memiliki kekasih yang menggemaskan seperti Renjun.
-Wonderland-
Aku sangat mencintai Jeno. Tetapi mana mungkin Jeno menyukai laki-laki karena Jeno dulunya mempunyai kekasih perempuan. Aku harus menguburkan perasaanku dalam-dalam daripada aku semakin jatuh ke dalam pesona Jeno dan hancur saat aku melihat Jeno sudah memiliki kekasih.
"Jeno, apa kau sudah mendapatkan hadiah untukku?"
"Sudah,"
"Hadiah apa yang akan kau beri kepadaku?"
"Kalau aku memberitahumu sekarang itu tidak seru. Bersabarlah sedikit, Injun-ah."
"Hihihi, aku tidak sabar menunggu besok."